Mohon tunggu...
Firly AriefPrasetyo
Firly AriefPrasetyo Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi saya bermain game, saya suka mengaji, dan suka nongkrong bersama teman saya.

Selanjutnya

Tutup

Love

Dampak dari Sakit Hati terhadap Remaja

17 Desember 2022   21:56 Diperbarui: 17 Desember 2022   21:59 443
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Sakit Hati. Foto : pixabay.com

"Andai kau tidak menghancurkanku berkeping-keping, aku tidak akan tahu arti kesembuhan"

-Anonym

Sakit hati menjadi masalah yang sering dijumpai pada remaja. Tetapi, jika dibiarkan akan menjadi masalah yang serius karena mereka sedang dalam masa pertumbuhan dan perkembangan yang kompleks. Tak jarang kita melihat remaja menjadi murung atau bahkan menjadi sensitif, biasanya mereka menjadi seperti itu karena sedang perubahan hormon, sosial, dan emosional yang dapat menyebabkan stres dan masalah emosional. Hal ini juga sama dengan sakit hati, karena sakit hati orang-orang menjadi selalu berubah rubah. Sakit hati dapat muncul sebagai respons terhadap masalah seperti pertengkaran dengan teman, tekanan dari orangtua atau guru, atau masalah cinta yang tidak terjawab. Bagaimanapun, sakit hati dapat mempengaruhi kesehatan mental dan fisik remaja jika tidak diatasi dengan benar. Sakit hati bisa menyebabkan sakit fisik, dan sakit mental.

Memang tak kasat mata, namun sakit hati mampu menyebabkan gejala penyakit fisik yang merugikan jika terus terjadi tanpa terkendali. Selain bantuan motivasi dari orang lain, kesembuhan sakit hati hanya berasal dari diri sendiri. Keinginan untuk bangkit, menghadapi masalah adalah jalan terbaik beranjak dari keterpurukan.

Apa sih sakit hati itu?

Sering kita temui remaja laki laki atau perempuan yang menangis ataupun merasa terpuruk yang disebabkan oleh sakit, lalu apa sih sakit hati itu? Secara umum, sakit hati adalah perasaan sedih, kecewa, atau marah yang muncul akibat sebuah insiden atau peristiwa tertentu. Biasanya, sakit hati terjadi karena seseorang merasa dikhianati, tidak dihargai, atau tidak diberi keadilan. Sakit hati juga bisa muncul akibat konflik interpersonal atau karena seseorang merasa tidak puas dengan sesuatu. Sakit hati merupakan reaksi emosional yang wajar dan normal terhadap situasi yang tidak menyenangkan, tetapi jika tidak dikelola dengan baik, dapat menyebabkan masalah emosional yang lebih serius.

Dampak sakit hati pada Kesehatan mental

Orang yang sedang patah hati dapat pastikan mentalnya sedang tidak baik-baik saja. Mentalnya rusak dan terganggu, Mereka selalu merasa tertekan yang membuat pikiran mereka tidak tenang. Padahal Cuma masalah hati dong loh, tapi bisa sampai pada Kesehatan mental. Sakit hati yang berkepanjangan akan menimbulkan banyak dampak buruk. Banyak dampak buruk yang diakibatkan dari sakit hati ini. Perasaan sedih, kecewa, atau marah yang berkepanjangan dapat menyebabkan stres, depresi, atau kecemasan. Karena sangat rasa sakitnya langsung pada hati, hal itu menyebabkan perasaan yang berkesan dan sulit dilupakan, sehingga akan terus kepikiran dan membuat stres. Stres yang berkelanjutan juga akan berdampak pada depresi, tak jarang mereka melakukan self harm pada diri mereka sebagai bentuk pelampiasan rasa sakit. Perasaan negatif juga dapat mempengaruhi kesehatan fisik, seperti menyebabkan sakit kepala, masalah pencernaan, atau gangguan tidur. Tak jarang juga orang-orang sampai melakukan bunuh diri akibat mental yang rusak karena sakit hati. Dilansir dari okenews, pernah ada seorang mahasiswa yang mengakhiri hidupnya dengan gantung diri karena patah hati, bahkan ia sampai menyisakan surat kepedihan hatinya yang sengaja ditujukan untuk kekasihnya. Coba kalian bayangkan deh, hanya dengan masalah hubungan dan sakit hati sampai bisa merenggut nyawa. Bisa dikatakan sakit hati sangat merugikan siapapun.

Lalu bagaimana cara kita terhindar dari sakit hati ?

Hal ini menjadi permasalahan bagi setiap remaja, karena darah remaja selalu bergejolak apalagi dalam asmara, tidak bisa dipungkiri bahwa remaja tidak akan mudah jatuh cinta. Namun, dalam menjalin hubungan selalu ada yang berhasil dan gagal. Jika hubungannya berjalan dan berhasil pasti akan Terasa menyenangkan dan Bahagia, tetapi beberapa Penelitian yang dilakukan oleh Bercheid & Fei ditemukan pada faktor psikis terutama bahwa kegagalan cinta merupakan salah satu penyebab seseorang mengalami depresi dibandingkan dengan permasalahan dengan teman.Hampir semua dari kita pula mungkin pernah merasakan sakit hati karena gagal cinta ataupun cinta tidak berbalas. Kita bisa berkomitmen pada diri sendiri agar tidak mudah tertarik dan jatuh cinta, atau kamu juga bisa merenungkan dampak resiko yang kamu dapatkan jika kamu menjalin hubungan. Kamu juga bisa menyibukkan diri dengan banyak aktivitas dan kegiatan, sehingga kamu bisa ada di posisi no time for love.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun