Mohon tunggu...
Firli sajidah Rahman
Firli sajidah Rahman Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi membaca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sejarah Revolusi Kemerdekaan Indonesia

11 Desember 2022   13:10 Diperbarui: 11 Desember 2022   13:41 349
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Revolusi adalah suatu perubahan sosial dan kebudayaan yang terjadi dalam waktu yang cepat. Nah revolusi bisa terjadi dengan atau tanpa adanya perencanaan, terus juga dapat dilakukan dengan atau tanpa kekerasan.

Revolusi Indonesia terjadi mulai dari tahun 1945, yaitu saat Soekarno membacakan teks proklamasi, sampai Belanda dan para Sekutu mengakui kedaulatan Indonesia pada akhir tahun 1949. Jadi Squad, revolusi Indonesia dampaknya cukup besar bagi sejarah bangsa Indonesia kedepannya.  

Revolusi kemerdekaan 1945-1949 adalah salah satu periode terpenting dalam perjalanan sejarah Bangsa Indonesia. Periode ini dimulai dari kekalahan bala tentara Jepang terhadap sekutu, Proklamasi kemerdekaan hingga perlawanan terhadap pendudukan NICA yang membonceng sekutu, baik perlawanan melalui jalur atau fisik. Didalamnya dibahas revolusi kemerdekaan 1949-1950 yang secara detail mengulas dalam beberapa Babyaitu :

 Proklamasi kemerdekaan Perjuanga merebut dan menegakan kedaulatan. Perjuangan diplomasi memepertahankan kemerdekaan RIS. Pada periode ini terjadi sebuah konflik bersenjata dan pertentangan diplomasi antara Republik Indonesia yang baru lahir melawan Kerajaan Belanda yang dibantu oleh pihak Sekutu, diwakili oleh Inggris. 

Rangkaian peristiwa ini terjadi mulai dari proklamasi kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945 hingga pengakuan kemerdekaan Indonesia oleh Kerajaan Belanda pada 29 Desember 1949. Meskipun demikian, gerakan revolusi itu sendiri telah dimulai pada tahun 1908, yang saat ini diperingati sebagai tahun dimulainya kebangkitan nasional Indonesia.

Selama sekitar empat tahun, beberapa peristiwa berdarah terjadi secara sporadis.
Selain itu, terdapat pula pertikaian politik serta dua intervensi internasional. Dalam peristiwa ini, pasukan Belanda hanya mampu menguasai kota-kota besar di pulau Jawa dan Sumatra, tetapi gagal mengambil alih kendali di desa dan daerah pinggiran. Karena sengitnya perlawanan bersenjata serta perjuangan diplomatik, Belanda berhasil dibuat tertekan untuk mengakui kemerdekaan Indonesia. Pemicu dari masa revolusi Indonesia adalah adanya serangan Belanda ke Jawa dan Sumatera yang biasa disebut sebagai Agresi Militer 1

Kamu ingat nggak kalau Jepang pernah dibom atom oleh Sekutu? Ya, pada tanggal 6 Agustus 1945, kota Hiroshima seketika lumpuh akibat bom atom. Sebanyak 90.000-146.000 orang tewas saat itu. Selang tiga hari kemudian, bom atom pun kembali jatuh di kota Nagasaki, Jepang, dan menewaskan 39.000-80.000 orang. Akibat serangan yang dilakukan oleh Sekutu, akhirnya Jepang menyerah tanpa syarat.

Pada tanggal 15 Agustus 1945, Jepang menyerah pada sekutu. Melihat hal itu, golongan pemuda Indonesia tidak mau menyia-nyiakan kesempatan. Mereka kemudian menculik Soekarno dan Moh. Hatta dan membawanya ke Rengasdengklok, Jawa Barat. Soekarno-Hatta didesak untuk segera menyatakan kemerdekaan Indonesia.

Selang sehari setelah penculikan, pada tanggal 17 Agustus 1945, Soekarno membacakan teks proklamasi yang dirancangnya bersama beberapa tokoh, di rumah Soekarno. Setelah proklamasi selesai dibacakan, dikibarkanlah bendera merah putih yang telah dijahit oleh ibu Fatmawati, istri dari Soekarno. Rakyat pun bersorak-sorai gembira. Namun, kebahagiaan itu tidak bertahan lama. Belanda kembali datang. Mereka berusaha menegakkan kembali kekuasaan di Indonesia. Rakyat Indonesia pun tidak terima dan mulai melakukan perlawanan.

 Saat itulah perjuangan revolusi Indonesia dimulai. Sekutu (termasuk Belanda di dalamnya) membentuk suatu badan komando militer di Indonesia bernama Allied Forces for Netherland Indies (AFNEI). 

Tentara AFNEI mendarat di beberapa wilayah strategis Indonesia, seperti Surabaya dan Jakarta pada bulan September, Oktober, dan November tahun 1945. Mengetahui adanya ancaman tersebut, rakyat Indonesia tidak tinggal diam. Masyarakat di berbagai daerah mulai bergerak dan terjadilah perlawanan. Oh ya, perjuangan revolusi Indonesia ini terbagi menjadi 2 karakteristik ya. Pertama itu perlawanan dengan menggunakan cara fisik, kemudian satu lagi perlawanan menggunakan jalur diplomasi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun