Mohon tunggu...
Firli Agusetiawan Shavab
Firli Agusetiawan Shavab Mohon Tunggu... Dosen - FAS

Saya adalah seorang Dosen, senang menulis dan olahraga.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kelompok KKM 67 UNTIRTA Sukses Gelar Penyuluhan Kesehatan untuk Cegah Stunting di Desa Lebak Peundeuy

25 Agustus 2024   22:30 Diperbarui: 25 Agustus 2024   22:45 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : Dokpri KKM 67 Untirta

 

Lebak Peundeuy – Kelompok Kuliah Kerja Mahasiswa (KKM) 67 dari Universitas Sultan Ageng Tirtayasa berhasil menggelar kegiatan penyuluhan kesehatan yang mengusung tema tentang “Cegah Stunting Ciptakan Generasi Desa Lebak Peundeuy Berkualitas” dengan menggandeng bidang Promosi Kesehatan Puskesmas Cihara dan Kader Posyandu Kampung Pasir Sireum Desa
Lebak Peundeuy pada hari Rabu  (14/08/2024). Sebelum kegiatan dilaksanakan KKM 67 diberikan bimbingan dan arahan dari DPL Bapak Firli Agusetiawan Shavab., M.M agar dalam pelaksanaan tersebut  agar dapat melibatkan stakeholder ataupun narasumber yang berpengalaman di bidangnya. 

 Kegiatan ini merupakan bagian dari program utama pengabdian masyarakat Universitas Sultan Ageng Tirtayasa kelompok 67 yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan edukasi kepada masyarakat akan pentingnya kesehatan ibu dan anak dalam menciptakan generasi berkualitas di desa tersebut.  dengan melalui pola makan yang sehat, perawatan kesehatan yang tepat, serta pengenalan dan penanganan dini terhadap risiko stunting. Kegiatan ini dihadiri oleh sekitar 40 orang peserta yang terdiri dari ibu-ibu hamil, ibu menyusui, kader posyandu, serta tokoh masyarakat Desa Lebak Peundeuy. Penyuluhan disampaikan oleh narasumber dari bidang promosi Kesehatan puskesmas Cihara yaitu Bapak Sofyan, S.KM. 

Kegiatan ini dimulai pada jam 08.30 WIB dibuka oleh pembawa acara dan dilanjutkan dengan sambutan-sambutan. Sambutan oleh Kepala Desa Lebak Peundeuy, Bapak Jahid yang menyampaikan bahwa kegiatan ini sangatlah penting dilaksanakan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa. Pemaparan materi oleh Bapak Sofyan, S.KM yang menjelaskan ruang lingkup  stunting, penyebab, dampak jangka panjang, serta bagaimana cara mencegahnya melalui pola makan sehat, pemberian ASI eksklusif, dan makanan pendamping yang tepat. Kegiatan ini diakhiri dengan kegiatan posyandu bulanan.

Ketua Kelompok KKM 67, Haris, menyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman mendalam kepada masyarakat mengenai pentingnya kesehatan gizi dalam rangka mencegah stunting. "Kami berharap melalui penyuluhan ini, para orang tua dapat lebih peduli terhadap kebutuhan gizi anak-anak mereka, sehingga mereka bisa tumbuh sehat dan menjadi generasi berkualitas yang dapat membawa perubahan positif bagi desa mereka," ujarnya.

Sumber : Dokpri KKM 67 Untirta
Sumber : Dokpri KKM 67 Untirta

Selain itu, acara ini juga disertai dengan sesi tanya jawab, di mana masyarakat diberikan kesempatan untuk bertanya langsung kepada para ahli mengenai masalah kesehatan yang mereka hadapi. Masyarakat Desa Lebak Peundeuy sangat menyambut baik kegiatan ini dan berharap adanya kelanjutan program serupa di masa mendatang. Dengan terselenggaranya kegiatan ini, Kelompok KKM 67 berharap dapat memberikan kontribusi nyata bagi pembangunan kesehatan masyarakat Desa Lebak Peundeuy dan menciptakan generasi penerus yang sehat, cerdas, dan berkualitas. Kegiatan penyuluhan ini berjalan dengan lancar dan berhasil meningkatkan
pengetahuan masyarakat Desa Lebak Peundeuy tentang pentingnya pencegahan stunting.

 Keberhasilan pelaksanaan kegiatan ini tidak lepas dari peran aktif dan komitmen semua pihak yang terlibat terutama anggota kelompok 67 Desa Padasuka yang dikomandoi oleh Haris dan rekan-rekan, beserta stakeholder setempat dan DPL. Dalam kegiatan ini, mahasiswa KKM selain mendapatkan pengalaman praktis dalam bidang kesehatan masyarakat, juga dapat belajar  betapa  pentingnya timwork, kedisipilanan, komitmen dan memiliki tanggung jawab sosial.  pembentukan karakter dalam pengalaman tersebut menjadi modal berharga bagi mereka dalam melangkah kedepan setelah lulus kuliah ataupun kegiatan berakhir sehingga terdapat hubungan emosional yang tidak dapat terlupakan dalam setiap anggota kelompok maupun dengan masyarakat desa Lebak Peundeuy.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun