Mohon tunggu...
Arief Firhanusa
Arief Firhanusa Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Pria yang sangat gentar pada ular

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Ahok dan Suryo Paloh Dihibur Iwan Fals dalam Live Event Metro TV

10 April 2014   05:26 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:51 1390
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1397056592692871895

[caption id="attachment_319413" align="aligncenter" width="400" caption="Foto: Dokumen pribadi dari tayangan Live Event Metro TV"][/caption]

LIVE Event "Memilih Wakil Rakyat" Metro TV malam ini terasa istimewa. Bukan hanya lantaran dihadiri oleh orang-orang top di kancah politik Negara RI dewasa ini -- Jokowi, Ahok, Dahlan Iskan, Jusuf Kalla, Muhaimin Iskandar, Suhardi, Suryadharma Ali, Tjahyo Kumolo --, melainkan juga menguak masalah-masalah menggelitik di luar retorika politik.

Najwa Shihab memang memberi 'hiburan' tersendiri melalui pertanyaan-pertanyaannya yang menyengat diacara yang mulai ditayangkan sejak jam 6 malam ini, dan hingga saya ketik artikel ini masih berlangsung, misalnya pertanyaan mengapa Suryadharma Ali yang Ketum PPP turut terlibat di kampanye Gerindra, tetapi "hiburan" lain juga sangat mengesankan. Hiburan yang lahir dari pengakuan-pengakuan hebat para tokoh hebat.

Tokoh hebat itu sudah tertulis di atas, tapi ada tambahan lain -- sebut saja bonus -- oleh kedatangan Iwan Fals. Selain menyanyikan beberapa lagu, antara lain "Surat untuk Wakil Rakyat", "Bento", "Orang Pinggrian", dan "Nocturno", Iwan juga menjadi roh acara ini. Lagu-lagu yang dia nyanyikan seolah menjadi tema bincang-bincang politik tersebut, dengan kepintaran Najwa membuat benang merah di setiap Iwan menuntaskan lagunya.

Dalam catatan saya, inilah buka-bukaan para tokoh di Live Event "Memilih Wakil Rakyat" malam ini:

1. Ahok mengaku menyukai lagu "Bongkar" sejak ia kuliah. Lagu "Bongkar" dibungkus dalam album Swami 1 pada 1989. Itu berarti setahun sebelum Ahok mendapatkan gelar insinyur dari Jurusan Geologi Universitas Trisakti. "Bongkar" adalah lagu 'provokatif' yang pekat dengan lirik-lirik menyengat, ditujukan untuk memberi spirit kepada warga negeri ini supaya membongkar ketidakadilan. Bisa jadi Ahok terinspirasi oleh lagu ini sehingga menjadi manusia kuat dengan ketegasan-ketegasan kepemimpinan yang bersih, yang membuat pihak lain blingsatan.

2. "Bento" = Benci Soeharto? Iwan memaparkan bahwa anggapan tentang lagu "Bento" yang singkatan dari "benci Soeharto", "Benny (Moerdani) Soeharto", "benci Tommy (Soeharto)" adalah salah. Bento, menurut Iwan, adalah nama ayamnya, meski dia mengakui bahwa lagu Bento memang benafaskan kritikan. Malah, masih kata Iwan, ada pondok pesantren di Jawa Timur yang dinamai Bento, singkatan dari "benar-benar tobat".

3. Iwan Fals memuji Ahok. Dalam sesi "saling puji" (ketika Jokowi sudah meninggalkan tempat untuk meluncur ke Kebagusan guna menuruti panggilan Megawati), Iwan menyanjung Ahok sebagai pemimpin yang tegas. "Saya buka Youtube, mendapati Pak Ahok galak begitu, dalam hati saya bilang kok ada ya pemimpin samacam ini ... " kata Iwan.

4. Ahok request lagu. Sebelum berpindah tempat duduk dari mimbar ke kursi tamu, Basuki Tjahaja Purnama memesan lagu pada Iwan lewat Najwa Shihab. Lagu request Ahok itu berjudul "Ibu". Lagu "Ibu" terangkum dalam album Perjalanan yang dirilis pada 1979. Ahok sempat menyanyikan sebait lagu tersebut setelah diuji Najwa apakah dia hafal. Gumaman Ahok mendapat tepuk tangan.

5. Iwan Fals memuji Dahlan Iskan. Dia mengatakan, Dahlan punya semangat hidup yang sangat kuat. Sebaliknya, Dahlan mengaku pernah menjadi bagian dari pergelaran besar Iwan di Surabaya saat Swami 1 sedang top-topnya.

6. JK dan Iwan saling puji. Iwan memuji Jusuf Kalla sebagai manusia/pemimpin yang lincah, bergegas, dan itu membuat orang yang dipimpinnya menjadi bersemangat. Sementara itu JK menilai Iwan adalah penyanyi yang selalu mengundang dua hal mengesankan, pertama lagunya enak didengar, kedua lagu-lagu Iwan selalu mengandung pesan.

7. Lagu "Orang Pinggiran" menguji Suhardi. Selesai menyanyikan lagu "Orang Pinggiran" (dari album O Ea Eo, 1995) yang melukiskan tentang dinamika rakyat kecil yang jauh dari sorotan media, tapi mereka selalu patuh akan kewajiban-kewajibannya, Najwa membidik Ketua Umum Gerindra Suhardi dengan menanyakan, apakah orang pinggiran menjadi bagian dari keberhasilan Gerindra berada di posisi ketiga penghitungan sementara hasil Pemilu 2014? Suhardi pun mengisahkan bahwa partainya memang intim dengan orang pinggiran di mana pun pelosok negeri ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun