Mohon tunggu...
Firma Fikri
Firma Fikri Mohon Tunggu... Freelance -

semangat

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Pahlawan Lingkungan

12 Mei 2018   14:47 Diperbarui: 12 Mei 2018   16:08 251
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lanang (20) memasukkan sampah kedalam bak saat melakukan pekerjaannya menjadi tukang sapu di Komplek Pasar Brebes, Senin (2/5/2016) (Kompas.com/Ari Himawan Sarono)

Menjadi tukang sampah adalah sesuatu profesi yang tidak pernah terbesit di dalam pikiran kebanyakan orang. Profesi tukang sampah sering dianggap profesi yang memalukan oleh beberapa orang yang berpikiran dangkal. Padahal tukang sampah adalah pekerjaan yang mulia. Bila tidak ada tukang sampah maka lingkungan akan menjadi kotor. Apalagi tingkat kesadaran orang untuk membuang sampah pada tempatnya masih kurang. Sudah sepantasnya kita berterima kasih kepada mereka. Jangan memandang hina mereka.

Pemerintah juga seharusnya ikut turun tangan memperhatikan tukang sampah. Sering kita jumpai tukang sampah mengambil sampah tanpa memperhatikan keselamatan kerja, truk dan gerobak sampah mereka kebanyakan sudah tidak layak pakai. Pemerintah harus memfasilitasi tukang sampah dengan alat keselamatan kerja yang memadai, truk dan gerobak sampah yang layak, bahkan pemerintah wajib memberikan asuransi kesehatan pada tukang sampah.

Bukan apa-apa tukang sampah di luar negeri sangat di perhatikan kesejahteraanya. Tukang sampah di Indonesia hanya mendapatkan iuran dari masyarakat sekitar, tapi tukang sampah yang bekerja di Dinas kebersihan mendapat penghasilan dari pemerintah. Meskipun begitu penghasilannya tidak terlalu jauh beda. Sedangkan di luar negeri tukang sampah bisa di gaji puluhan juta rupiah. Tukang sampah adalah pahlawan lingkungan yang sesungguhnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun