Mohon tunggu...
Arief Firhanusa
Arief Firhanusa Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Pria yang sangat gentar pada ular

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Butuh Rahma Azhari untuk Bekuk Filipina?

24 November 2014   20:04 Diperbarui: 17 Juni 2015   16:58 6437
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Indonesia kontra Fillipina, besok malam WIB, mengingatkan saya pada Rahma Azhari. Perempuan seronok yang kerapkali menciptakan gosip-gosip miring itu pernah membuat heboh di gelaran AFF Cup 2010. Ia dipergoki tengah asyik masyuk dengan pelatih Filipina Simon McMenemy dalam sebuah acara dugem.

Ujud keintiman adik Ayu Azhari dengan pria ber-KTP Inggris yang kala itu berusia 33 (lahir 6 Desember 1977) ini antara lain tergambar dalam foto berikut:

[caption id="attachment_355803" align="aligncenter" width="580" caption="McMenemy memeluk Rahma Azhari. (sumber: catatanbola.com)"][/caption]

Entah bagaimana prosesnya, tahu-tahu McMenemy lengket pada Rahma, berfoto-foto, dan dugem pula. Konon bukan cuma sang pelatih. Sejumlah pemain -- yang sebagian naturalisasi -- juga turut dugem dan peluk-pangku wanita-wanita seksi di kelab malam tersebut, misalnya Phil Younghusband. Bule itu, konon, ditemani wanita seksi bernama Arumi seperti terlukis dalam foto ini:

[caption id="attachment_355804" align="aligncenter" width="600" caption="Phil Younghusband dan Harumi. (sumber: catatanbola.com)"]

14168087831430282855
14168087831430282855
[/caption]

Syahdan, keberadaan sekelompok perempuan, termasuk Rahma Azhari, diutus oleh bandar judi untuk memenangkan Indonesia, seperti dipaparkan oleh sport.detik.com ini. Namun, Manajer Tim Andi Darrusalam Tabusala membantahnya. "Kenal Rahma (Azhari) saja tidak," dengus Andi.

Faktanya Filipina memang keok dalam dua partai semifinal di Gelora Bung Karno. Dalam dua leg, Indonesia unggul masing-masing 1-0, dua-duanya hasil genjotan Cristian Gonzales. Entah disengaja atau tidak, foto-foto mesra McMenemy-Rahma beredar 12 jam sesudah Filipina terjungkal, alias menegaskan bahwa pesta di tim berjuluk The Azkals tersebut digelar sebelum semifinal, dan kemungkinan besar mereka 'kelelahan' setelah menghirup aroma parfum wanita dan bau alkohol.

Mari kita kesampingkan adanya unsur kesengajaan lahirnya "teman tapi mesra" ini guna membekap Filipina. Anggap saja Rahma memang naksir berat pelatih ganteng itu, dan si pelatih pun terkesima memandang Rahma yang menggiurkan gaya maupun tutur kata.  Lalu terjadilah cinta satu malam. Maka, ketika Filipina yang diperkuat 8 pemain naturaliasi dari Belanda, Amerika Serikat, Jerman, Islandia, dan Inggris akhirnya menyerah dari Indonesia, 'jasa' Rahma Azhari patut diapresiasi.

Kalau kemudian ada sanggahan, "Loh, bukankah Timnas Indonesia saat itu memang hebat setelah mengalahkan Malaysia 5-1, Laos 6-0, dan Thailand 2-1 di babak grup? Wajar dong Filipina kalah lantaran cuma menang 2-0 atas Vietnam, imbang 1-1 lawan Singapura dan ditahan Myanmar 0-0!" Itu pun tidak keliru. Tapi jangan lupa, saat itu Timnas Indonesia mabuk pujian, diboyong kesana kemari dalam pusaran politik, makan-makan, mendapat bonus duit kontan yang diwadahi kotak mie instan, padahal baru lolos dari semifinal dan ada Malaysia yang menunggu di final! Euforia yang membuat tim kita menjadi kerdil karena dibonsai, dan kemudian diganyang Malaysia!

Belum menapak semifinal, kemudian bertemu Filipina yang barangkali saja mengusung dendam kesumat karena menanggung "tiga malu": 2 kali dikalahkan Indonesia di Jakarta, plus 'diusir' dari Manila gara-gara stadionnya tak layak untuk pertandingan internasional (sehingga dua leg semifinal harus digelar di GBK), M Roby dan kawan-kawan patut was-was dan waspada. Lebih-lebih kali ini  negara berpenduduk 98.900.000 (2013) ini mengusung 20 pemain naturalisasi dari 10 negara, Spanyol, Italia, Inggris, Amerika Serikat, Swiss, Jerman, Jepang, Iran,  Belanda, dan Denmark.

Walhasil, skuad besutan pelatih Amerika Serikat Thomas Dooley ini bukan kesebelasan Filipina 2010. Situasi yang rawan bagi Indonesia mengingat dalam pertarungan perdana melawan Vietnam tampak benar bahwa tim ini kelelahan setelah mendayung kompetisi panjang di tlatah Liga Indonesia, sementara Filipina amat perkasa dengan menggilas Laos 4-1.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun