Mohon tunggu...
Firman Hadi
Firman Hadi Mohon Tunggu... profesional -

Tukang jual kecap keliling secara freelance di berbagai terminal

Selanjutnya

Tutup

Politik

Makna Pilpres dalam Ramadhan 2014

8 Juli 2014   05:38 Diperbarui: 18 Juni 2015   07:05 134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Memilih calon presiden, kata sebagian orang adalah ibadah. Dalam konteks bulan ramadhan, tentu setiap setiap muslim, dihimbau melakukan perbuatan baik dan bermakna. Dalam hal ini, memberikan kontribusi bagi arah perkembangan bangsa dan negara untuk lima tahun kedepan. Melalui pemimpin yang kita yakini, bisa membawa bangsa dan negara kearah yang lebih baik.

Sebagai warga yang baik, kita dianjurkan untuk tidak mensia – siakan kesempatan ini. Dalam konstitusi negara kita, Republik Indonesia, negara menjamin hak setiap warga negara untuk berpartisipasi menentukan pilihan pemimpin bangsa ini. Memilih Presiden Republik Indonesia.

Yang harus disadari, bahwa pelaksanaan Piplres bukan hanya perhelatan politik yang sarat dengan unsur – unsur kekuasaan. Atau hanya sekedar memenuhi hasrat untuk mengejar popularitas serta segala sesuatu yang bisa diukur dengan hal-hal bersifat materialistik semata. Tetapi suatu “event” dalam mencari sosok yang tepat, untuk menjalani amanah dari rakyat negara ini lima tahun mendatang.

Soal menentukan pilihan pada 9 juli nanti. Dalam hal apapun, adalah sebuah perbuatan baik, jika kita berfikiran luas dalam menimbang dan menentukan suatu keputusan. Ramadhan adalah bulan terbaik, meminta petunjuk dari Allah SWT. Termasuk melakukan analisa dan telaah mendalam, berkait pilihan untuk lima tahun kedepan.

Ramadhan mendorong kita menyaring informasi – informasi dari kedua sosok calon Presiden, mengenai visi, misi, rekam jejak dan program – program yang mereka tawarkan. Hal ini dilakukan untuk menghindari dari jebakan informasi yang tidak benar. Seperti gossip dan fitnah yang banyak tersebar selama masa kampanye Pilpres kali ini. Yang hanya memecahkan persaudaraan dan kesatuan rakyat Indonesia

Kampanye hitam, yang berisi gossip dan fitnah yang tidak terbukti kebenarannya tersebut. Dilakukan oleh orang – orang yang tidak bertanggu jawab. Menyerang kedua kubu Capres dan Cawapres, baik itu pasangan nomer urut 1 dan 2. Kedua kubu pasti dirugikan dengan kondisi ini.

Namun, yang lebih dirugikan adalah para pemilih. Para pemilih  yang akan menentukan calon pemimpin kedepan. Karena informasi dari kampanye hitam itu, mengaburkan konteks informasi yang harus diterima pemilihan dalam analisa kelayakan pemimpin yang diinginkan.

Menurut hemat saya, pengaruh yang bisa ditimbulkan dari informasi yang tidak jelas tersebut. Bisa menyebabkan pemilih menjadi “Irrasional” dalam mentukan pilihan. Tentu ini  bukanlah hal baik, dan bisa merusak kesucian bulan ramadhan yang mengajarkan kita untuk selalu melakukan kebaikan dalam setiap sendi kehidupan.

Islam menentang perbuatan – perbuatan dan tindakan yang jatuh sebagai gibah atau gossip serta fitnah yang faktanya tidak sebagaimana yang disebutkan.

Pemilihan Presiden atau Pilpres dalam bulan Ramadhan, akan sangat menjadi sangat penting. Jika landasan yang digunakan dalam memilih presiden didasarkan atas nilai – nilai spritualitas. Maka aktifitas dalam mewujudkan partisipasi kita dalam dalam menentukan pemimpin kedepan, akan sangat bermakna.

Kampanye hitam adalah racun bagi perpolitikan Indonesia. Maraknya kampanye hitam dalam Pelaksanaan Pilpres tahun 2014 ini, merupakan tambahan ujian dan cobaan bagi kita, para pemilih, diantara ujian dan cobaan lainnya yang harus kita lawan, dalam menjalani ibadah puasa bulan Ramadhan. Sehingga ibadah puasa kali ini, karena ujian dan cobaan bertambah, kita bisa lulus dari Ramadhan ini dengan predikat lebih baik dari tahun – tahun sebelumnya.

Oleh karena itu, dalam konteks puasa bulan Ramadhan tahun ini, kita bisa menyaring setiap informasi yang pantas diterima. Mencari tahu profil dan rekam jejak dari kedua pasangan Capres Cawapres. Melalui analisa dan telaah yang mendalam. Agar kita semua terhindar dari kampanye negatif yang masif terjadi dan sistemik. Serta hasil dari keputusan kita, bisa menuju kebaikan bagi bangsa dan negara.

Selamat menjalani Ibadah puasa di bulan Ramadhan. Serta jangan golput, karena suara kita menentukan arah perkembangan bangsa.

Artikel ini juga dimuat di http://panwaslukl.com/2014/07/07/makna-pilpres-dalam-ramadhan-2014/

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun