Suatu hari, sobat semasa kuliah dulu merasa heran ketika datang bertamu ke rumah saya dan mendapati saya sedang tidur. Dia bertamu sekitar jam 13.00. Di lain hari, teman sebangku semasa SMA yang tinggal di Cianjur, pernah datang sengaja ke rumah saya di Bandung dan juga mendapati saya tidur pulas. Dia bertamu sekitar jam 13.30. Dan di lain waktu, sahabat sepermainan masa kecil dulu yang sekarang tinggal di Kota Jambi dan mampir ke rumah saya, merasa takjub melihat saya baru bangun tidur pada jam 14.00.Â
Apakah saya memang begadang saat malam hari sebelumnya, sehingga saja membalas tidur yang kurang? Tentu saja tidak. Dan apakah saya tidur karena hari sabtu minggu atau hari libur? Oh tidak juga, karena pada saat ini saya sedang berada dalam fase setiap hari adalah hari kerja dan hari libur juga. Maksudnya, apa sih? Sederhananya, saya sedang bebas untuk menentukan hari-hari saya apakah bisa diisi dengan bekerja atau berlibur. Ah sebut saja pengangguran biar singkat. Tapi tidak juga, hehehehe .....
Awal Mula Saya Tertidur Saat Siang
Oleh karena itu, karena saya bebas menentukan waktu, maka salah satu kegiatan yang saya lakukan adalah tidur siang. Sebetulnya kegiatan tidur siang ini, awalnya bukan sesuatu hal yang disengaja. Pada saat tidur siang pertama kali terjadi, saya saat itu sedang membaca buku sambil duduk di sofa dan tanpa sengaja saya tertidur. Saya terbangun karena dibangunkan oleh istri saya yang hendak pamit untuk berangkat rapat posyandu ke rumah Ketua PKK. Waktu itu, istri saya ngomel, kok siang-siang begini tidur.
Anehnya, sejak tidur siang yang pertama tersebut, terjadi lagi peristiwa tidur siang selanjutnya. Ada tidur siang yang tidak disengaja. Dan akhirnya belakangan ini menjadi tidur siang yang disengaja. Tidur siang menjadi semacam kebutuhan buat saya pada saat ini. Syukurnya istri saya tidak mengomel lagi, mungkin memaklumi saya sebagai suaminya kecapean dan butuh istirahat yang lebih di saat umur sudah memasuki kepala lima ini.Â
Memang betul sih, secara fisik saya kadang merasa capek juga karena hari-hari saya sejak awal bangun sebelum subuh hingga pagi hari, padat oleh berbagi aktivitas. Rutinitas pagi antara pukul 5 hingga 7 pagi, saya terbiasa mengerjakan pekerjaan rumah tangga seperti menyapu dan mengepel lantai rumah. Dan juga mencuci pakaian walaupun ini sebetulnya diringankan dengan adanya mesin cuci. Kemudian saya mengantar anak ke sekolah. Sedangkan istri saya mensetrika baju dan memasak. Â Saya dan istri berbagi tugas mengerjakan pekerjaan rumah tangga tersebut karena kami mengerjakan sendiri. Saat hari libur dan sabtu minggu, biasanya anak-anak diberi tanggung jawab untuk membersihkan kamarnya masing-masing.
Nah, mulai dari jam 8 pagi hingga jam 12 siang, biasanya kegiatan saya ini membaca dan menulis. Saya bisa membaca buku cetak. Tapi saya sekarang ini lebih banyak membaca bacaaan secara digital. Kalau saya sedang mendapat kerjaan kontrak menulis modul pelatihan atau menuliskan laporan hasil penelitian, saya biasanya akan sangat intensif melakukan kegiatan membaca dan menulis dari pagi hingga sore hari. Saya membatasi waktu kegiatan tersebut hingga sore saja karena buat saya waktu di malam hari adalah untuk mengobrol bersama keluarga dan tentu saja untuk istirahat. Jika saya sedang tidak ada kerjaaan kontrak, kegiatan membaca dan menulis tetap saya lakukan, misalkan seperti menulis untuk Kompasiana ini. Minimal, menulis status di FB atau IG, hehehehe.....
Setelah jam 12 siang, biasanya saya melaksanakan sholat dan makan siang. Kemudian saya mulai memegang handhpone untuk melihat pesan yang masuk dan kadang juga menyalakan televisi untuk melihat Youtube, konten yang sering saya ikuti sekarang biasanya tentang sepakbola. Pada saat itu, saya mulai mengantuk. Dan saya pun tertidur. Kata istri saya, tidurnya cukup lelap. Saya tidak percaya, ah masa sih lelap? Beberapa kali saya mendebat istri saya tentang hal itu. Sampai akhirnya, istri saya memperlihatkan rekaman vidio saya sedang tertidur dengan lelapnya dengan sedikit suara ngorok, hehehehe .......Â
Hingga pada akhirnya, aktivitas tidur siang saya menjadi suatu hal yang rutin terjadi. Saya sering sengaja untuk langsung merebahkan badan di sofa atau kasur di kamar tidur hanya untuk tidur siang. Durasi tidur siangnya tidak lama. Efektif hanya sekitar 30 menit saja. Saya mengetahuinya karena saya sengaja menghitung waktu tidur, misal mulai tidur pada jam 13.15 dan terbangun pada jam13.45. Tapi kadang bisa juga lebih dari 30 menit, Â misal sekitar 60 menit. Biasanya itu terjadi di saat saya merasa lelah sekali dan badan tidak fit.Â