Salam UG
Warga Negaraku dipertanyakan?
Tanah surga , katanya. Hanya sebuah cerita kecil di Desa Mungguk Gelombang, Ketungau Tengah, Kabupaten Sintang, Kalbar. Sebuah kabupaten yang berbatasan langsung dengan negara sebelah Malaysia. Disana memakai 2 mata uang Rupiah dan Ringgit. Dengan alam yang indah sebuah danau kecil dan perahu kecil (jukung) menjadi alat transportasi mencari duit dengan menjual hasil tanahku Indonesia.
Masyarakat Mungguk kebanyakan bekerja sebagai petani dan perkebunan. Hasil tanah mereka cukup subur. Tapi sayangnya mereka menjual kebanyakan hasil tanahnya ke negeri sebelah Malaysia. Itu disebabkan karena posisi yang jauh untuk mencapai kota terdekat dan juga jalan yang rusak.
Dengan keterbatasan mereka itulah yang menyebabkan disini menggunakan 2 mata uang yaitu Rupiah dan Ringgit. Sungguh miris di Desa kecil ini. Pembangunan infrastruktur yang kurang, kesejahteraan yang dipertanyakan, air bersihpun di berikan oleh negara tetangga. Sungguh manusiawi jika sebagian dari mereka berpindah kewarganegaraan menjadi Malaysia. Puisiku untukmu saudaraku.
MENCOBA BERTAHAN
Firda Safridi
Aku mencintaimu dengan sederhana
Seperti kata,
Seperti hujan yang tak sempat menyampaikan kata kepada awan
Seperti kayu yang tak sempat menyampaikan kata bara kepada api
Aku tak sempat berkata jadinya.
Aku mencintaimu dengan luar biasa
Dengan sabar menunggu utusanmu pemimpinku
Utusan yang memberikan kabar baik
Janjiku kepada anakku untuk memberikan sekolah yang layak
Kusplus bilang tanah kita tanah surga
Ku tebar benih padiku
Kulepas jaring ikanku
Ikan dan udang menghampiri diriku
Disiniku bertahan masih dengan corak bendaraku
Merah darahku, Putih tulangku
Mencoba bertahan dalam krisis air bersih ini
Dengan kehidupan miskinku ini
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H