Manggungjaya, 30 Januari 2025 -- Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Singaperbangsa Karawang (UNSIKA) mengadakan demonstrasi pembuatan pupuk organik dari jerami di Desa Manggungjaya, Kecamatan Cilamaya Kulon, Kabupaten Karawang. Kegiatan ini bertujuan untuk mengoptimalkan pemanfaatan limbah pertanian, mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia, serta meningkatkan kesuburan tanah melalui metode pertanian berkelanjutan. Â
Dalam praktik pertanian, jerami sering kali dianggap sebagai limbah yang tidak memiliki nilai tambah. Akibatnya, banyak petani yang membakarnya, yang berdampak negatif pada lingkungan dan kesehatan tanah. Melalui kegiatan ini, mahasiswa KKN memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai manfaat jerami sebagai bahan utama dalam pembuatan pupuk organik. Â
Demonstrasi dilakukan dengan memperlihatkan tahapan pembuatan pupuk organik secara langsung. Proses diawali dengan pengumpulan jerami yang telah dikeringkan, kemudian dicampur dengan bahan tambahan seperti mikroorganisme pengurai untuk mempercepat fermentasi. Setelah itu, campuran tersebut dibiarkan selama beberapa minggu hingga menjadi pupuk yang siap digunakan. Selain meningkatkan unsur hara dalam tanah, penggunaan pupuk organik dari jerami juga membantu menjaga keseimbangan ekosistem pertanian. Â
Antusiasme masyarakat terlihat dari partisipasi aktif mereka dalam kegiatan ini. Para petani turut serta dalam setiap tahapan pembuatan pupuk dan mencatat langkah-langkah yang harus dilakukan agar dapat menerapkannya secara mandiri di lahan pertanian mereka. Selain itu, mahasiswa KKN juga membagikan pupuk organik yang telah diproduksi kepada masyarakat sebagai bentuk dukungan terhadap pertanian mandiri dan berkelanjutan. Â
Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi petani di Manggungjaya. Dengan memanfaatkan jerami sebagai pupuk organik, petani dapat mengurangi biaya pembelian pupuk kimia sekaligus menjaga kesehatan tanah agar tetap subur dalam jangka waktu yang lebih lama. Mahasiswa KKN juga berkomitmen untuk terus mendampingi masyarakat dalam mengembangkan metode ini agar menjadi kebiasaan dalam pengelolaan pertanian di desa tersebut.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI