Mohon tunggu...
Firdha Mulyana
Firdha Mulyana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Hai! aku Firdha.. kamu tayo ya?

marilah kita menjadi yang lebih baik dari yang kemaren

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Overthinking dan Menulis, Mereka Bersahabat [MBTI Version]

9 Maret 2024   10:40 Diperbarui: 9 Maret 2024   12:18 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Over thingking jika di artikan dalam segi bahasa ialah, over artinya berlebihan dan thingking artinya berpikir. Jika kita lihat dari segi bahasa berarti, berpikir berlebihan. Secara istilah overthingking didefinisikan sebagai perilaku atau kebiasaan memikirkan sesuatu secara berlebihan. Perilaku atau kebiasaan ini sering terjadi kepada seseorang yang memiliki masalah yang sebenarnya sepele, namun mereka terjebak di dalam masalah-masalah lain yang tidak ada hubungannya kepada masalah yang pertama ia punya. Seperti, si A memiliki masalah dengan rekan kerja nya terlibat, ia teledor untuk membantu pekerjaan yang seharusnya mereka lakukan bersama-sama. Si A sudah meminta maaf dan rekannya sudah memaklumi, karena si A memiliki alasan mengapa ia bisa teledor. Namun di malam hari, si A terbangun memikirkan problem nya hari ini dengan rekannya, dan tanpa diminta pikiran-pikiran masa lalunya mengalir begitu saja dan tanpa sadar itu membuat si A semakin terpuruk dalam keadaan.

Jika saya mengungkit masalah MBTI, Kebiasaan ini sebagian dimiliki di kalangan introvert maupun ekstrovert. Ekstrovert dalam artian, orang ini sangat terbuka dan percaya diri terhadap dirinya. Dia mempunyai berbagai cara untuk memulihkan dirinya ketika ia sedang Burnout atau overthingking. Semisal ia mengajak orang tersayangnya duduk di meja cafe, dan mengeluarkan semua.

Kemungkinan besar overthingking introvert yang akan menjadi masalah yang sangat besar. Mengapa saya bilang sangat besar? Karena pribadi ini sangat pemalu. Dia mengakui kekuatan besar atau fast charger-nya adalah memilih untuk berdiam diri di kamar dengan suasana tenang dan damai tanpa harus ber sosialisasi dengan orang-orang sekitar. Pemalas adalah kata tepat untuk orang berkepribadian ini. Jangan heran, jika kamu pernah satu asrama dengan kaum introvert, mereka akan menunjukkan dua muka ke kamu. Satu sisi ceria jika ia bersmamu di ruang luar, seakan-akan dia baik-baik saja. Satu sisi lainnya, ia akan jadi sisi paling pendiam dan dingin jika sampai di kamarnya.

Kita semua yang memliki empati, entah kamu untuk si dia (introvet) atau ke diri kamu sendiri yang memang memiliki kepribadian itu (introvert). Empati untuk keluar dari terjebaknya diri dari masa lalu. Masa lalu yang hanya diri kita sendiri yang merasakan, bagaimana sesak dan pilu itu. Menyayangi diri sendiri adalah kuncinya. Kamu bisa membawakan apa yang menjadi favoritnya, seperti bunga semisal? Atau es krim? Dan untuk kamu sendiri kamu pun bisa me romantisasi kan dirimu juga.

Membeli barang yang kamu mau untuk tujuan self reward tentu sangat menyenangkan. Membeli tanpa melihat harga dengan uang yang kita pegang tentu saja sangat menyembuhkan sisi ruang itu. Namun apa yang terjadi jika kita tidak memiliki uang? Tentu saja itu membuat mu tambah sedih bukan? Hehe. Jangan khawatir, ternyata menulis pun bisa membuat mu lega. Dengan modal kamu mencari taman yang hijau, duduk di kursi dengan laptop, handphone, atau buku tulis. Kamu sudah bisa menulis semua kegelisahan kamu disitu.

Menulis memberikan kekuatan. Pikiran-pikiran yang sangat kacau di otak, jangan biarkan ia bertahan disana. Sepotong besi rusak karena karatnya sendiri, anggap saja besi itu otak kamu dan karat itu pikiran-pikiran kusut yang membuatmu menjadi overthingking. Menjadikan selamat dari karat ialah memindahkan besi ke tempat yang tidak dijangkau oleh air atau apa saja yang membuat ia karat. Begitu juga pikiran kamu, kamu harus memindahkannya entah kepada orang untuk bercerita atau menulis! Ya! Menulis. Kamu akan mendapatkan beberapa manfaat juga dari menulis.

Pertama, kamu telah mengeluarkan sisi karat di otakmu. Tentu saja itu karat, pikiran-pikiran yang kusut itu berbahaya. Jika kamu tidak cepat-cepat memindahkannya maka itu akan sangat liar dan membuat rusak besi (otak) mu. Dengan mengeluarkannya seperti ini, menulis. Tentu saja kamu bisa mengambil beberapa pelajaran dan bisa merenungi apa yang telah kamu pikirkan, satu persatu.

Kedua, kamu jadi mengenal diri kamu. Untuk anak muda yang sedang menemukan jati diri mereka tentu menulis jadi salah satu alternatif. Kamu bisa membeli buku journal dan menuliskan hari-hari mu disana. Ketika kamu belum siap mengucapkan suatu kata kepada orang lain, kamu bisa terbuka di buku journal mu. Sewaktu-waktu jika kamu merasa jenuh, kamu bisa membuka nya dan baca kembali. Itu sangat menyenangkan. Seperti kamu membaca novel, versi cerita mu sendiri.

Ketiga, waktu mu tidak terbuang dengan sia-sia. Membuang waktu dengan terus memikirkan hal-hal yang tidak perlu di pikirkan, terus menimbun pikiran-pikiran negativ itu, terus berlarut-larut dalam pikiran itu. Lebih baik di keluarkan bukan? Dan saya sudah menyarankan dengan menulis. Kamu jadi belajar berpikir, mengolah kata, dan tentu saja kamu bergerak. Tidak tidur berdiam diri di atas kasur mendengar playlist lagu galau itu, hehe.

Tentu saja overthingking dan menulis mereka bersahabat. Kalian akan menyadari cepat atau lambat, bahwa sebaik-baiknya teman duduk, ialah buku. Masih banyak manfaat yang bisa di dapat. Akan tetapi, tiga yang saya sebut diatas adalah atas dasar pengalaman yang saya lewati. Hidup penuh dengan teka teki, tentu saja kita harus fokus untuk menjalaninya. Untuk jadi fokus, kita harus mendata dengan rapi. Pendataan tentu saja dilakukan dengan menulis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun