Jika kita tinggal di suatu daerah, maka salah satu hal yang perlu diingat adalah jalannya. Ya minimal kita harus tahulah jalan menuju tempat-tempat umum seperti minimarket, rumah sakit, hotel, atau pusat perbelanjaan.
Selain itu, yang tidak kalah penting adalah kita hafal jalan menuju ke tempat kerja atau kampus jika kamu masih kuliah. Tidak hanya lewat jalan utamanya, tetapi berbagai jalan alternatifnya.
Jika suatu hari kamu harus terkena macet, maka kamu bisa melalui jalan alternatif supaya bisa lebih cepat sampai tujuan sehingga tidak akan terlambat. Pastinya rugi banget kalau sering telat,
Berbicara soal jalan, aku merasa lebih sulit menghafal jalan di kota besar jauh lebih sulit daripada menghafal jalan di kota kecil. Alasannya karena beberapa hal ini.
Jalan di Kota Besar Banyak Variasinya
Kalau kamu pernah atau sedang tinggal di kota-kota besar seperti ibukota Provinsi, pasti taulah kalau jalannya itu banyak variasinya. Tidak hanya jalan lurus, belok kanan, atau belok kiri saja, tetapi juga ada bundaran, jalan melayang.
Belum lagi beberapa kota besar di Indonesia saat ini sudah ada jalan tolnya. Karena terlalu banyak jalan ini membuatku membutuhkan lebih banyak waktu untuk menghafalkannya sampai benar-benar tahu jalan menuju kemana saja.
Kondisinya berbeda dengan jalan-jalan yang ada di desa atau kota kecil. Paling cuma ada jalan lurus, belokan, dan bundaran. Itupun bundaran jumlahnya tidak terlalu banyak.
Biasanya hanya ada di lampu merah atau tempat-tempat tertentu saja. Jadi kalau mau kemana-mana mudah menghafalkannya. Cuma lurus sama belok-belok dikit saja.
Kota Besar Itu Macet
Sebenarnya sih aku bisa-bisa saja ngafalin cepat jalanan yang ada di kota besar. Tapi masalahnya adalah kondisinya yang tidak memungkinkan untuk melakukan hal tersebut.
Aku pernah tinggal di salah satu kota besar yang macetnya minta ampun. Banyak sekali motor dan mobil berlalu lalang kesana kemari. Semua jalanan penuh dengan berbagai kendaraan.