Dalam beberapa bulan ini, WhatsApp menghadirkan banyak sekali fitur baru yang menurut sebagian penggunanya cukup menarik. Salah satu fitur yang dirilis tersebut adalah fitur komunitas.
Secara sekilas fitur komunitas ini secara tampilan mirip seperti grup, namun dari sisi anggota fitur ini lebih mirip seperti pesan broadcast. Sebetulnya di dalam fitur komunitas ada banyak sekali anggota lainnya, namun anggota tidak bisa melihat daftar anggota lainnya serta tidak bisa mengirim pesan ke komunitas tersebut.
Perbedaan mencolok lainnya adalah komunitas bisa menampung hingga 5000 anggota jauh lebih banyak daripada anggota grup WhatsApp
Hanya admin yang dapat melakukannya. Sedangkan anggota hanya bisa membaca pesan yang dikirimkan, membalas pun juga tidak bisa.
Bak dua sisi mata uang, tentu saja fitur komunitas WA memiliki kelebihan dan kekurangan. Setelah saya mencobanya, menurut pendapat pribadi berikut ini beberapa kelebihan dan kekurangan dari fitur tersebut :
Keunggulan 1 : Admin Memberikan Informasi Tanpa Ada Gangguan
Melalui fitur komunitas, admin bisa memberikan informasi kepada ribuan anggotanya tanpa adanya gangguan. Tidak seperti di grup yang terkadang chat informasi tertutup oleh chat guyonan yang nggak jelas.
Alhasil anggota lain yang baru membuka grup menjadi tidak tahu informasi yang sudah disampaikan. Hal ini ditambah grup whatsapp masih belum memiliki fitur sematan.
Nah dengan komunitas ini, anggota bisa mendapatkan informasi penting tanpa harus takut terlambat mendapatkan informasi tersebut.
Keunggulan 2 : Tidak Memenuhi Memori Perangkat
Keunggulan selanjutnya yang juga saya suka adalah fitur satu ini tidak membuat memori perangkat jadi cepat penuh. Sebab, isi chatnya hanya informasi-informasi yang diberikan oleh para admin.
Berbeda dengan grup whatsapp, yang isi chatnya sangat banyak, random, dan kadangkala nggak penting-penting amat. Bahkan bukan hanya chat saja, ada juga foto, video, animasi, suara, stiker yang semuanya terkadang nggak jelas.
Setidak-tidaknya di fitur komunitas, chat hanya berasal dari admin saja tidak ada yang berasal dari anggotanya. Sehingga jumlah chat pun tidak terlalu banyak sehingga tidak memakan ruang memori yang terlalu besar.
Keunggulan 3 : Menampung Banyak Anggota Hingga Ribuan
Salah satu hal yang menarik dari komunitas WhatsApp adalah bisa menampung hingga ribuan anggota. Tidak seperti grup WA yang hanya 250-an saja.
Bagi admin komunitas, ini jelas sangat bermanfaat karena bisa mengirimkan pesan dan informasi penting ke ribuan anggotanya dalam waktu yang relatif cepat.
Kekurangan 1 : Tidak Bisa Menanggapi
Setelah membahas kelebihannya, sekarang saya ingin membahas kekurangan fitur komunitas WA. Salah satu kekurangan tersebut adalah anggota tidak bisa menanggapi kiriman informasi.
Maksudnya, anggota tidak dapat memberikan komentar langsung melalui komunitas tersebut karena hanya admin yang dapat mengirimkan pesan. Anggota hanya bisa membalas pesan secara pribadi ke admin yang memberikan informasi tersebut.
Ya seperti ada yang kurang aja. Namanya fitur komunitas, tapi anggota komunitas tidak bisa memberikan tanggapan.
Tapi saya mencoba memaklumi. Mungkin fitur ini sengaja dibuat seperti ini oleh pihak WhatsApp supaya tidak ada lagi chat-chat unfaedah seperti yang ada di grup WhatsApp.
Kekurangan 2 : Tidak Bisa Mengirim
Sesuai yang sudah saya jelaskan di awal, bahwasanya dalam fitur komunitas WA, hanya admin yang bisa mengirimkan pesan sedangkan anggotanya tidak bisa.
Sama seperti kekurangan sebelumnya, tidak adanya fitur untuk mengirim pesan ke komunitas serasa ada yang kurang. Fitur komunitas seakan hanyalah sebuah nama, fungsi sesungguhnya lebih mirip broadcast.
Ada ketidaksikronan nama fitur dengan aktivitas yang bisa dilakukan di komunitas tersebut. Karena selama ini komunitas pasti identik dengan wadah untuk komunikasi banyak arah.
Dari sini dapat kita simpulkan bahwa fitur komunitas WhatsApp ada plus dan minusnya. Plusnya cukup banyak, minusnya juga tidak terlalu banyak dan masih dikategorikan wajar.
Review ini memang bersifat subjektif, kalau ada yang kurang setuju tidak seharusnya menjadi masalah, karena setiap orang punya pendapat berbeda-beda yang harus dihargai.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H