Mohon tunggu...
firda wahyu lia
firda wahyu lia Mohon Tunggu... MAHASISWI -

hamasa kulla yaum

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Perkembangan Psikososial

26 April 2015   18:30 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:39 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Perkembangan Psikososial

Delapan tahap secara terpisah mengenai perkembangan ego dalam psikososial, yang biasa dikenal dengan “delapan tahapa perkembangan manusia”. (Erikson:1963)

Erikson berpendapat bahwa setiap tahap menghasilkan epigenic selanjutnya Erikson berpendapat bahwa tiap tahap psikososial juga disertai oleh krisis. Perbedaan dalam setiap komponen kepribadian yang ada dalam tiap-tiap krisis adalah sebuah masalah yang harus dipecahkan atau diselesaikan.Delapan tahap perkembangan kepribadian salah satunya adalah trust vs mistrust.

Trust vs Mistrust (Kepercayaan vs Kecurigaan). Pada masa bayi (infancy) ditandai adanya kecenderunagn trust – mistrust. Perilaku bayi didasari oleh dorongan mempercayai atau tidak mempercayai orang-orang disekitarnya. Dia sepenuhnya mempercayai orang tuanya, tetapi orang yang dianggap asing dia tidak akan mempercayainya. Oleh karena itu kadang-kadang bayi menangis bila di gendong oleh orang yang tidak dikenalnya.

Tahap ini berlangsung pada masa oral, kira-kira terjadi pada umur 0-1 atau 1½ tahun. Tugas yang harus dijalani pada masa ini adalah menumbuhkan dan mengembangkan kepercayaan tanpa harusmenekan kemampuan untuk hadirnya suatu ketidakpercayaan. Kepercayaan ini akan terbina dengan baik apabila dorongan oralis pada bayi terpuaskan, misalnya untuk tidur dengan tenang, menyantap makanan dengan nyaman dan tepat waktu, serta dapat membuang kotoran (eliminasi) dengan sepuasnya. Hasil dari adanya kepercayaan berupa kemampuan mempercayai lingkunagan dan dirinya serta juga mempercayai kapasitas tubuhnya dalam berespon secara tepat terhadap lingkungan.

Jika seorang ibu tidak dapat memberikan kepuasan terhadap bayinya, dan tidak dapat memeberikan rasa hangat dan nyaman atau jika ada hal-hal lain yang membuat ibunya berpaling dari kebutuhan-kebutuhannya demi memenuhi keinginan mereka sendiri, maka bayi akan lebih mengembangkan rasa tidak percaya dan dia akan selalu curiga kepada orang lain.

Adanya perbandingan yang tepat atau apabila keseimbangan antara kepercayaan dan ketidakpercayaan terjadi pada tahap ini dapat mengakibatkan tumbuhnya pengharapan. Nilai lebih yang akan berkembang pada diri anak tersebut yaitu harapan dan keyakinan yang sangat kuat bahwa kalau segala sesuatu itu tidak berjalan sebagaimana semestinya, tetapi mereka masih dapat mengolah menjadi baik.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun