Mohon tunggu...
Firdawati
Firdawati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Airlangga

saya adalah mahasiswa Universitas Airlangga semester 2

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Wujud Dekandensi Moral yang Terjadi dan Hubungan dari Pendidikan Karakter Sebagai Mahasiswa Universitas Airlangga

9 Mei 2023   21:52 Diperbarui: 9 Mei 2023   22:03 170
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Diawali dengan kabar yang sedang terjadi beberapa hari lalu , Seorang ayah di Desa Putat Lor , Kecamatan Menganti , Gresik , Jawa Timur rela membunuh anak kandungnya sendiri demi alasan yang tidak masuk akal . M Qo’dad Afa’lul atau biasa dipanggil Afan (29 tahun) , membunuh putri kandungnya sendiri yang berusia 9 tahun di kediamannya . Putrinya yang berinisial AZ masih duduk di bangku sekolah SD dibunuh secara sadis menggunakan pisau .
Pembunuhan tersebut terjadi pada hari Sabtu 29 April 2023 sekitar pukul 04.30 WIB . Pelaku tersebut membunuh putri kandungnya dengan menusuk punggung korban menggunakan pisau sebanyak 24 kali hingga tembus ke jantungnya  .
Ia mengakui sempat stress karena istrinya kabur dari rumah dan memilih untuk menjadi pemandu karaoke atau biasa disebut LC ( Ladies Companion ) . Namun hal tersebut bukan latar belakang M. Qo’dad Afa’lul untuk membunuh putri kandungnya . Ia menjelaskan bahwa motif sesungguhnya karena merasa kasian kepada sang anak yang memikirkan ibunya pergi dari rumah . Oleh karena itu iya merencanakan untuk membunuh anaknya agar terlepas dari kesedihan melihat keluarganya yang berantakan .
Selain itu , ia mempercayai jika anak-anak meninggal dunia ,  maka roh nya diyakini akan langsung masuk surga . “ Sekarang  kan anak saya sudah bahagia di akhirat , jadi ga perlu lagi mikir saya dan ibunya .” Jelas Affan.
Hal tersebut merupakan sebuah persepsi atau keyakinan yang salah , karena segala bentuk kekerasan yang terjadi pada anak oleh orang tua merupakan hal yang fatal . Anak yang seharusnya mendapatkan perlindungan dan kasih sayang  dari orang tuanya , harus dianiaya dengan keji hanya karna alasan yang tidak masuk akal .
Hal tersebut merupakan perwujudan dari Dekandensi Moralitas , yakni mengikisnya jati diri , keagamaan , nasionalisme , dan nilai-nilai sosial pada moralitas individu . Keyakinan yang salah membuat seseorang melakukan tindakan yang salah juga . Maka , diperlukan pendidikan atau penanaman karakter untuk menguatkan karakter bangsa .
Di Universitas Airlangga , para mahasiswa tidak hanya di didorong untuk mengembangkan karakter mereka , namun juga di didik untuk menguatkan nilai-nilai moralitas dan jiwa kebangsan yang tinggi . Sehingga hal tersebut bisa menjadi acuan bagi para mahasiswa sebelum melakukan sesuatu hal yang bertentangan dengan nilai-nilai kehidupan , yakni Dekandensi Moralitas .
Seperti motto yang ditanamkan kepada para civitas akademika Universitas Airlangga , yakni Excellent With Morallity . Memiliki arti mahasiswa Universitas Airlangga harus menjunjung tinggi nilai luhur , ajaran agama dan budaya bangsanya . Untuk memiliki ilmu pengetahuan yang tidak ada batasnya . Kejadian seperti ini sudah jelas bertentangan dengan motto kami sebagai bagian dari Universitas Airlangga , karena tidak mencerminkan nilai-nilai sosial yang diajarkan .
Masyarakat yang juga merasa prihatin akan berita ini , mengecam perbuatan sang ayah dan merujuk kepada aparat kepolisian untuk menjatuhkan hukuman seberat-beratnya terhadap M. Qod’ad Af’alul (29 tahun ) . Hal tersebut untuk memberikan efek jera kepada pelaku dan memberikan pelajaran pada masyarakat lainnya agar tidak melakukan hal yang sama .
Diharapkan kejadian ini bisa menjadi pelajaran bagi kami semua , untuk lebih waspada dan memperkuat karakter dan nilai-nilai bangsa agar kejadian seperti ini tidak terulang kembali .

Penulis : Firdawati 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun