Mohon tunggu...
Firdaus Hidayat
Firdaus Hidayat Mohon Tunggu... -

Lagi geregetan dengan kondisi Indonesia... Fans berat Bob Sadino, Ciputra, dan Purdie Chandra.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Ketika Muslim Indonesia Bikin Tercengang Dunia

3 Desember 2016   06:44 Diperbarui: 3 Desember 2016   08:04 6761
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Muslim Indonesia membuktikan bahwa mereka adalah pencinta damai, taat pada hukum, dan jauh dari kesan keras serta cap teroris seperti gambaran Islam yang dipercayai dunia barat. Ratusan ribu orang (panitia mengklaim lebih dari 1 juta, polisi menyebut sekitar 200 ribu) berkumpul bersama di Monas, berdoa, tausiah dan diakhiri dengan sholat Jumat berjamaah. Peserta bukan hanya berasal dari Jakarta, melainkan dari berbagai penjuru Indonesia. Bahkan, sebagian warga Jakarta yang sebelumnya tidak berniat datang pun, melihat antusiasme tersebut langsung datang ke lokasi.

Sejak awal, aksi doa bersama atau aksi 212 superdamai atau aksi belas Islam III, menimbulkan pro dan kontra. Sebagian khawatir aksi ini akan berbuntuk rusuh seperti pada aksi kedua. Sebagian lainnya menganggap aksi ini berbau politis dan ditunggangi kelompok politik tertentu. Sedangkan kepolisian menduga ada pihak yang mau memanfaatkan aksi ini untuk makar. Namun, apa yang kita lihat kemarin… membuktikan bahwa kekhawatiran tersebut tidak terbukti. Massa yang dikoordinir berbagai kelompok muslim tersebut, menjalankan aksinya dengan cara yang luar biasa.

  • Kedatangan dan kepulangan mereka berjalan tertib dan lancar.
  • Ketika berada di lokasi, mereka terlihat benar-benar menjaga diri dari perbuatan negatif. Sebagian besar rumput dan taman di kawasan Monas relatif terjaga.
  • Selama berada di lokasi, mereka fokus untuk berdoa.
  • Setelah selesai acara, kondisi Monas dan jalan-jalan sekitarnya nyaris kembali seperti sedia kala. Bersih dari sampah dan tetap asri.

Hal-hal tersebut sedikit berbeda dibanding aksi 4 November lalu. Peserta aksi dan para koordinatornya pasti sudah belajar dari peristiwa 4 Nov yang awalnya berjalan tertib, lancar dan damai, tapi diakhiri dengan ulah sekelompok kecil massa yang anarkis.

Aksi superdamai 212 tersebut tentu saja menggembirakan semua pihak. Seluruh bangsa ini layak menghembuskan nafas lega. Meski menuntut keadilan, meminta seseorang untuk ditahan, tapi massa mampu mengungkapkannya dengan cara sangat baik dan beretika. Saya ingat demo-demo di Korea Selatan atau negara lain, yang juga berlangsung sangat damai. Biasanya mereka berjalan pelan, membawa bunga dan tulisan-tulisan tuntutan, lalu beryel-yel tentang tuntutannya. Dilakukan dengan cara damai.

Aksi superdamai 212 ini sungguh berbeda dengan aksi protes warga USA atas terpilihnya Donald Trump pada pemilu lalu. Di sebagian kota berlangsung damai, tapi di sebagian kota lainnya terjadi kerusuhan dalam demo tersebut. Dibandingkan aksi-aksi serupa di mancanegara, aksi 212 superdamai ini memang menakjubkan. Indonesia bisa lho, beraksi dengan damai, beretika, bermartabat, meski melibatkan orang sebanyak itu. Sebuah hal yang tidak mudah dilakukan.

Sebagian besar media asing mengulas aksi tersebut dengan berbagai sudut pandang. Namun, sebagian dari mereka tetap memberikan judul dengan kata-kata “Damai”. Hal tersebut menunjukkan bahwa mereka memberikan apresiasi – walaupun hanya secuil hehe – terhadap demo kemarin. Saya buka laman-laman Washington Post (USA), ABC News (Australia), Channel News Asia (Singapura), US News dan Daily Mail (Inggris). Mereka menampilkan berita tentang aksi tersebut. Ada yang dengan judul cukup bombastis menyebut jumlah peserta demo (200 ribu orang seperti versi polisi), ada juga yang menyebut tujuan aksi, serta situasi damai.

Buat saya hal itu sangat menarik. Indonesia sudah cukup terkenal sebagai negara mayoritas muslim yang moderat, yang toleran, yang berbeda dibanding sebagian negara muslim lainnya. Aksi kemarin lumayan membuat media asing makin yakin bahwa muslim Indonesia memang berbeda. Mayoritas muslim Indonesia itu luar biasa…

Tepuk tangan ah buat mayoritas Muslim Indonesia!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun