Masih terekah senyum yang menyimpulkan pendar rembulan di hati
juga jumawa suasana menghangatkan beban-pikir
agar terlelapkan nuansa tawa, merajut dalam manis cahaya.
Ada saat raga menemukan nyawa
: seperti pelat rindu yang tersamarkan di balik keadaan
dan tepat mendapatkan cita juga pengharapan
agar sempurna keindahan yang teranumkan dalam lindap kalbu.
Inilah turbir perasaan itu, memekakkan alam menembus cakrawala
terekam pada jala-mata menerbangkan pualam mahacahaya
...
waktu pun berlalu
: mengikis kerapuhan yang bersemayam dalam bayang-kelam.
...
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI