ESSAY EKONOMI MAKRO
     Â
Disusun oleh
FIRDAUS FATURACHMAN
FAKULTAS AKUNTANSI SYARIAH
STEI SEBI
KATA PENGHANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
        Segala puji bagi ALLAH S.W.T ,atas kehendak serta izinya penulis bisa penyelesaikan penyusunan essay.Dengan judul EKONOMI MAKRO ISLAM.Essay ini penulis tulis untuk menambah pengetahuan serta khazanah ilmu ekonomi,Kajian terkait dengan ekomoni makro islam harus terus di kaji mengingat banyaknya dinamaika dalam Ekomoni Islam.
        Essay ini di perlukan oleh mahasiswa yang terjun di dalam ekomoni islam agar mebambah pengetahuan serta khazanah dalam bidang perekonomian sehingga  dapat menerbitkan ekonom Rabbani yang mengabdi kapada negara dan agama.
Â
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN.. 4
Pengertian Ekonomi 4
Sejarah singkat ekonomi makro islam.. 4
PEMBAHASAN MENGENAI EKONOMI MAKRO.. 5
Ruang Lingkup. 5
Kemakmuran dan reresi 5
Output Barang dan jasa. 5
Mengukur pengeluan nasional 6
Inflasi 6
Jenis-Jenis Inflasi. 6
Dampak dari inflasi 7
PENUTUP. 8
Kesimpulan. 8
PENDAHULUAN
Pengertian Ekonomi
Ekonomi banyak di definisikan diambil dari Bahasa Yunani yaitu Greek yaitu oikos nomos,yang berarti tata laksana rumah tangga,setelah cukup pada masa yang lama barulah ilmu ekonomi mendapatkan bentuk serta definisi yang mashur hingga saat ini
Dalam kamus ekonomi, ilmu ekonomi dapat didefinisikan sebagai kajian tentang produksi, distribusi dan konsumsi kekayaan di dalam masyarakat.Â
Definis lain ilmu ekonomi sebagai cabang ilmu pengetahuan yang berdaya upaya untuk memberikan pengetahuan dan pengertian tentang hal-hal yang terjadi di masyarakat yang timbul karena perbuatan manusia dalam ussaha untuk memenuhi kebutuhan atau untuk mencapa ikemakmuran serta kesejahteraan.
 jika dikaitakan dengan definisi ilmu ekonomi makro adalah cabang dari ilmu ekonomi, yang membahas permasalahan kebijaksanaan makro, yakni berupa pengelolaan dan pengendalian umum perekonomian secara nasional, sehingga bisa tumbuh secara seimbang, dan terhindar dari keadaan-keadaan yang mengganggu keseimbangan tersebut.
Menurut gregori Mankiw ilmu ekonomi adalah sebuah cabang ilmu yang di dalamnya mempelajari tentang bagaimana cara masyarakat dalam mengelola daya dan angka
Dalam kata lain di antara banyak kebutuhan masyarakat yang tak terkendali dalam memuaskan keinginannya maka haru ada pembatas yang bisa mengatur kebutuhan atau keinginan masyarakat dalam sumberdaya yang semakin lama semakin terkikis.
 Sejarah singkat ekonomi makro islam
Kemunculan ekonomi makro islam di awali pada masa nabi Munammad SAW Ketika nabi sedang melakukan kegiatan perdagangan pada usianya ke 16 tahun yang bertempatkan di masjidil haram dengan menggunakan sistem mudharabah.
Pandangan terhadap harta dan aktivitas ekonomi dalam Al-Qur'an tergerak dalam naluri alami manusia
PEMBAHASAN MENGENAI EKONOMI MAKRO
 Ruang LingkupÂ
Ruang lingkup ekonomi islam yaitu pembahasan mengenai berbagai tingkah laku manusia yang sadar dan  berusaha mencapai kemenangan ( falah. Kemenangan ini dapat diartikan sebagai suatu kebahagiaan dan kesejahteraan di dunia serta di akhirat kelak.
Perbedaan ekonomi makro islam dan koven
Hal yang sangat mendasar untuk mengetahui nya yaitu pada ekonomi konven terdapat sistem bunga tetap dan mengembang.dan sister bunga tersebut diaplikasikan dalam semua pinjaman yang diberikan kapada nasabah sedangkan ekonomi makro islam tidak menggunakan sistem Bungan baik itu bunga tetap ataupun bunga mengambang
Kemakmuran dan reresi
Kemakmuran merupakan suatu keadaan yang sedang berkembang,bermajuan serta memiliki keberhasilan, kemakmuran seringkali mencakup harta dan benda tetapi juga meliputi factor factor lain yang mungkin tidak hanya pada menglihatan atas harta dan benda melainkan kepada Kesehatan dan juga kesenangan karena banyak yang kaya akan akan harta namun miskin akan Kesehatan sehingga tidak adanya kemakmuran didalam dirinya
Sedangkan resesi kesebalikan dengan kemakmuran yang mana penurunan pada kativitas dagangan dan biasanya ditandai adanya PDH yang berturut turut sehingga berdampak melemahnya ekonomis suatu perusahaan
Dampak dari resesi yaitu
Semaki semaraknya orang miskin kerena naiknya harga,biasanya ditandai dengan garis kemiskinan yang terus naik sementara pendpatan masyarakat tetap.
Output Barang dan jasa
Outpu atau pengeluaran adalah sejumlah barang dan dan jasa yang diperoduksi dalam waktu tertentu baik itu dari masyarakat,perusahaan dan pemerintah,baik itu barang yang di pergunakan maupun dikonsumsi  ataupun barang yang diolah Kembali  untuk diproduksi.
Output biasanya disandingkan dengan pendapatan yang mana Ketika barang produksi sudah siap keluar untuk di jual maka baik perusahaan maupun siapapun yang memproduksi barang atau jasa akan mendapatkan pendapatan (revenue)
Dan output atau pengeluaran nasional merupakan bagian penting dalam bidang ekonomi makro, sebagai alat ukur untuk menghitung harta kekayaan suatu negara.
Mengukur pengeluan nasional
PDB adalah kepanjangan dari produk domestik bruto yaitu untuk di pergunakam dalam output nasional, adapun resiko resiko yang akan menjadi tantangan pada saat mengguanakan metode ini yaitu menghindari perhitungan terhadap produksi yang sama lebih dari satu kali.
Secara naluri total output akan sama denfan nilai semua barang yang di produksi baik itu jasa maupun barang yang di olah yang di produksi oleh perusahaan, akan tetapi jika menghitung barang dan jasa setiap pengeluaran akan menimbulkan efek kekeliruan dalam menhitung barang dan jasa yang terus terrulang-ulang
Sebagai contoh seorang yang berprofesi di bidang cetak sablon mengeluar kan modal Rp200.000 untuk membeli alat alat sablon,lalu pensablon menyablon baju dan di jual dengan harga 250.000 (biaya tenaga kerja,transfortasi adalah 25000),dapat dilihat bahwa pensablon menambahkan pengeluaran sebesar 25000 sebagai uang transfortasi dan juga tenaga kerja kedalam sablonan itu.Â
Asumsi lain juga mengatakan bahwa pensablon mendapatan perndapatan sebesar 250.000,jadi nilai tambah sama dengan harga jual seuatu barang di kurangi biaya tenaga kerja dan transfortasinya untuk menghidarkan pada masala perhitungan ganda,harus sepenuhnya terfokus pada penjualan barang yang sudah jadi.
Metode ini secara luas diakui akurat metode perhitungan konsumsi barang jadi dikenal sebagai metode pengeluaran expediture dan digunakan secara umum, dan meruapak metode yang setandar perhitungan PDB di berbagai negara besar.Teoti penegeluaran ini menggunakan asumsibahwa semua pengeluaran untuk barang di tamabahkan, formula perhitungan harus menfhitung total produksi karena setiap barang yang diproduksi akhirnya diubah dalam berbagai bentuk.
Inflasi
Menurut Rosyidi (2009 h. 131) juga menjelaskan bahwa inflasi merupakan gejala kenaikan harga yang berlansung secara terus-menerus. Kenaikan harga yang berlangsung sekali atau dua kali saja, lalu reda kembali bukan inflasi namanya. Jika kenaikan itu terjadi secara terus-menerus, maka itulah yang disebut inflasi atau terjadi kenaikan harga itu berlangsung terus selama setahun. Jadi berdasarkan pengertian diatas, penulis menyimpulkan bahwa inflasi merupakan suatu kondisi dimana proses kenaikan harga-harga secara terusmenerus dalam waktu yang sanga
inflasi terjadi karena suatu masyarakat ingin hidup di luar batas kemampuan ekonominya sehingga proses inflasi merupakan proses perbuatan bagian rezeki antar golongan masyarakat untuk memperoleh bagian yang lebih besar daripada yang mampu disediakan oleh masyarakat itu sendiri yang berdampak terhadap permintaan barang dan jasa yang pada akhirnya akan menaikan harga.Â
Proses perebutan ini disebut inflationary gap karena permintaan efektif barang-barang (permintaan agregat) melebihi jumlah output/barang yang tersedia (penawaran agregat). Keterbatasan jumlah persediaan barang terjadi karena dalam jangka pendek kapasitas produksi tidak dapat dikembangkan untuk mengimbangi kenaikan permintaan agregat (Boediono, 1995: 169).
Proses inflasi akan berlangsung terus selama permintaan efektif lebih besar dari jumlah output yang dihasilkan. Inflasi akan berhenti bila permintaan efektif tidak melebihi jumlah output yang tersedia pada harga-harga yang berlaku. Cara mengatasi inflasi seperti ini dengan meningkatkan jumlah output yang dihasilkan untuk mengantisipasi kelebihan permintaan yang terjadi. Permintaan masyarakat akan barang-barang selalu melebihi jumlah barang-barang yang tersedia (timbulnya demand full inflation).
Jenis-Jenis Inflasi.
Menurut Sukirno (2006 h. 337) dalam ilmu ekonomi, inflasi dapat dibedakan menjadi beberapa jenis berdasarkan keparahannya antara lain :
- Inflasi ringan ( kurang dari 10 persen / tahun) Inflasi ringan adalah inflasi yang masih belum terlalu mengganggu keadaan ekonomi. Inflasi ini dapat dikendalikan karena harga-harga naik secara umum, tetapi belum mengakibatkan krisis di bidang ekonomi. Inflasi ringan nilainya di bawah10 persen per tahun.
- Inflasi sedang ( antara 10 persen sampai 30 persen tahun) Inflasi sedang belum membahayakan kegiatan ekonomi, tetapi inflasi ini dapat menurunkan kesejahteraan masyarakat yang mempunyai penghasilan yang tetap, inflasi sedang berkisar antara 10 persen -30 persen per tahun
- Inflasi berat (antara 30 persen sampai 100 persen / tahun) Inflasi berat, inflasi sudah mengacaukan perekonomian pada kondisi inflasi berat ini orang cenderung menyimpan barang. Orang tidak mau untung menabung karena bunga bank lebih rendah dari laju tingkat inflsi. Inflasi berat berkisar antara 30 persen - 100 persen per tahun.
- Inflasi berat (antara 30 persen sampai 100 persen / tahun) Inflasi berat, inflasi sudah mengacaukan perekonomian pada kondisi inflasi berat ini orang cenderung menyimpan barang. Orang tidak mau untung menabung karena bunga bank lebih rendah dari laju tingkat inflsi. Inflasi berat berkisar antara 30 persen - 100 persen per tahun.
Dampak dari inflasi
Menurut Nanga (2005, h. 245) inflasi yang terjadi di dalam suatu perekonomian memiliki beberapa dampak atau akibat sebagai berikut:
- Inflasi dapat mendorong terjadinya redistribusi pendapatan diantara anggota masyarakat, dan inilah yang disebut efek redistribusi dari inflasi (redistribusi effect of inflation). Hal ini akan mempengaruhi kesejahteraan ekonomi dari anggota masyarakat, sebab retribusi pendapatan yang terjadi akan menyebabkan pendapatan riil satu orang meningkat, tetapi pendapatan riil orang lainnya jatuh. Namun parah atau setidaknya dampak inflasi terhadap redistribusi pendapatan dan kekayaan tersebut adalah sangat tergantung pada apakah inflasi tersebut dapat diantisipasi (anticipated) ataukah tidak dapat diantisipasi (unanticupated). Inflasi yang tidak dapat diantisipasi sudah tentu akan mempunyai dampak atau akibat yang jauh lebih serius terhadap redistribusi pendapatan dan kekayaan, dibandingkan dengan inflasi yang dapat diantisipasi
- Inflasi juga dapat menyebabkan penurunan dalam efisiensi ekonomi (economic efficiency). Hal ini dapat terjadi karena inflasi mengalahkan sumberdaya dari investasi yang produktif (pruductive investment) ke investasi yang tidak produktif (unproductive investment) sehingga mengurangi kapasitas ekonomi produtif. Ini yang disebut "efficiency effect of inflation".
- Inflasi juga dapat menyebabkan perubahan-perubahan di dalam output dan kesempatan kerja (employment), dengan cara yang lebih langsung yaitu dengan memotivasi perusahaan untuk memproduksi lebih atau kurang dari yang telah dilakukan, dan juga memotivasi orang untuk bekerja lebih atau kurang dari yang telah dilakukan selama ini. Ini disebut "output and employment effect of inflation".
- Inflasi dapat menciptakan suatu lingkungan yang tidak stabil (unstable enviroment) bagi keputusan ekonomi. Jika sekira nya konsumen memperkirakan bahwa tingkat inflasi dimasa mendatang akan naik, maka akan mendorong mereka untuk melakukan pembelian barang-barang dan jasa secara besar-besaran pada saat sekarang ketimbang mereka menunggu dimana tingkat harga sudah meningkat lagi. Begitu pula halnya dengan bank atau lembaga peminjaman (lenders) lainnya, jika sekiranya menduga bahwa tingkat inflasi akan naik di masa mendatang, maka mereka akan mengenakan tingkat bunga yang tinggi atas peminjaman yang diberikan sebagai langkah proteksi dalam menghadapi penurunan pendapatan riil dan kekayaan ( Nanga, 2005, h. 247).
PENUTUP
KesimpulanÂ
Dapat disimpulakan bahwa ekonomi makro merungus kepada tatanan yang lebih besar dibandingkan ekonomi mikro,ekonomi makro mengatur kepada sumber daya yang akan berpontensi akan habis akan tetapi keinginan dari masyarakat tidak ada habisnya .
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H