Mohon tunggu...
Firdaus Juven MBA
Firdaus Juven MBA Mohon Tunggu... wiraswasta -

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Harga Obat Generik Indonesia Termahal se-Asean? Perlu Terobosan

6 April 2010   21:02 Diperbarui: 26 Juni 2015   16:57 361
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berita yang dilansir oleh Koran Kompas ttg mahalnya harga obat generik yang diproduksi di Indonesia, sungguh sangat mengenaskan. Ironis sekali bahwa pasien dan orang sakit di Indonesia, karena di sini Jaminan Kesehatan sudah minim tapi obat generik yang seharusnya bisa menjadi solusi buat kesembuhan pasien ternyata tidak semurah yang seharusnya.
Kalau tidak salah, dulu Pemerintah punya Kimia Farma dan pabrik obat lainnya yang mungkin bisa didorong untuk tampil sebagai promotor obat generik murah.
Kini biaya hidup tanpa kita sadari, sudah makin tinggi (mahal) di Indonesia. Kita makin rentan sakit akibat virus dan kuman yang tanpa kita sadari bebas berkeliaran di udara. Dan pada saat kita jatuh sakit, obat generik yang seharusnya bisa menjadi solusi buat penyembuhan pasien,  ternyata juga mahal.
Biaya hidup yang makin tinggi, harga obat generik yang mahal serta minimnya jaminan kesehatan - yang jika ada budgetnya juga minim sekali plus semakin sulitnya mencari nafkah dan pekerjaan di lapangan, akan membuka mata sebagian besar masyarakat betapa hidup makin susah dan beban makin berat.  Jangan heran kalau kita makin sering menemukan orang sakit dibiarkan tergeletak di pinggir jalan atau di depan rumah tanpa diurus oleh keluarganya, karena kenyataan diatas.
Ini baru kenyataan bagi penderita penyakit yang relatif ringan, sedangkan bagi pasien yang menderita kanker, tumor serta penyakit lain yang tergolong parah serta harus diobati dengan obat-obatan yang lumayan mahal, akan makin susah mendapatkan pengobatan dan kesembuhan.
Sudah saatnya, Pemerintah melakukan terobosan berkaitan dengan akses obat-obatan dan layanan kesehatan (pengobatan) yang murah, mudah dan terjangkau bagi masyarakat.
Harga Obat Generik di Indonesia Termahal Se-ASEAN
Selasa, 6 April 2010 | 15:57 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Harga obat generik yang diproduksi di Indonesia tergolong sangat mahal. Bagaimana tidak? Banyak obat generik di Indonesia yang sengaja dikemas dan dipasarkan serta diberi merek tertentu layaknya obat "paten" sehingga muncullah istilah obat generik bermerek.

Tak ayal, harga "obat generik bermerek" di Indonesia tergolong termahal se-ASEAN, bahkan kabarnya di dunia. Oleh karena itu, untuk mengatasi persoalan harga jual obat yang semakin tak terkendali di Indonesia, diperlukan pengaturan yang tegas mengenai harga jual obat generik oleh pemerintah, dalam hal ini Kementerian Kesehatan RI.

Demikian diungkapkan oleh Prof Dr Hasbullah Thabrany, MPH, Dr PH dari Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) saat ditemui dalam diskusi IDI di Hotel Bidakara, Jakarta, Selasa (6/4/2010).

"Perlu ada aturan harga jual obat generik yang jelas. Jangan sampai masyarakat yang sudah pusing mencari ketersediaan obat generik yang "langka" di peredaran masih harus dipusingkan juga dengan adanya obat generik bermerek yang harganya tidak "generik", sangat mahal. Kasihan masyarakat kecil," ungkap Prof Dr Hasbullah.

Ia menambahkan, pembiayaan berbasis asuransi jaminan sosial nasional yang merupakan perintah Undang-Undang Sistem Jaminan Sosial Nasional (UU SJSN) merupakan cara yang paling baik untuk mengendalikan harga obat dan peresepan oleh dokter. Akan tetapi, cari itu sampai saat ini belum juga dilaksanakan oleh pemerintah sehingga harga obat belum dapat dikendalikan secara sistematis.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun