Mohon tunggu...
Firman Donk
Firman Donk Mohon Tunggu... -

salah satu staff IT di Majalah Baromter\r\nhttp://barometerpost.com/

Selanjutnya

Tutup

Politik

Negeri Ku Negeri Korupsi

29 Oktober 2011   04:26 Diperbarui: 26 Juni 2015   00:20 126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sudah 2 tahun pemerintahan yang di pimpin oleh pemimpin yang katanya hasil demokrsi (pemilihan langsung dari rakyat), yaitu SBY-Budiono presiden dan wakil presiden terpilih hingga 2014. SBY sudah memimpin dua dekade namun masih saja korupsi di elit politik menjamur.

Korupsi sudah menjadi nafkah para elit politik untuk memperkayakan dirinya, korupsi sanggat susah diberantas keakar-akarnya karena sudah membudidaya di negeri yang kaya akan sumber daya alamnya. Kasus sedang menghangat adalah kasus Wisma Atlet melibatkat elit politik besar dari partai demokrat, yakni M Nazarudin.

Berseta kasus-kasus lama yang belum terselesaikan, seperti kasus bank century dan pengelapan pajak oleh Gayus Tambunan.  Tidak kalah hebohnya korupsi di pusat di daerah-daerah juga para elit politk berserta penjabat-penjabat daerah juga berkorupsi, seperti di daerah korupsi proyek pusat pendidikan dan latihan serta sekolah olahraga di Hambalang, Sentul, Bogor (suber http://www.kpk.go.id/modules/news/article.php?storyid=2304).

Ketika pemilihan umum pada tahun 2009 sang presiden mengumbar janji akan memberantas korupsi. Hanya janji yang tidak ada bukti, bahkan dari partainya sendiri terlibat korupsi. Harus nunggu berapa tahun untuk menepati janji manismu pak presiden ???. Maka pantaslah negeri ini disebut negeri korupsi. []firman

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun