Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah (Ditjen Dikdasmen) menyebutkan bahwa guru di abad kepemimpinan (kepemimpinan) . Berikut penjelasan lengkap mengenai keahlian ketiga tersebut:
1. Kepemimpinan (Kepemimpinan)
Kepemimpinan adalah kemampuan penting yang harus dimiliki guru. Guru tidak hanya mengajar, tetapi juga menjadi pemimpin di kelas dan komunitas sekolah. Kepemimpinan seorang guru meliputi:
Mengelola kelas dengan baik: Guru harus mampu menciptakan lingkungan belajar yang nyaman, tertib, dan kondusif. Hal ini termasuk kemampuan menetapkan aturan, menjaga disiplin, dan mengelola konflik di kelas.
Memberikan inspirasi dan motivasi: Guru harus menjadi panutan bagi siswa. Dengan menjadi figur teladan, guru mampu memotivasi siswa untuk belajar, berani bermimpi, dan percaya pada kemampuan mereka.
Membangun hubungan yang positif: Kepemimpinan juga berarti mampu menjalin hubungan baik dengan siswa, sesama guru, dan orang tua untuk memastikan siswa mendapatkan dukungan penuh dalam proses belajar mereka.
Berani mengambil keputusan: Seorang guru harus mampu menghadapi situasi sulit dengan tenang, mengambil keputusan yang terbaik, dan bertanggung jawab atas keputusan tersebut.
2. Penguasaan Teknologi
Di era digital, teknologi menjadi bagian penting dalam pendidikan. Guru wajib:
Menguasai alat dan aplikasi pembelajaran digital , seperti platform pembelajaran online, multimedia interaktif, atau software edukasi lainnya.
Memanfaatkan teknologi untuk membuat pembelajaran lebih menarik, seperti menggunakan video, simulasi, atau permainan berbasis edukasi.
Mengajarkan siswa untuk memanfaatkan teknologi secara bijak dan produktif, sehingga mereka tidak hanya menjadi konsumen, tetapi juga pencipta teknologi yang inovatif.
Penguasaan teknologi membantu guru untuk menjembatani kesenjangan antara dunia pendidikan dan kebutuhan dunia nyata, terutama dalam menghadapi tantangan global.
3. Berpikir Kritis dan Kreatif
Guru juga harus memiliki kemampuan berpikir kritis dan kreatif untuk:
Beradaptasi dengan perubahan: Kurikulum, kebutuhan siswa, dan dunia pendidikan terus berubah. Guru harus mampu menganalisis situasi dan menyesuaikan strategi pengajaran.
Memecahkan masalah: Dalam proses pembelajaran, guru sering menghadapi tantangan, seperti siswa yang kesulitan memahami materi atau kurang motivasi belajar. Berpikir kritis membantu guru menemukan solusi terbaik.
Merancang metode pembelajaran yang inovatif: Dengan berpikir kreatif, guru dapat membuat pembelajaran lebih menyenangkan, interaktif, dan relevan dengan kehidupan sehari-hari siswa. Misalnya, melalui proyek, diskusi, atau pembelajaran berbasis pengalaman (experiential learning).
Kesimpulan
Keahlian ketiga ini saling mendukung dan sangat penting bagi seorang guru:
Dengan kepemimpinannya , guru mampu menjadi figur yang dihormati dan diikuti siswa.
Dengan penguasaan teknologi , guru dapat memberikan pembelajaran yang modern dan menarik.
Dengan berpikir kritis dan kreatif , guru mampu menyelesaikan tantangan serta menjadikan pembelajaran lebih efektif dan relevan.
Guru yang memiliki keahlian ketiga ini akan mampu menghadapi tuntutan pendidikan di era global dan mencetak generasi yang unggul, berdaya saing, dan berakhlak mulia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H