DZIKIR
Â
Zikir juga dimaknai sebagai upaya untuk menyingkirkan keadaan lupa dan lalai kepada Allah. Hal ini disebabkan adanya dorongan rasa cinta yang mendalam kepada Allah SWT.
Pembagian zikir
Inilah zikir yang samarsamar. Terakhir, zikir haqiqi atau yang sebenar-benarnya. Zikir jali adalah perbuatan mengingat Allah SWT dalam bentuk ucapan lisan, yang mengandung arti pujian, rasa syukur, dan doa kepada Allah. Zikir ini diucapkan dengan suara jelas untuk menuntun gerak hati.
Misalnya, dengan mengucapkan tahlil , tasbih , takbir , membaca Alquran, dan doa lainnya. Zikir ini ada yang sifatnya terikat dengan waktu, tempat atau amalan tertentu lainnya. Misalnya, ucapan dalam shalat, saat melaksanakan manasik haji, doa-doa yang diucapkan ketika akan makan, sesudah makan, akan tidur, bangun tidur, dan sebagainya. Ada juga yang sifatnya mutlak, tidak terikat dengan waktu dan tempat.
Orang yang sudah mampu melakukan zikir seperti ini hatinya akan merasa senantiasa memiliki hubungan dengan Allah SWT. Ia selalu merasakan kehadiran Allah SWT kapan dan di mana saja. Dalam dunia sufi ada ungkapan bahwa seorang sufi ketika melihat sesuatu benda apa saja, yang dilihatnya bukan benda itu, melainkan Allah Ta'ala. Ia melihat bukan saja benda itu tapi juga menyadari akan adanya Khalik yang menciptakan benda itu.
Zikir haqiqi dilakukan oleh seluruh jiwa-raga, kapan dan di mana saja, dengan memperketat upaya untuk memelihara seluruh jiwa-raga dari larangan Allah SWT dan mengerjakan apa yang diperintahkan-Nya. Dalam Alquran, Allah berfirman, "Karena itu, ingatlah kalian kepada-Ku niscaya Aku ingat kepada kalian dan bersyukurlah kalian kepada-Ku serta janganlah kalian mengingkari - Ku." . Dia berfirman, "Hai orang-orang yang beriman, berdzikirlah Allah, dzikir yang sebanyak- banyaknya." . "Allah juga berfirman, "Dan sebutlah Tuhanmu dalam hatimu dengan merendahkan diri dan rasa takut dan dengan tidak mengeraskan suara pada waktu pagi dan petang.
" Dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang lalai." . Dia berfirman, "Laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut Allah, Allah telah menyediakan bagi mereka ampunan dan pahala yang besar." . Kedua, dzikir dapat mendekatkan diri kepada Allah dan selalu merasa diawasi oleh-Nya. Ketiga, dzikir dapat menjadi penyebab bagi Allah untuk selalu mengingat setiap hamba-Nya yang berdzikir kepada-Nya .
"Allah berikut, "Barang siapa mengingat-Ku dalam dirinya, Aku akan mengingat dia dalam diri- Ku. " Dan, barang siapa mengingat-Ku dalam suatu kumpulan, Aku akan mengingat dia dalam suatu kumpulan yang lebih baik dari kumpulannya". Setelah selesai shalat, beliau lanjutkan dengan dzikir hingga menjelang tengah hari.
Tolong