Mohon tunggu...
Firdha Shifa Arrisma
Firdha Shifa Arrisma Mohon Tunggu... Lainnya - mahasiswi

saya penulis yang hebat

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Peran Literasi Digital dalam Menumbuhkan Empati dan Mendorong Kepedulian Sosial

29 Oktober 2024   00:00 Diperbarui: 29 Oktober 2024   00:44 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Apakah yang dimaksud dengan literasi digital? Literasi digital merupakan kemampuan atau kecakapan untuk membuat, mengakses, mengomunikasikan, memanfaatkan dan mengevaluasi informasi melalui penggunaan teknologi digital dengan bijak dan efektif. Di era serba digital seperti saat  ini, literasi digital  tidak hanya memberikan kemampuan teknis, tetapi juga dapat membantu menumbuhkan empati dan kepedulian sosial yang lebih luas, mendorong orang untuk berpartisipasi dalam berbagai kegiatan sosial yang bermanfaat bagi masyarakat. Namun semakin besarnya penggunaan teknologi, penyalahgunaan teknologi yang terjadi di lingkungan kita juga semakin besar, seperti maraknya berita-berita hoax, konten pornografi maupun konten judi Online. Kemajuan teknologi bila dimanfaatkan dengan baik dapat memberikan dampak yang sangat baik untuk manusia dalam mengembangkan dirinya. Dengan literasi digital, individu dapat berperan aktif dalam membangun masyarakat dengan memahami dan menangani masalah sosial. Individu yang dapat menggunakan teknologi secara cerdas akan  lebih mudah memahami dan merespons berbagai masalah sosial yang terjadi di sekitar mereka.

Di zaman yang serba canggih ini, menumbuhkan empati dan kepedulian terhadap sesama dapat dilakukan dengan pendekatan yang berbeda dari yang sebelumnya. Kehidupan di era komputer dan internet telah mengalami perubahan besar dalam cara kita berinteraksi dan berkomunikasi satu sama lain. Dunia sosial dan perkembangan emosional manusia telah diubah oleh kemajuan teknologi, terutama perangkat yang semakin canggih. Salah satu konsekuensi yang menjadi perhatian adalah kurangnya empati yang dimiliki generasi muda karena mereka semakin terkungkung dalam dunia gadget. Ketergantungan yang meningkat pada perangkat seperti smartphone, tablet, dan komputer, generasi muda cenderung terjebak dalam dunia virtual. Mereka dapat kehilangan kepekaan terhadap perasaan orang lain karena terjebak dalam dunia maya yang terkadang penuh dengan penghakiman, perbandingan sosial, dan kekerasan. Mereka menjadi lebih berkonsentrasi pada menjalani kehidupan online mereka sendiri daripada menunjukkan empati terhadap orang lain di dunia nyata. Ketergantungan pada perangkat dapat menyebabkan isolasi sosial. Generasi muda yang terisolasi mungkin lebih suka berinteraksi dengan perangkat mereka daripada berpartisipasi dalam kegiatan sosial langsung. . Kemampuan manusia untuk memahami dan merasakan perasaan orang lain adalah penting untuk membangun hubungan yang sehat, seperti membangun ikatan emosional, mendorong kepedulian sosial, dan meningkatkan rasa solidaritas. Oleh karena itu, perlu beberapa tindakan yang dapat dilakukan untuk meningkatkan rasa empati pada generasi muda.

  • Pendidikan empati yang harus ditanamkan baik di rumah maupun di sekolah. Generasi muda harus dididik tentang pentingnya memahami perasaan orang lain, menghargai perbedaan, dan menghargai pengalaman orang lain.
  • Mengajak generasi muda untuk terlibat dalam kegiatan kehidupan nyata, seperti kegiatan sosial, sukarela, atau kelompok yang akan memberi mereka kesempatan untuk secara langsung mempraktekkan empati.
  • Mengadakan diskusi dan refleksi. Mereka dapat membangun empati yang lebih mendalam dan memahami perspektif orang lain dengan menjadi lebih reflektif.

Lalu, bagaimanakah literasi digital dapat berperan dalam menumbuhkan empati dan mendorong kepedulian sosial antarmasyarakat?

Berbagai platform media sosial memungkinkan kita untuk lebih dekat dengan masalah dunia dan kemanusiaan. Platform-platform dalam media sosial yang meliput berita kecelakaan, bencana alam, kekerasan seksual, pembunuhan, penganiayaan dan lain sebagainya seringkali menghadirkan gejolak perasaan empati dan menumbuhkan kepedulian bagi siapapun yang mengaksesnya. Tak hanya membaca dan melihat, melalui literasi digital yang baik, memungkinkan seseorang untuk terlibat aktif dalam gerakan sosial, seperti mengumpulkan donasi, menjadi sukarelawan, mengikuti kampanye, atau menyuarakan dukungan untuk komunitas yang terpinggirkan. Semua ini memiliki potensi untuk menumbuhkan rasa empati, mendorong solidaritas, dan mendukung masyarakat untuk bertindak. Meningkatkan literasi digital tidak hanya membuat kita menjadi pengguna teknologi yang cerdas tetapi juga membuat kita lebih peduli terhadap masalah sosial dan kemanusiaan. Jika kita memiliki pemahaman yang baik tentang literasi digital, kita akan memiliki kemampuan untuk melihat dunia dengan cara yang lebih kritis dan penuh empati. Dengan demikian, kita akan memiliki kemampuan nyata untuk berkontribusi pada perubahan kehidupan secara keseluruhan.

Oleh karena itu, mari tingkatkan rasa empati dan pedulimu melalui literasi digital untuk kemanusiaan yang berkelanjutan.

Link Youtube: https://youtu.be/rqO_xIDEss0


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun