Mohon tunggu...
Firdaus Masyhur
Firdaus Masyhur Mohon Tunggu... pegawai negeri -

I am a programmer

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Bagaimana Nasib Blackberry?

6 November 2013   09:40 Diperbarui: 24 Juni 2015   05:32 288
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Hampir sebulan, atau mungkin lebih, aplikasi Blackberry Messenger, BBM, dibolehkan bercokol di dalam tubuh Smartphone Android dan Apple iPhone. terobosan ini merupakan hal penting yang membentuk kembali perilaku para pengguna smartphone di dunia khususnya di Indonesia. Sejak kemunculannya, aplikasi BBM sudah diunduh sekian juta pengguna untuk mendapatkan akses pada fasilitas ini.

BBM selama ini merupakan aplikasi yang sangat vital bagi pengguna smartphone Blackberry karena terbukti handal dalam melakukan komunikasi yang bersifat "push" antar penggunanya. Setiap pengguna diberi identitas, yaitu PIN, yang bisa dibagikan kepada pengguna BBM lainnya. Salah satu fitur menarik dari BBM yang paling digemari penggunanya adalah Group Discussion yang dibentuk oleh pengguna dengan topik tertentu. Di dalam grup itu, komunikasi terjadi hampir setiap saat dan sangat intens seiring dengan tingginya partisipasi para anggota grup. topik diskusi pun bisa dibuat sendiri sehingga percakapan dalam grup akan lebih terfokus. Tak jarang, grup ini dimanfaatkan secara efektif oleh pengguna untuk melakukan aktivitas jual-beli.

Fitur lain yang tak kalah menarik adalah Display Profile atau DP. Sebuah gambar yang dipasang oleh pengguna BB dengan kalimat singkat dibawahnya. Gambar dan kalimat pendek tersebut mewakili apa yang ingin diungkapkan oleh pengguna kepada pengguna lainnya. Uniknya begitu sebuah status terupdate, maka bagi pengguna lain akan muncul notifikasi dengan tanda merah di Smartphone mereka. Tentu masih banyak fitur yang menarik, baik yang sudah tertanam secara "default" pada Blackberry maupun fitur dari aplikasi yang di-install sendiri oleh penggunanya.

Setelah munculnya aplikasi BBM pada Gadget Android dan iPhone, pada pengguna gadget tersebut berlomba untuk memasang aplikasi BBM pada gadget mereka. Hasil pantauan ke beberapa teman bahwa mereka yang menggunakan gadget Android atau iPhone juga banyak yang menggunakan Blackberry. Setelah muncul BBM dan menginstallnya, berarti kini mereka memiiki 2 PIN. Satu PIN Blackberry dan yang lainnya PIN BBM Andoid/iPhone.

Bagi pengguna seperti kasus diatas, ini menjadi hal dilematis, apakah akan menceraikan gadget Blackberrynya dengan hanya mengandalkan Android/iPhone atau setia hingga akhir hayat BB. Namun tidak sedikit yang mengatakan bahwa mereka akan meninggalkan gadget BB dan beralih sepenuhnya ke Android atau iPhone. Hal ini juga berimbas pada harga jual BB bekas di pasaran. BB baru dengan harga beli 8 - 10 juta saat ini hanya mampu dijual 2 jt an dalam kondisi bekas tanpa cacat.

Jadi buat para penggemar gadget yang berencana membeli BB, harap berpikir seribu kali untuk membeli BB baru. Tapi yang ingin menjajal BB, kini saat yang tepat untuk memiliki BB bekas dengan harga murah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun