[caption id="attachment_306304" align="aligncenter" width="500" caption="Foto: salonaurajengana.com"][/caption] TADI malam saya terpaksa berhenti di channel Trans7 setelah berputar-putar stasiun tak ada acara yang memikat. Transporter 3 di RCTI menjemukan lantaran telah beberapa kali diputar di stasiun berbeda. YKS juga memusingkan kepala sebab menurut saya acara ini lebay sekali. Di Trans7, saya melihat ada sejumlah bagian yang diubah dalam "Bukan Empat Mata". Perubahan itu menyangkut seting, adegan, dan eksplorasi potensi Pepi dan Vega Darwanti. Seting "Bukan Empat Mata" lebih minimalis. Jumlah penonton tidak sebanyak biasanya, pun tidak sembludak "Yu Keep Smile" yang terlalu banyak dan lebih mirip pasar malam. Dengan penonton berjumlah sedikit, ruangan menjadi segar, elegan, dan tawa serta tepuk tangan mereka tampak tidak pura-pura. Juga ada unsur drama yang menyelip. Di tengah-tengah acara, kamera meng-close up Pepi di sebuah ruangan. Pepi berteka-teki, siapa bintang tamu di depannya yang segera muncul. Si bintang tamu cewek ini membelakangi lensa, sehingga pemirsa di rumah pun bertanya-tanya memandangi punggung si mbak yang satu itu. Nah, sesi yang mengeksplorasi potensi Vega ini yang menarik. Dengan tubuh yang makin sintal dan tampak lebih ayu ketimbang sebelum-sebelumnya, Vega bernyanyi, duet dengan penyanyi dangdut Mansyur S. Tanpa kawat gigi, dengan joke-joke yang spontan dan membuat penonton terbahak, tampak benar bahwa Vega adalah seorang komedian. Komedian yang natural sebab ia tak pernah dididik menjadi pelawak tapi bisa lebih cerdas ketimbang Nunung. Spontanitas Vega ini tidak cuma hadir di "Bukan Empat Mata". Saat diwawancarai Sarah Sechan di NET TV tempo hari, istri seorang dokter bernama Demma Sany Sanjaya ini lenturnya luar biasa. Pernah menjadi bulan-bulanan Tukul di awal-awal "Empat Mata" (yang kemudian menjadi "Bukan Empat Mata") dengan mengubah namanya menjadi Ngatini, Vega menjelma menjadi salah satu komedian seksi di negeri ini. Pada sisi ini, saya merasa kasihan pada Olla Ramlan. Wanita bergigi kelinci ini seolah cuma pelengkap penderita saja di "Bukan Empat Mata". Melejit berkat iklan kopi, Olla tak berkembang. Ia hanya duduk melipat kaki, sesekali ikut berkomentar tentang sesuatu dengan vokalnya yang lembut, tapi kita menjadi bertanya-tanya, sesungguhnya apa peran dia? Sebagai cameo saja tampaknya juga belum genap, apalagi bila diplot untuk menyanyi sebagaimana Vega! Saya usulkan pada produser "Bukan Empat Mata", bagaimana jika posisi Olla digantikan Deswita Maharani saja. Sama-sama produk Trans Corp, mungkin antara "Show Imah" dan "Bukan Empat Mata" bisa sharing pemain, terutama mereka yang bukan presenter/host utama. Jejak rekam Deswita di program-program komedi maupun variety show cukup mentereng. Ia pernah bermain di "Ngelenong Yuk" dan "Komedi Betawi" (keduanya di TransTV), dan "Wayang on Stage" di Antv. Ia juga pernah memandu sejumlah program infotainmen macam "Kiss" dan "Intan" (dua-duanya di Indosiar), serta "Tarung Dangdut" dan "Dahsyatnya Sahur" (MNCTV dan RCTI) yang membuatnya pintar bersilat lidah. Segudang pengalaman milik mantan pacar pebulutangkis Taufik Hidayat itu rasanya sayang bila hanya menempatkannya sebagai 'babu' di "Show Imah". Bukan berarti kursi 'babu' itu lebih tepat diduduki Olla, namun seting "Show Imah" yang dinamis dimana para pemandunya hilir mudik (kecuali Soimah yang lebih kerap hanya duduk di kursinya) akan membuat Olla tak hanya tampak seperti pelengkap penderita dan pemanis saja. Di "Show Imah", tampak aneh melihat Deswita yang berhidung mancung, cantik, serta punya energi untuk melawak hanya berdiri bak asisten tuan putri. Kalau mau jujur, ia tidak kompak dengan performa Soimah yang semiarogan. Memang ini sekadar sandiwara, tapi jangan lupa, tanpa variasi "Show Imah" juga akan ditinggalkan peminatnya. Jika Olla dikelilingi komedian-komedian lain di sekitar meja Soimah, maka istri Muhammad Aufar Hutapea ini akan terpicu dan terpacu untuk menjadi tidak sekadar perempuan ayu, melainkan menjelmakan dirinya menjadi komedian. Jadi tidak tanggung seperti ketika dia menjadi pelengkap di "Bukan Empat Mata". Dan bukankah sesungguhnya Olla sudah dikenalkan dengan "Show Imah" saat ia menjadi bintang tamu pada November tahun lalu? Bila Deswita duduk di sebelah Vega, saya menjamin acara "Bukan Empat Mata" lebih kocak, renyah, bergulir hidup, dan lebih bernyawa. Deswita punya kemampuan melucu yang spontan. Ia akan saling ting-tang (sebuah unsur dalam grup lawak dimana antarpemain saling mengumpan dan spontan) dengan Tukul dan Vega. Lihatlah Pepi. Ia kini begitu mahir mengumpani Tukul, begitu juga sebaliknya. Jangan anggap enteng peran host pendukung dalam variety show atau program-program bincang-bincang. Mungkin bagi yang suka talkshow serius macam "Kick Andy" dan "Just Alvin" di MetroTV akan menggugat keberadaan talkshow setengah guyon macam "Show Imah" dan "Bukan Empat Mata". Akan tetapi, "Bukan Empat Mata" nyatanya masih disukai sebagian besar masyarakat hingga kini lantaran ada unsur lawakan di tengah-tengahnya. Hanya saja, sebaiknya Olla Ramlan berpindah saja ke "Show Imah" karena posisinya lebih tepat ditempati Deswita Maharani. -Arief Firhanusa-
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H