[caption id="attachment_407009" align="aligncenter" width="624" caption="Keluarga dan kerabat mengusug keranda jenazah Olga Syahputra menuju rumah duka Jalan Kresna Raya, Duren Sawit, Jakarta Timur, untuk dimandikan dan disembahyangkan, Sabtu (28/3/2015). Presenter Olga yang bernama asli Yoga Syahputra tersebut meninggal pada Jumat 27 Maret di Singapura karena sakit. (TRIBUNNEWS.COM / DANY PERMANA)"][/caption]
Olga Syahputra bukan hanya di-bully oleh Farhat hingga akhir hayat, tetapi juga 'dijahati' media, bahkan ketika Olga sudah memasuki 7 hari sejak kepergiannya.
'Kejahatan' media tersebut, utamanya dilakukan oleh sejumlah "televisi lebay" negeri ini , tampak dari membludaknya tayangan mengenai Olga. Olga di-blow up sekencang-kencangnya sampai pada titik menjemukan, bahkan memuakkan. Penggalian berita dari berbagai aspek -- disiarkan pagi, siang, sore, malam, hingga tengah malam -- ini bukannya merontokkan air mata, melainkan justru mengusik orang-orang yang berniat mengirim doa pada Almarhum, menjadi sikap skeptis karena unsur "mual" tadi.
Saat empati dan simpati sudah cukup didengungkan melalui ucapan belasungkawa disertai doa, maka itu telah cukup mengantar kematian seseorang. Tetapi bila empati dan simpati berubah menjadi benci gara-gara di layar kaca seolah tak ada berita lain kecuali Olga plus nilai-nilai luhur Almarhum yang dijejal-jejalkan kepada pemirsa, maka ini harus dihentikan.
Eksploitasi berlebihan yang 'jahat' ini pernah terjadi setelah Ustadz Jefri Al Buchori berpulang. Kehabisan nafas lantaran terlalu bersemangat memberitakan banyak sisi dan aspek perihal Ustadz Uje, televisi pun melirik sisi-sisi negatif dari kematian sang ustadz untuk komoditi, antara lain misalnya terjadi perseteruan antara Pipik dengan Umi Tatu, ibunda Jefri. Berita tentang keributan menantu-mertua itu antara lain ada di sini.
Nah, penayangan sekitar kematian Olga yang terlalu bernafsu ini pun sudah mengapungkan beragam silang sengketa, baik antarorang-orang dekat Olga, maupun mereka yang tiada kaitannya dengan Almarhum secara langsung. Dan inilah "daftar cekcok" yang diudarakan oleh televisi (bahkan hingga pagi ini di sejumlah infotainmen), yang bisa mengganggu "tidur" Olga Syahputra.
1. Ocehan Farhat Abbas. Yang ini sudah tersiar luas. Publik banyak yang membela Olga lantaran Farhat dinilai keterlaluan mem-bully Olga, bahkan hingga Olga meninggal. Bagaimana Farhat memilih kata untuk kalimat-kalimatnya di Twitter yang kasar, dan bagaimana masyarakat meresponnya sehingga terjadi cekcok massal, sudah kita baca bersama.
Yang belum banyak diketahui adalah alasan Farhat dendam kesumat. Rupanya, Olga pernah mengucapkan kalimat 'tidak pada tempatnya' tertuju Farhat dan Regina, istrinya. Ucapan Olga itu, menurut Farhat, tak pernah ada ampunan.
2. Sahabat Olga Menggugat. Selain kuyub dengan puja dan puji terhadap Olga yang dermawan, Olga yang meniti karier dari nol, Olga yang pekerja keras, Olga yang penyantun, Olga yang lucu dan menciptakan kerinduan, muncul 'gugatan' dalm bentuk kekecewaan sejumlah kawan Olga.
Kartika Putri, misalnya, meluapkan kekecewaannya lantaran tak diizinkan membezuk Olga saat mendiang masih dirawat di RS Mount Elizabeth Singapura, bersama Jessica Iskandar yang menemaninya. Kalimat yang terlontar dari Kartika, seperti dikutip banyak media, termasuk di sini, antara lain berbunyi begini: "Sama sekali tak bisa jenguk. Kita ingin lihat dari kaca saja enggak bisa, agar kita tahu dan bisa terima kondisi Olga saat itu. Tapi ini dari kaca saya enggak bisa."
Dalam balutan wawancara yang mungkin tidak tuntas, dalam editan tim televisi yang bisa mengaburkan inti persoalan, bisa saja komentar-komentar dari narasumber macam Kartika ini menggiring pemirsa untuk main tebak-tebakan: sebenarnya Olga ini menderita penyakit apa?
3. Dugaan Olga Dieksploitasi Manajernya. Dalam infotainmen tadi pagi ditayangkan pernyataan Vera -- manajer Olga yang intim disapa Mak Vera, atau Mbak Vera -- tentang klarifikasinya mengenai tuduhan bahwa Vera mengeksploitasi Olga sedemikian rupa melalui jadwal superpadat agar pendapatan terus meningkat, sehingga Olga jatuh sakit akibat kelelahan.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!