SYAHWAT Ahmad Dhani bukan melulu tertuju perempuan, tapi juga musik. Jika kadar syahwat Dhani menggunakan rasio 100%, maka terhadap wanita 50% dan musik 50%.
Terhadap musik, saya pernah terkesima ketika suatu saat, sekian belas tahun silam, ia mencak-mencak pada personel Dewa 19 yang lamban dalam persiapan. Di lobi Hotel Dynasty Purwokerto, Jateng, tempat mereka menginap, Dhani tak segan menunjukkan jiwa kepemimpinannya yang kuat. Saya, yang duduk di pojok ruangan dalam rangka liputan Dewa di Purwokerto, pun dibuat takjub.
Syahwat musik Dhani tak hanya ditunjukkan lewat disiplin yang tinggi. Daya endusnya mencium talenta juga masih tiada tara. Di meja juri Indonesian Idol, laki-laki yang mengagumi Bung Karno ini serasa memamerkan kian matangnya dia menjadi produser ketika usianya menapak 42, 26 Mei depan. Bukan hanya lewat sejumlah aksi kecilnya dengan menggunduli rambut kontestan Husein Alatas, atau mengritik sabuk Devirzha yang tak cocok, melainkan juga menguliti kontestan lain, terutama cewek, untuk lebih bagus menyanyi.
Pada show spekta Indonesian Idol Jumat malam silam, Dhani melakukan permak praktik menyanyi dan mental para penyanyi. Terhadap Yuka, misalnya, Dhani tak menghakimi penampilan buruk kontestan berdarah Jepang tersebut. Yuka, yang menyanyikan September Ceria milik Vina Panduwinata, diminta mengulang tiga bait lagu itu dengan iringan piano. Temponya dibuat rendah. Dan terkejutlah kita sebab Yuka lebih yahud bersenandung saat dia menyanyi secara pelan-pelan.
Syahwat lain ia tunjukkan saat menilai Dewi Puspita. Ketika Anang Hermansyah dan Titi DJ minor menilai tampilan gadis asal Ponorogo tersebut, Dhani sebaliknya. Ia mestinya punya jalan untuk menggebuk Dewi lantaran Dewi kedodoran menyanyikan lagu Pertama (lagu seksi yang dipopulerkan Reza Artamevia dan diciptakan oleh Dhani), tapi peluang tersebut tak digunakan. Ia justru bijak mengatakan, Reza punya nafas R&B, sedangkan Dewi adalah penyanyi pop. Jadi, beda.
Sudah Tahu Siapa Juara Indonesian Idol 2014
Masih banyak sikap dan perkataan lain Dhani, terutama di pentas Jumat malam lalu, yang mengisyaratkan bahwa Dhani memang maestro. Tapi ada satu hal yang mungkin kita lupakan bahwa Dhani juga punya kemampuan lain dalam 'menerawang'. Mungkin ia mengandalkan nalurinya sebagai produser dan pencipta lagu. Juga barangkali saja syahwat musik dia memang kuat. Namun, daya endusnya yang luar biasa bisa menjadi semacam mikroskop untuk mendulang informasi tentang siapa juara Indonesian Idol musim ini.
Ketika ia menangis saat Regina menyanyikan Someone Like You di babak eliminasi Indonesian Idol 2012, saat itu pulalah sebenarnya Regina sudah juara. Tangisan Dhani saya artikan sebagai sebuah pertanda, atau bisa pula diartikan sebagai provokasi yang menyulut masyarakat untuk mengirim SMS sebanyak-banyak untuk Regina.
Di pentas X Factor, sejak audisi Dhani menunjukkan empati kepada Fatin Shidqia Lubis dan memuji habis. Ia juga mati-matian membela Fatin ketika Anggun mengritik gaya Fatin saat menyanyi. Di X Factor itu Nu Dimension yang dia mentori sebenarnya juga punya kans juara, namun Dhani menunjukkan sikap "memberi jalan untuk Fatin". Dan simaklah sikap Dhani saat Fatin dinobatkan sebagai juara. Dhani tak segan-segan memeluk Fatin guna menunjukkan rasa gembiranya.
Nah, siapa yang juga "diberi jalan" oleh Dhani untuk merengkuh gelar juara Indonesian Idol musim kedelapan ini? Tak sulit menyebut nama. Simaklah cara Dhani mengomentari peserta. Barangsiapa sering dipuji dan jarang dikritik tajam, dialah calon juaranya.
Ada dua nama yang paling langka disulut dengan kritikan tajam. Mereka adalah dua penyanyi rock yang masih stabil hingga tampilan kesekian sejak masa audisi. Bahkan, terakhir Jumat malam lalu, salah satu di antaranya dipuji Dhani setelah kontestan ini menyanyikan Kamu Kamulah Surgaku. Lagu yang diciptakan Dhani untuk grup The Rock, dan dinyanyikan sendiri oleh Dhani. Dhani bilang, "Kamu lebih baik dari penyanyi aslinya."
