Kecamatan Tanjung Siang, Kabupaten Subang, menjadi panggung bagi para mahasiswa/i Politeknik Manufaktur Negeri Bandung (POLMAN) dalam menjalankan Kuliah Kerja Nyata (KKN). Selama sebulan, mahasiswa Polman memberikan kontribusi nyata dengan mengembangkan berbagai inovasi untuk memajukan desa ini. Mereka menerapkan ilmu yang didapat untuk memberikan manfaat maksimal bagi warga desa. Pemerintah desa dan warga selalu memberikan dukungan penuh, memfasilitasi seluruh proses riset dan pengembangan alat yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Inovasi Mahasiswa
      Mahasiswa Polman menghasilkan berbagai rancangan alat yang revolusioner. Diantaranya adalah alat pengusir hama padi otomatis yang ramah lingkungan, alat perontok gabah otomatis yang efisien, penerangan jalan umum untuk keamanan masyarakat di malam hari, dan pengolahan air bersih tanpa bahan kimia yang merugikan.
      Petani sering kali menghadapi tantangan berupa hama burung yang merusak hasil panen padi. Untuk mengatasi masalah ini, dikembangkanlah alat pengusir hama otomatis yang inovatif. Alat ini mengandalkan tenaga motor yang menggerakkan tuas, yang pada gilirannya memukul seng untuk mengusir burung yang hinggap. Keunggulan utama alat ini terletak pada ekonomisitasnya, di mana sumber listrik utamanya berasal dari tenaga matahari. Dengan memanfaatkan energi matahari sebagai pendorong utama, alat ini tidak hanya efektif dalam menjaga hasil panen, tetapi juga ramah lingkungan. Inovasi ini membuktikan bahwa teknologi yang sederhana dapat memberikan solusi efisien dan berkelanjutan bagi para petani.
      Kualitas air bersih di desa juga menjadi perhatian serius mahasiswa. Air yang terkontaminasi oleh sisa tanah dan buruh memicu masalah kesehatan bagi warga. Untuk mengatasi tantangan ini, mahasiswa menciptakan solusi inovatif berupa alat pengolahan air. Prosesnya mencakup pengendapan, filtrasi, dan adsorpsi tanpa bahan kimia tambahan, mengadopsi metode penyaringan yang umumnya digunakan oleh sistem PDAM di kota Bandung. Mahasiswa menjawab kebutuhan masyarakat dengan solusi yang ramah lingkungan dan efektif, menunjukkan kontribusi nyata dalam meningkatkan akses terhadap air bersih di wilayah pedesaan.
      Dalam upaya meningkatkan efisiensi perontokan gabah, mahasiswa menciptakan alat perontok gabah otomatis yang menggunakan motor berbahan bakar bensin. Keunggulan utama alat ini terletak pada kemudahan penggunaannya, dengan bobot yang ringan memungkinkan petani untuk membawa alat ini ke berbagai lokasi tanpa kesulitan. Dengan perontokan otomatis ini, waktu yang dibutuhkan oleh petani dapat dihemat secara signifikan dibandingkan dengan metode tradisional. Inovasi ini tidak hanya membantu dalam proses pertanian, tetapi juga meningkatkan produktivitas petani dengan cara yang efisien dan modern.
      Mahasiswa juga telah mengembangkan penerangan jalan umum sebagai salah satu dari empat inovasi alat mereka. Dengan memusatkan perhatian pada jalanan desa yang minim pencahayaan, alat ini dipasang di titik-titik utama yang sering dilalui masyarakat. Keberadaan penerangan jalan umum ini bukan hanya sekadar lampu, tetapi memberikan rasa aman kepada masyarakat saat mereka melakukan aktivitas perjalanan di malam hari. Inovasi ini tidak hanya memberikan terang di jalanan desa tetapi juga meningkatkan keselamatan dan kenyamanan masyarakat secara keseluruhan.
Dampak Positif
      Inovasi tidak hanya meningkatkan kualitas hidup warga, namun juga mendukung Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) setempat. "Banyak masyarakat terbantu dengan kegiatan KKN yang dilaksanakan sebulan ini, tidak hanya alat yang dikembangkan, namun UMKM masyarakat ikut naik, beliau juga berharap agar mahasiswa bisa lebih peduli pada masyarakat, terutama pada masyarakat yang berada di desa. Harapannya, setelah selesainya kegiatan KKN ini, mahasiswa lebih memiliki rasa empati, sehingga lebih peduli kepada masyarakat," tutur Aang sebagai Kepala Desa Cibuluh
Panggilan untuk Peduli