Mohon tunggu...
Firdha Jauharotunnisa
Firdha Jauharotunnisa Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Pascasarjana IAIN Kediri

Masih proses belajar menulis artikel

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mengapa Anak Berbakat Dikategorikan ABK (Anak Berkebutuhan Khusus)?

20 Juni 2020   15:56 Diperbarui: 11 Juni 2021   08:33 6434
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mengapa Anak Berbakat Dikategorikan ABK (Anak Berkebutuhan Khusus)? | pexels

Sering kita menjumpai pertanyaan mengapa anak berbakat dikatakan sebagai ABK (Anak Berkebutuhan Khusus)? Sedangkan, anak berbakat merupakan kelainan tapi dalam hal positif.

Dalam dunia pendidikan anak ABK bukan hanya karena ada sesuatu yang kurang dari mereka, tetapi mereka yang memiliki kelebihan dan kebutuhan khusus daripada anak-anak pada umumnya. 

Baca juga: Pendidikan Inklusi Penyemangat Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) dalam Mengeyam Pendidikan

Berkebutuhan khusus tidak selalu merujuk pada disabilitas fisik atau mental seperti Tunanetra, Tunarungu, Tunadaksa, dan Tunagrahita, tetapi juga keterbatasan diri dalam emosional, tingkah laku atau belajar. Selain disabilitas yang kita kenal, anak gifted atau anak berbakat juga termasuk berkebutuhan khusus. 

Anak berbakat memiliki potensi yang luar biasa untuk menjadi pribadi yang positif maupun negatif. Hal ini ditentukan dengan bagaimana penanganan yang mereka peroleh pada masa tumbuh kembangnya, baik dalam keluarga maupun masyarakat.

Baca juga: Wajah Pembinaan ABK di Insititusi Pendidikan dalam Pembelajaran di Masa Pandemi Covid -19

Lantas, Mengapa anak berbakat dikategorikan ABK ? Karena, mereka berbeda dengan anak normal lainnya. Artinya, anak gifted atau anak berbakat berbeda dalam hal kemampuan, sehingga mereka harus mendapatkan pendidikan yang berbeda dari anak normal lainnya. 

Misalnya, ciri anak gifted menurut teori Barbed dan Renzulli yaitu inteligensi diatas rata-rata, kreativitas yang tinggi, dan komitmen pada tugas yang sangat tinggi. Menurutnya kinerja seseorang secara khusus dipengaruhi oleh motivasi yang muncul dalam menyelesaikan tugasnya. Ketika anak gifted tidak tertantang, maka mereka tidak bisa tumbuh.

Baca juga: Tekanan Sistem Pendidikan untuk Anak Berkebutuhan Khusus (ABK)

Akibatnya, mereka menjadi bosan dan gelisah bahkan muncul keinginan tidak bersekolah sama sekali. Lalu, adakah pendidikan khusus untuk anak gifted ? Pendidikan anak berbakat lebih berorientasi pada proses, isi dan produk. Dimana pembelajarannya bisa dengan cara membuat kelas khusus, home schooling maupun akselerasi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun