melangkah menyeret lantai berpasir halusÂ
menatap langit dari jalan setapak diraih rayuan rumput tinggiÂ
gerakan menggeleng mencoba menyeruput kewarasanÂ
hentak kaki pertanda amarah diredam tanahÂ
kebingungan raut wajah datar mata bergerak aktifÂ
melelahkan menyerap emosi emosi kosong ituÂ
manusia bak robot merekahkan tarikan bibir
hati memaki keras melupakan rasa manusiawiÂ
tulisan hampa bentuk kemunafikan perasaanÂ
kami sama sama kotor bersama bergerak berbedaÂ
kebencian memuakkan benteng semesta kala mendungÂ
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!