Anak adalah pewaris generasi selanjutnya. Saat usia anak memasuki golden age atau yang disebut masa emas, disanalah peran orangtua serta lingkungan menjadi sangat vital untuk tumbuh kembangnya. Anak perlu untuk didampingi dalam pertumbuhanya.
Kali ini, komunitas dulinan kembali mengudara menggalakkan aksi pencegahan kekerasan seksual pada anak usia dini. Pada sabtu, 25 November 2017 kemarin aksi komunitas dulinan diselenggarakan di RA Alam Al-Ikhlas Kepanjen, Kota Malang. Aksi ini dibungkus dalam beberapa kegiatan. Yaitu seminar parenting untuk orangtua, cerita melalui 'beskop' untuk anak usia dini, dan juga tak lupa egrang batok kelapa yang mengasyikkan.
Kegiatan ini diagi tiga sesi, yaitu seminar parenting bersama Ibu Fuji Astuti dengan tema " Tantangan Orangtua dalam Melindungi Anak dari Kekerasan Seksual di Era Modern". Nah, ibu Fuji Astuti sendiri merupakan salah satu dosen di Fakultas Psikologi UIN Malang. Selain itu, beliau juga merupakan salah seorang yang ikut serta dalam penanganan kasus kekerasan seksual pada anak di Malang raya khususnya.
Beliau menyampaikan bahwa kasus kekerasan seksual ini sudah merajalela di indonesia, baru saja beliau menangani kasus terakhir yang menjadi korbanya 5 anak dan tersangka oleh kepala sekolahnya. Astaghfirullah, semoga anak dan keturunan kita senantiasa dijaga oleh Allah. Â Materi yang disampaikan beliau sangat menarik yakni bagaimana cara orangtua dalam menghadapi dan berhati-hati pada lingkungan sekitar anak. Dengan besar harapan setelah mengikuti seminar parenting ini, orangtua lebih peka terhadap anak.
- Kemungkinan adalah orang yang dikenal dan disukai oleh anak.
- Bisa perempuan, laki-laki, menikah, maupun single.
- Bisa anak, remaja, atau dewasa.
- Bisa berasal dari berbagai latar belakang budaya dan ras.
- Bisa jadi anggota keluarga, rekan, guru, rohaniwan, pengasuh, atau siapapun yang melakukan kontak dengan anak
- Tingkat intelektual dan latar pendidikan tidak berpengaruh pada perilaku pelecehan seksual
- Pelaku pelecehan seksual pada anak bisa berasal dari residivis pelaku kejahatan seksual, pedofilia, pelaku pelecehan anak atau remaja, dan orang yang memiliki penyimpangan seksual namun bekerja di sekitar anak (misalkan: guru, rohaniwan, dan sebagainya).
Mari kita cegah kekerasan seksual pada anak sejak dini. Lebih pahami anak dan jangan sampai lengah. Nah, selain dari seminar parenting, Komunitas dulinan juga mengedukasi anak melalui beskop. Dengan kisah menarik yang bisa lebih dipahami anak mengenai bagian tubuh yang tidak boleh disentuh orang lain. Mari kita nyanyikan bersama lagunya :
Sentuhan boleh.. sentuhan boleh..
Kepala, tangan, kaki..
Karena sayang, karena sayang, karena sayang..
Sentuhan tidak boleh.. sentuhan tidak boleh..
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!