Artikel saya di Kompasiana berjudul "Mbak Bertha Maki-maki Penonton KDI di Studio MNCTV" (saya posting pada 25 April 2014) diambil mentah-mentah oleh seseorang tanpa menyertakan nama penulis dan sumber link (dalam hal ini Kompasiana), kemudian dipindah ke Detik Forum. Ini link di Detik Forum tersebut http://forum.detik.com/mbak-bertha-maki-maki-penonton-kdi-di-studio-mnctv-t931573.html
'Pencurian' tersebut dilakukan pada 25 April 2014, pukul 16.36. Pelakunya seseorang dengan ava penyanyi Cakra Khan, menggunakan akun bernama encok.gengges. Tadinya saya tak tahu ada praktik copy paste ini, sampai akhirnya kawan kompasianer Jimeowam memberi saya informasi, pada 26 April lalu.
Bagi kompasianer yang juga member Detik Forum, mungkin langsung tahu soal ini, tapi bagi saya yang hanya terdaftar di Kompasiana sebagai satu-satunya media sosial yang saya ikuti, penyaduran tersebut telat saya ketahui.
Celakanya, bagi kompasiana yang tidak mendapatkan klarifikasi dari saya jelas akan menduga bahwa saya menulis artikel di dua tempat. Ini yang saya resahkan. Maklum, sejak saya mengenal tulis menulis, saya komitmen untuk mengharamkan karya diumbar  kemana-mana, biarpun artikel tersebut berhonor.
Mungkin ini persoalan sepele, terutama bagi penyadur. Tetapi mengutip artikel sampai titik-koma adalah perbuatan tercela, dan pelakunya menabrak hukum moral, apalagi tidak menyertakan sumber bacaan dan nama penulis, tanpa seizin saya pula! Namun kemudian menjadi perkara serius bila kemudian ada yang menuduh saya mengopi tulisan dari forum lain (dalam hal ini Detik). Mengopi -- terutama tanpa menyebut link/sumber bacaan/referensi -- tak pernah saya lakukan karena bagi saya itu haram hukumnya.
Berbeda dengan kompasianer Doni Bastian. Pada 24 Januari 2014 yang bersangkutan mengirimi saya surat via inbox meminta izin untuk mengopi artikel saya berjudul "Andai Saya Suami Cut Tari" yang saya posting di Kompasiana pada tanggal 8 Januari 2014, untuk dimuat dalam portal ketakketik.com yang dikelola Bung Doni. Saya mengizinkan, sebab Bung Doni menyertakan nama saya sebagai penulis dan link Kompasiana. Dan lebih dari itu, permohonan izin tersebut bagi saya adalah sikap santun dan memedulikan etika.
Saya tidak meminta apa-apa, kecuali berharap: hargailah karya orang lain dan beretikalah. Hormati pula Kompasiana yang secara tak langsung bakal terkena getahnya oleh aksi penjiplakan ini lantaran bisa saja Kompasiana disangka tidak memiliki filterisasi yang baik terhadap materi kiriman anggotanya.
-Arief Firhanusa-
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H