Pengunjung yang datang akan disuguhkan pemandangan Gunung Ijen dan Selat Bali dari ketinggian, serta hamparan bunga warna-warni yang menyejukkan mata.Â
Untuk menambah antusiasme pengunjung, Agro Expo ini menampilkan ratusan jenis tanaman pertanian yang ditata dengan sangat cantik. Dengan mengangkat tema creative agriculture, beragam aneka tanaman pertanian unggulan daerah mulai holtikultra, tanman pangan, perkebunan, hingga peternakan dan semua produk olahannya ditampilkan dalam event tahun ini.Â
Tanaman dan buah eksotis asal Banyuwangi juga dipamerkan. Mulai dari padi hitam, durian merah, nangka merah, hingga semangka non biji. Selain tanaman dan buah, ada juga bunga cantik berwarna warni yang ditata hingga menjadi spot selfie yang  instagramable.
Untuk menyiapkan Agro Expo pada tahun ini ternyata tidak mudah. Lahan yang betahun -- tahun dibiarkan terbengkalai, juga memiliki banyak masalah seperti kesulitan sumber mata air, dipenuhi bebatuan, hingga penuh dengan ilalang.Â
Pemerintah Banyuwangi diberi waktu tiga bulan untuk bisa mengelola tanah yang tandus atau disklimaks dan tidak bisa ditanami tumbuhan apapun.Â
Cara yang digunakan yaitu dengan menyalurkan air dari atas sepanjang 3 Km jauhnya, lalu ditampung dalam embung. Karena pengolahan yang tepat maka dalam waktu tiga bulan tersebut lahan kembali subur dan menjadi media yang cocok untuk tumbuhnya aneka tanaman dalam acara Agro Expo 2019.
 Agro Expo yang diadakan di Banyuwangi ini ternyata menarik perhatian beberapa daerah lain. Salah satunya yaitu Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan wakil Bupati Ogan Komering Ilir Bapak Djafar Shodiq, beliau hingga jauh-jauh datang untuk melihat langung event yang diadakan setiap tahunnya ini.Â
Menurut Bapak Djafar pelaksanaan Agro Expo di Banyuwangi ini sangat menarik karena di gelar dilahan yang luas dan memilki kekhasan tersendiri, apalagi lahan yang digunakan awalnya adalah lahan tidur.
"Inovasi Banyuwangi tentang Agro Expo juga sampai ditelinga kami. Karena itu kami sekalian kemari juga untuk melihat bagaimana upaya Banyuwangi mewujudkannya.Â
Karena di tempat kami juga ada Teluk Gelam, sebuah danau yang terbengkalai yang benar -- benar butuh sentuhan agar bisa menjadi tempat wisata," kata Bapak Djafar saat bertemu dengan wakil Bupati Banyuwangi Yusuf Widyatmoko.
"Kami membuka diri seluas -- luasnya jika bapak ibu ingin belajar dari kami. Tentu kami juga terus menerus belajar tiada henti untuk memperbaiki diri. Dan belajar dari pihak yang menginspirasi kita untuk menjadi lebih baik," kata Bapak Yusuf.