Kemajuan Kognitif
Pada tahap operasional konkret, anak-anak sudah memiliki pemahaman yang lebih baik daripada anak-anak praoperasinal mengenai konsep spasial, sebab-akibat, pengelompokan, penalaran induktif dan deduktif, konservasi, serta angka.
Ø Hubungan spasial dan sebab akibat
Arti kata spasial dalam KBBI adalah “ berkenaan dengan ruang atau tempat “(KBBI) anak-anak di dalam tahap operasional konkret ini memiliki ide yang lebih jelas mengenai seberapa jauh jarak dari suatu tempat ke tempat yang lain dan berapa lama untuk sampai ke sana, serta mereka dapat lebih mudah mengingat rute dan tanda pengenal tempat selama perjalanan.
Ø Pengelompokan
Kemampuan mengelompokkan membantu anak-anak berpikir secara logis. dalam hal ini pengelompokkan dibagi menjadi tiga kemampuan yakni :
·Seriasi (seriation)
Kemampuan mengurutkan item sepanjang dimensi-dimensi.
Contohnya : berat (paling ringan ke paling berat) atau warna (paling terang ke paling gelap)
·Penyimpulan transitif (transitif inverence)
Pemahaman hubungan antara dua objek dengan mengetahui hubungan keduanya dengan objek ketiga.
Conthnya : anisa diperlihatkan tiga buah tongkat , warna kuning, hijau dan biru. Ia ditunjukkan bahwa tongkat kuning lebih panjang dari tongkat hijau dan tonngkat hijau lebih panjang dari tongkat biru. Tanpa membandingkan tongkat kuning dan biru, ia dengan segera mengatakan bahwa tongkat kuning lebih panjang dari tongkat biru.
·Inklusi kelas (class incluision)
Kamampuan melihat hubungan antara dan bagian-bagiannya.
Ø Penalaran induktif dan deduktif
Penalaran induktif (inductive reasoning) adalah jenis penalaran logis yang bergerak dan pengamatan particular mengenai anggota kelas ke kesimpulan umum mengenai kelas itu.
Penalaran deduktif (deductive reasoning) adalah jenis penalaran logis yang bergerak dari premis umum mengenai suatu kelas kesimpulan mengenai anggta particular atau anggta kelas.
Ø Konservasi
Anak-anak pada tahap operasional konkret dapat memberikan jawaban dengan mengerjakan di dalam kepala mereka, mereka tidak harus menimbang atau mengukur objek. Contohnya : jika satu dari dua bola tanah liat yang sama persis digulung-gulung menjadi bentuk yang berbeda, misalnya “sosis” yang tipis yang panjang, anak yang berada pada tahap operasional knkret, akan mengatakan bahwa bola dan sosis masih mengandung jumlah tanah liat yang sama. Tetapi bagi anak yang berada pada tahap praoperasioanal akan mengatakan gulungan yang tipis panjang mengandung lebih banyak tanah liat karena kelihatan lebih panjang.
Ø Angka
Pada usia 6-7 tahun anak dapat menghitung menggunakan tangan mereka. Mereka juga belajar penjumlahan; 5 ditambah 3, mereka mulai menghitung dari 5 kemudian menuju angka 6, 7, dan 8 untuk memberikan tambahan 3 angka. Mereka mungkin membutuhkan waktu sekitar 2-3 tahun lagi untuk memahami pengurangan, tetapi pada usia 9 tahun anak-anak sudah mampu berhitung muali dari angka kecil sampai angka besar atau sebaliknya untuk mendapatkan jawaban yang benar (Resnick, 1989)
Anak juga telah mulai mahir dalam menyelesaikan soal cerita yang sederhana, misalnya “Perdo pergi ke took membawa uang 5 dolar dan membelanjakan 2 dolar untiuk membeli permen, berapakah sisa uangnya?” Ketika jumlah aslinya tidak diketahui- “Perdo pergi ke tko membeli permen seharga 2 dolar, kemudian sisa uangnya 3 dolar, berapakah uang Pedro sebelum membeli permen?”- soal ini sulit karena berpikir perasional dibutuhkan untuk mengatasi (tambahan) yang tidak jelas diindikasikan. Hanya sedikit anak di bawah usia 8 atau 9 tahun dapat memecahkan soal ini (Resnick, 1989).
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI