Mohon tunggu...
Firdaus Firken
Firdaus Firken Mohon Tunggu... -

Man Jadda Wajada

Selanjutnya

Tutup

Money

Penguatan Daya Saing Industri Semen Indonesia Dalam Menghadapi Asean Economy Community

24 April 2014   06:32 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:16 570
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Indonesia adalah sebuah negara yang memiliki sumber daya alam yang berlimpah. Disetiap daerah di Indonesia tersebar kekayaan alam sesuai karakter dan kondisi geografis daerahnya masing-masing. Dimana keberagaman sumber daya alam di Indonesia ini dapat menjadi modal integrasi dan kemajuan bangsa Indonesia. Salah satu dari sumber kekayaan alam di Indonesia adalah sumber daya semen. Dimana pengelolaan sumber daya semen oleh Indonesia pertama kali dilaksanakan saat pendirian pabrik semen Gresik di Jawa Timur oleh Presiden Soekarno pada 7 Agustus 1957 dengan total produksi 250.000 per tahun. Pendirian pabrik semen pertama Indonesia ini merupakan respon positif pemerintahan Soekarno dalam mengelola potensi sumber daya semen yang begitu besar. Pada awalnya produksi semen Gresik digunakan untuk menunjang pembangunan infrasturktur di Indonesia.  Namun, seiring berjalannya waktu Permintaan pasar domestik kian meningkat. Sehingga, produksi semen Indonesia terus ditingkatkan pula bahkan mulai berdirinya perusahaan-perusahaan semen lainnya di Indonesia untuk memenuhi seluruh permintaan pasar di Indonesia.

Dewasa ini, dengan pertumbuhan produksi semen yang terus menigkat tajam akhirnya pada tahun 2012 pemerintah melalui BUMN melakukan perubahan pada nama perusahaan PT Semen Gresik menjadi PT Semen Indonesia. Hal ini merupakan langkah pemerintah untuk mengakomodir dan mentransformasi industri semen di Indonesia. Bahkan Semen Indonesia saat ini telah telah memiliki anak perusahaan yakni Semen Gresik, Semen Padang, Semen Tonasa, dan Semen Thang Long Cement Company di Vietnam melalui akuisisi kepemilikan saham sebesar 70% dengan penguasaan penjualan semen domestik sebesar 45%. Dengan pencapaiannya yang gemilang tersebut menjadikan Indonesia sebagai produsen semen terbesar di Asia Tenggara mengalahkan Thailand dan pada tahun 2104  Semen Indonesia menargetkan total produksi sebesar 31,8 ton  di atas Thailand sebesar 24 ton.

Namun, perjalanan indutri semen Indonesia tidak selamnya berjalan mulus. Tercatat pada januari 2014 penjualan Semen Indonesia mengalami penurunan sebesar 25%  akibat persaingan dengan produk impor serta cuaca buruk dan bencana alam. Tentunya hal ini tidak bisa dianggap sebagai masalah yang sepele. Harus ada solusi terbaik untuk mengatasi permasalahan yang tengah di hadapi industri Semen Indonesia agar dapat mencapai target produksi dan penjualan yang telah ditentukan. Tidak hanya sampai disitu, Indonesia juga harus siap dalam menghadapadi Asean Economy Community yang akan resmikan pada tahun 2015. Hal ini menuntut industri Semen Indonesia untuk melakukan berbagai upaya dalam hal strategi dan manajemen perusahaan untuk dapat bersaing dengan negara-negara lain di Asia Tenggara. Setidaknya ada enam strategi yang harus dilakukan oleh industri Semen Indonesia untuk dapat menguatkan daya saing industri Semen Indonesia.

Pertama, industri Semen Indonesia harus meningkatkan kualitas dan produktivitas semen seperti memperhatikan kualitas bahan baku dan jumlah produksi semen yng dihasilkan. Hal ini dikarenakan kualitas Semen Indonesia masih kurang bersaing dengan produk impor terutama dari regional Asia Tenggara. Kapasitas produksi semen pun harus ditingkatkan untuk memenuhi kebutuhan dalam dan luar negeri.

Kedua, penggunaan teknologi yang inovatif atau pembaharuan teknologi. Industri Semen Indonesia harus melakukan inovasi atau pembaharuan teknologi yang digunakan dalam proses produksi. Hal ini di karenakan akan berdampak pada biaya produksi yang digunakan. Apbila industri Semen Indonesia menggunakan teknologi yang efektif dan ramah lingkungan tentunya akan berdampak baik bagi kualitas semen dan harga semen semakin bersaing dengan produk impor.

Ketiga, Tata kelola atau manajemen perusahaan yang tepat. Tidak bisa kita pungkiri keberhasilan sebuah perusahaan dalam menjalankan bisnisnya tidak terlepas dari sistem manajemen yang tepat dalam mengelola perusahaan. Apabila industri Semen Indonesia ingin terus maju dan bersaing dengan produk impor, tentunya harus menerapkan sistem manajeman yang tepat. Saistem manajemen yang bisa dilakukan seperti peningkatan sumber daya manusia, peningkatan teknologi yang digunakan, manajemen pemasaran yang tepat sesuai dengan kebutuhan, sampai penentuan harga jual di pasaran. Hal ini tentunya akan menguatkan daya saing industri semen  di dalam negeri maupun di luar negeri.

Keempat, Pengembangan sumber daya manusia. Sumber daya manusia merupakan faktor penting dalam menjalankan sebuah tata kelola peruahaan yang baik. Industri Semen Indonesia harus selalu memperbaharui kemampuan sumber daya manusianya sesuai dengan perkembangan zaman agar dapat terus bersaing mempertahankan dan memajukan eksistensi indutri Semen Indonesia. Khususnya sumber daya manusia yang dimiliki oleh industri Semen Indonesia harus di kembangkan dalam hal pembuatan strategi perusahaan dan penggunaan teknologi informasi.

Kelima, kerjasama antar seluruh perusahaan Semen Indonesia . Seluruh perusahaan yang berada di Indonesia khususnya yang dimiliki oleh warga Indonesia harus saling mendukung melalui kerjasama baik dalam hal strategi maupun pemasaran. Karena kerjasama antar perusahaan semen di Indonesia sangat diperlukan guna melakukan penguatan industri semen dalam negeri agar dapat bersaing dengan produk impor.

Keenam, Ekspansi Semen Indonesia melaui akuisisi. Untuk meningkatkan produksi dan perluasan pemasaran tentunya di butuhkan ekspansi atau perluasan industri semen Indonesia. Saat ini ekspansi yang paling tepat adalah dengan mengakuisisi perusahaan semen luar negeri. Hal ini dikarenakan dapat menghemat waktu dan biaya dibandingkan harus membangun pabrik baru yang memakan biaya lebih besar dan waktu yang cukup lama yakni sekitar 3 tahun. Tentunya industri Semen Indonesia harus cerdas dalam menyusun dan menjalan strategi agar dapat melakukan ekspansi melaui akuisisi.

Dari keenam Strategi yang di paparkan diatas merupakan upaya yang bisa dilakukan oleh industri Semen Indonesia untuk terus berkembang dan bersaing di kancah internasional. Apalagi industri semen indonesia saat ini telah mencapai usia 56 tahun. Tentunya harus ada bukti nyata dalam peningkatan mutu dan kejayaan industri Semen Indonesia baik didalam maupun di luar negeri, khususnya sebagai upaya dalam penguatan daya saing industri Semen Indonesia dalam menghadapi Asean Economy Community Pada tahun 2105.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun