Mohon tunggu...
Firman
Firman Mohon Tunggu... Penulis - Peneliti

Peneliti

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Tantangan dan Potensi Kecurangan Pilpres 2024

14 Februari 2024   06:27 Diperbarui: 14 Februari 2024   07:39 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pelaksanaan pilpres tepat hari ini tanggal 14 Februari 2024. Pemilu kali ini akan berlangsung di 823.220 titik. Jumlah tersebut meliputi 820.161 TPS (Tempat Pemungutan Suara) di dalam negeri dan 3.059 TPS di Luar Negeri (TPSLN).

Dan ada sekitar 5.741.127 anggota KPPS (Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara) yang bertugas tersebar di seluruh wilayah Indonesia dan luar negeri. Setiap TPS terdiri dari 7 anggota KPPS, yang memiliki tugas dan fungsi masing-masing.

Tugas anggota KPPS tentu tidak sesederhana apa yang difikirkan banyak orang, mereka bekerja mulai pagi hingga malam. Mengarahkan peserta pemilih, membagikan surat suara, penghitungan hasil suara hingga seluruh rangkaian selesai. Dan memastikan pemilihan berjalan lancar luber dan jurdil (langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil).

Masih sangat membekas suasana duka saat pemilu tahun 2019 lalu. Mengutip data kementrian Kesehatan Republik Indonesia, pada Mei 2019 dilaporkan bahwa jumlah petugas KPPS mengalami sakit mencapai 11.239 jiwa dan 527 jiwa diantaranya meninggal dunia.

Jumlah tersebut tersebar di berbagai provinsi di Indonesia. Jumlah paling banyak petugas KPPS meninggal dunia berada di Jawa Barat sebanyak 177 jiwa, disusul Jawa Timur 82 jiwa, sementara di Jawa Tengah 44 jiwa dan sisanya tersebar di beberapa provinsi yang lain.

Jika dilihat dari data tersebut menunjukkan bahwa, wilayah Jawa merupakan wilayah paling rawan anggota KPPS mengalami sakit saat bertugas. Jika peristiwa ini dikaitkan adanya indikasi kecurangan, maka sangat mungkin terulang pada pilpres tahun ini. Hal ini patut menjadi perhatian publik, sebab Jawa merupakan lumbung suara yang sangat menentukan, jumlah DPT dan TPS paling banyak diantara wilayah lainnya.

Sampai saat ini penyebab terjadinya peristiwa meninggalnya  anggota KPPS  lebih dari 500 orang, masih belum mendapat alasan dan bukti yang jelas apa penyebabnya, meskipun pemerintah telah menjelaskan kasus tersebut akibat kelelahan. namun justru bila alasannya karena kelelahan bukankah anggota KPPS yang bertugas di daerah 3 T, merekalah yang mestinya paling merasakan kelelahan yang luar biasa, menyusuri jalan terjal untuk sampai kelokasi daerah-daerah terpencil, melewati sungai, pesisir dan pegunungan.

namun justru di beberapa wilayah tersebut petugas KPPS yang mengalami sakit hingga meninggal dunia, jumlahnya sangat kecil bahkan tidak ada sama sekali. Tidak bisa dipungkrir kasus tersebut banyak yang menghubungkan dengan adanya kecurangan pada pemilu tahun 2019 lalu. Oleh karena itu kasus tersebut jangan sampai terulang pada pemilihan presiden yang berlangsung hari ini 14 Februari 2024. Petugas KPPS yang bertugas harus selalu berhati-hati dan waspada.

Beristirahatlah sejenak disela-sela waktu, dan hindari konsumsi makanan dan minuman yang tidak jelas asalnya darimana, lalu cek dan cium terlebih dahulu warna dan bau makanan sebelum dikonsumsi. Untuk memastikan makanan dan minuman yang akan dikonsumsi aman. Perjuangan petugas KPPS patut mendapat apresiasi sebagai garda terdepan dalam mensukseskan pesta demokrasi di Negeri ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun