JUDUL di atas bukan menikah secara harfiah. Itu cuma untuk menyuguhkan kekaguman saya saja pada seorang presenter olahraga yang benar-benar klik dengan kilasan-kilasan olahraga, ketimbang pembawa acara bercelana pendek, memamerkan kaki menjangannya, dan berkaus you can see. Widyaningrum Surya Nugraha, namanya, atau Anda-anda pecandu olahraga, terutama sepakbola, menyebutnya Widya Saputra. Saputra nama suami perempuan Cimahi berumur 29 ini? Benar. Suami Widya adalah Dodi Saputra, seorang pembalap nasional. Tapi sejak November 2012, pernikahan itu kandas. Itu mengapa Widya tetap menggunakan "Saputra" di belakang namanya, meski ia lebih sering mengakuinya bahwa Saputra itu nama kakeknya. Sepintas, pemilik sorot mata elang ini tak lekas bisa kita tangkap apa yang ia ucapkan. Aksennya seperti bukan keluar dari mulut perempuan Indonesia lantaran lebih jatuh ke lafal Inggris, dan terkadang diseret-seret pula. Hal serupa ia tunjukkan ketika mengawal MotoGP di Trans7, atau Calcio Action Serie-A di SCTV, dan segenap acara olahraga di stasiun-stasiun lain, termasuk di Jak TV dalam acara Auto Glitz. Namun di situlah letak keindahannya. Gerak bibir yang konstan, diselingi tawa setengah sengau yang seksi, menciptakan figur berbeda ketimbang presenter atau anchor lain di kawasan olahraga. Olahraga begitu mandiri dalam sebuah ruang kental saat dibawakan oleh Widya. Yang lain tidak seksi? Oh, tentu tidak. Bahkan rata-rata cantik. Simak misalnya Asyifa Latif di Antv (lensa Olahraga), Hesty Purwadinata (Lensa Olahraga dan Galeri Sepakbola Indonesia, keduanya di Antv), Conchita Caroline (Lensa Olahraga Antv), Ayu Pratiwi (Lensa Olahraga Antv), atau Putri Violla (tvOne). Mereka itu tentu camera face dan rupawati. Dan sudah pasti juga dibekali cara memikat massa, umpama saja bercelana pendek dan berkaus tanpa lengan, kecuali mungkin Asyifa dan Putri Violla yang jarang saya lihat bercelana mini. Tapi apa itu perlu? Perlu bagi mata yang tak penting menyerap informasi tentang sepakbola dan cukup puas memelototi kaki jenjang saja, tapi tidak penting bagi kita yang ingin mengantongi perkembangan terakhir sepakbola/olahraga dunia lewat mulut presenter, bukan kaki panjang anchor plus bagian tubuh tertentu milik mereka. Widya Saputra tak pernah bercelana pendek, tak perlu memamerkan bagian indah tertentu tubuhnya, kecuali gerak bibir pualam yang tak bisa dia elakkan karena memang bagian tersebut disorot kamera tatkala ia mengucapkan informasi, dan Tuhan menganugerahi keindahan padanya. Dari bibir itu pula meluncur sisik melik tentang kemenangan Chelsea sebagai hadiah ultah Jose Mourinho, gol Bayern Muenchen, ontran-ontran di kandang Manchester United dengan lakon David Moyes. Semalam, ketika ia melafalkan kegetiran fans MU, betapa memikat belahan bibir itu menguarkan aksen cedal, ditopang sorot mata meredup, seolah ingin menggambarkan secara nyata betapa United kini terpuruk, meski kini Old Trafford dipasoki kaki-kaki Juan Mata. Widya seolah larut dalam kesedihan MU, begitu pula kegetiran hati David Moyes. Anchor-anchor di Metro TV tampaknya memang dipilih secara ketat, tanpa ampun, dan tegas mengatur bahwa mereka harus cantik, cerdas, dan tak perlu 'menjual paha'. Lucia Saharui, Frida Lidwina, Marrisa Annita, Githa Nafeeza, Eva Julianti, Sumi Yang, Tascha Liudmila, Kania Sutisnawinata, Prita Laura, adalah wajah-wajah smart, sumringah, dan cantik secara fisik yang pernah dimiliki Metro TV, selain tentu saja Widya Saputra. Widya Saputra -- penyayang kucing, berpostur 167 cm dan berat 55 kg -- adalah sarjana komunikasi (konsentrasi manajemen komunikasi) Universitas Padjajaran, Bandung. Wajahnya mulai dikenal publik kala ia membawakan acara "Kring-Kring Olala" TPI (sebelum menjadi MNCTV), pada 1998-2001. Pernah pula mengabdi di TVRI dan menjadi reporter ESPN dalam gelaran Asian Beach Games 2008, Widya menjelajah di semua stasiun tivi nasional di negeri ini sebelum berlabuh di Metro TV sejak Maret 2010. Sepanjang kariernya di televisi, ia hampir 80 persen menggawangi acara-acara olahraga. Selebihnya kuis dan musik serta beberapa program lain di Antv yang kini telah hilang. Bisa dibilang, mantan penyanyi cilik di grup Trio Laris dan bintang iklan di sebuah produk pembersih wajah ini spesialis acara-acara olahraga, dan tentu saja ia superior di dunia itu. Sungguh, selepas menyantap aksi Widya di Metro Sport, rasanya kok hambar menonton acara serupa di televisi berbeda ... -Arief Firhanusa- Foto dari: photobucket.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H