Sepanjang Indonesian Idol digelar sejak 2004, baru pada Jumat malam tanggal 18 Maret nanti keluar dari jalur. Enam kontestan wajib menyanyikan lagu dangdut atau lagu Melayu.
Ada dua hal yang mungkin melatarbelakangi niatan tersebut. Pertama, penyelenggara telah kehabisan akal untuk mengusung genre, sebab sejak babak eliminasi, genre telah terkuras habis, mulai pop, rock, jazz, hingga metal. Maka, tak urung dangdut pun disentuh.
Kedua, bisa jadi penyelenggara mencium adanya wabah dangdut yang menggerayangi hampir semua stasiun TV. Bahkan Metro TV beberapa malam lalu mengangkat profil pedangdut belia dalam sebuah acara tengah malam. Kita tahu, tadinya hanya MNCTV (reinkarnasi dari TPI) paling getol menayangkan acara joget-joget, bahkan sejak tivi ini masih bernama TPI. Kemudian, belakangan, TransTV yang konon 'TV-nya orang kota' malah paling heboh dengan YKS-nya.
Acara Indonesian Idol -- meski hanya sepekan sekali digelar -- selalu berbenturan dengan D'Acadmey milik Indosiar. Konon, Awal Maret, pernah rating Indonesian Idol jeblok sebab pemirsa lebih tergoda nonton D'Academy yang juri-juri dan MC-MC-nya ribut setengah mati itu.
Tapi, jika dirunut ke belakang, sebenarnya Indonesian Idol juga pernah menampilkan kontestan menyanyikan lagu dangdut. Adalah peserta asal Ponorogo, Jatim, bernama Dewi Puspita Andini yang melantunkan lagu dangdut berjudul "Minyak Wangi" milik Ayu Ting Ting. Artinya, Indonesian Idol sesungguhnyalah tidak seidealis yang dibayangkan orang. Kebanyakan orang membayangkan acara yang digelar RCTI ini mengharamkan lagu dangdut, atau lagu Melayu.
Sontak ide menggelar lagu dangdut itu menuai pro dan kontra. Di twitter begitu ramai perkara ini diperbincangkan. Namun, tampaknya penyelenggara bergeming saja, alias 'tak tahu malu'. Enam kontestan tersisa tetap akan menyanyikan lagu-lagu yang identik dengan kawasan pinggiran tersebut, seraya bersikeras bahwa genre dangdut pun patut diangkat ke Indonesia Idol.
Siapa penyanyi bakal lincah menampilkan lagu dangdut? Rasanya Husein Alatas masih terdepan untuk menyajikan cengkok. Meski beraliran metal, tapi vibrasi suaranya bisa melebihi Rhoma Irama atau Imam S Arifin. Yang kedua Nowela karena dia multigenre, kemudian Virzha, lalu Ubay, Yuka, kemudian terakhir Gio. Gio akan tampak kikuk menyanyikan dangdut sebab vokal suaranya terlalu spesifik ke frame rock.
Sebagai insan yang menghargai semua genre musik, saya sih monggo-monggo saja Indonesian Idol menampilkan dangdut. Hanya saja, untuk membuat perbedaan, jangan sampai penonton di studio ikutan jogat-joget seperti di tivi-tivi lain ...
-Arief Firhanusa-
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H