ceritakan semua keluh mu akan kutadah lambaian lembutÂ
cerita sedih mu utuh tersimpan rapat beserta tangisanÂ
pantulan berkata bukan dirimu untuk meneteskan air mataÂ
semua duka kau simpan hanya tawa keras menjadi gantinya
tak sempat orang lain percaya kau kesulitanÂ
balasan tidak mengenakkan menahan rasa kecewa muÂ
dia sedang kebingungan arahÂ
dia sedang menyelami hari hari biru nya terombang-ambingÂ
dia berjalan berusaha menjaga kewarasanyaÂ
dia takut pada Tuhan jika menyerahÂ
dia hanya ingin diseka butiran cemas yang mengalirÂ
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!