[caption id="attachment_348157" align="alignnone" width="600" caption="kabarselebriti.com"][/caption]
Perlantikan Presiden-Wapres Jokowi-JK, Senin pekan depan, tampaknya tidak seistimewa tayangan pernikahan Raffi Ahmad-Nagita Slavina. Sejak 15 Oktober, hingga puncaknya 18 Oktober lusa, tabung televisi seolah milik Raffi. Tak usah menghitung Trans TV yang gila-gilaan menggeber tetek bengek dan segala aspek persiapan hingga akad nikah pria Bandung itu, serta RCTI yang mengudarakan resepsi pernikahannya, nyaris seluruh stasiun memberi porsi yang istimewa di sekitar perkawinan tersebut di program infotainmen masing-masing.
Hak esksklusif Trans TV dan RCTI itu seakan menandai begitu menjualnya Raffi. Ditengarai, tayangan-tayangan langsung dua stasiun tersebut dicukongi oleh sponsor. Dengan demikian, ongkos 5 miliar rupiah yang (konon) untuk membiayai pernikahan tersebut hampir pasti bukan seluruhnya dirogoh dari dompet Raffi, maupun orangtua Nagita yang (konon pula) dari keluarga berada.
Walhasil, jika dibandingkan dengan tayangan-tayangan langsung dari sejumlah stasiun kala Jokowi-JK dilantik, empat hari lagi, atau berselang dua hari sesudah Raffi-Nagita menggelar resepsi di Hotel Ritz Carlton. tayangan langsung pernikahan Raffi lebih istimewa sebab kuenya cuma dibagi tiga: Raffi-Trans TV-RCTI, walaupun tentu saja laporan pandangan mata perihal pelantikan presiden RI lebih bersejarah dan bermakna bagi rakyat negeri ini. Loh, apakah tayangan pernikahan Raffi tidak bersejarah dan bermakna? Tentu saja. Tapi hanya sebatas untuk pasangan pengantin selebriti tersebut, plus fans-nya!
Saya, mungkin sebagian Anda,tentu cuek saja mau pernikahan ini ditayangkan langsung atau tidak karena itu hak-hak mereka. Tinggal ganti channel saja kalau tak suka, maka beres sudah.
Yang mencemaskan -- lagi-lagi bagi Raffi -- adalah terbukanya kemungkinan publik menjadi jemu memandang Raffi Ahmad. Berjam-jam disuguhi wajahnya dengan berbagai format, dengan berbagai situasi, dengan beragam ilustrasi dalam tiga hari berturut-turut akan menciptakan klimaks bagi karier Raffi. Asal tahu saja, sebelum digeber habis-habisan di pernikahannya ini, Raffi sudah sangat menguasai televisi, dari pagi hingga tengah malam, di stasiun berbeda-beda. Ia seolah tidak lelah mengais nafkah. Sebagai sesama manusia, saya -- dan mungkin sebagian Anda -- saja capek melihatnya, apalagi Raffi yang menjalani syuting-syuting marathon, dengan geriaplampu studio yang bisa sangat kejam menusuk tengkorak kepala lewat radiasinya.
Kemungkinan antiklimaks pascapernikahannya sangat terbuka, terutama dari fans yang hati kecilnya menginginkan Raffi tetap membujang. Kemunduran karier ini pernah menimpa banyak selebriti yang dipuja-puja saat sebelum menikah namun hukum alam menyingkirkannya sesudah mereka mengakhiri masa lajang, dari mulai Krisdayanti, Duta Sheila On 7, Primus Yustisio, Darius Sinathrya, hingga Gading Marten.
Secara hukum alam Timnas U-19 begitu gahar menguasai TV. Perusahaan shampoo sampai bela-belain mengklaim shmapoo resmi Timnas U-19, menyusul rentetan tur yang luar biasa padatnya hingga masyarakat di ambang jemu. Nah, saat mereka bertarung di kancah sesungguhnya, Piala AFC U-19 di Myanmar, tim ini tak bisa membendung kehendak alam, roboh menyakitkan.
Begitu pula Raffi. Tayangan bertubi-tubi mengenainya saat pernikahan, plus jam-jam marathon yang ia lalui kala menjadi presenter berbagai acara, bakal mendamparkannya ke sudut antiklimaks, meski tentu saja ia masih harus merampungkan kontraknya di sejumlah stasiun, dan masih terbuka peluang baginya untuk menjadi bintang iklan bersama sang istri, seperti Darius-Donna Agnesia dan Gading Marten-Gissel.
Tapi tak apa-apa Fi, Anda masih cukup kaya, kok.
-Arief Firhanusa-
