Saat itu malam sudah larut, dua pemuda bernama Raka dan Iyan yang tengah bergadang, pergi beranjak dari tempat tongkrongan mereka di daerah Tarogong. Mereka bermaksud mengunjungi salah seorang ustadz untuk menanyakan sebuah informasi yang mereka dapat. Ustadz itu bernama Ali. Dengan mobil Avanza hitam, mereka menuju Karangpawitan, tempat ustadz Ali berada.
Setibanya di sana, kedua pemuda itu menjumpai ustadz sedang seorang diri, ditemani beberapa bungkus rokok dan secangkir kopi hitam. Dengan sigap, ustadz menyambut Raka dan Iyan, mempersilahkan duduk, dan melayani mereka. Tak lama, dua gelas kopi sudah terhidang di depan Raka dan Iyan yang tengah bersila.
Sudah tak merasa canggung lagi, Raka dan Iyan tanpa segan menyalakan rokok di hadapan ustadz. Asap mengepul seketika dari tiga batang rokok: rokok ustadz Ali, Raka, dan Iyan Asap rokok mereka seolah menjadi tanda dimulainya pembahasan.
"Stadz, kami dapat informasi tentang raja Nusantara yang pernah bertemu Rasul. Apa itu benar?" tanya Raka mengawali pembahasan.
"Ya benar, dalam beberapa kitab memang tercantum seperti itu." jawab ustadz sambil menghisap rokoknya.
"Kitab apa saja itu?" tanya Iyan.
"Salah satunya berjudul Biharul Anwar."
"Bagaimana itu Stadz ceritanya?"
"Begini..."
Raka dan Iyan pun bersiap menyimak penjelasan ustadz. Dalam keadaan bersila, badan mereka condong ke depan tanda antusias.
Sembari merokok, Ustadz Ali pun mulai membahas. "Raka..Yan..Begini, di Biharul Anwar dalam bab kitab cerita para nabi, subbab cerita para raja dunia, ada hadits yang menceritakan bahwa sahabat-sahabat Rasulullah Saw pernah bertemu seorang tokoh bernama Saryabaka Malik al Hind dari negeri Shouh."