Mohon tunggu...
Firda MaghfirrotusAmalia
Firda MaghfirrotusAmalia Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa UIN KHAS Jember

Lifelong learners and dream achiever

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Dampak Social Distancing dalam Pembelajaran di Tengah Pandemi Virus Covid-19

31 Maret 2020   08:24 Diperbarui: 31 Maret 2020   08:26 2754
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Akhir-akhir ini dunia dihebohkan oleh sebuah wabah yang disebut dengan virus corona atau covid-19. Virus ini ditemukan disalah satu kota yakni Wuhan provinsi Hubei, Cina. Virus yang telah menyerang ke berbagai negara dibeberapa benua diseluruh dunia ini, menyerang system pernapasan, dan dapat menyebabkan kematian apabila tertular.

Beberapa upaya telah dilakukan untuk memutus mata rantai penularan virus tersebut. Maka dari itu pentingnya mencegah sejak dini patut untuk dilaksanakan. Salah satu cara pencegahan yang dilakukan yakni menghindari untuk berkunjung ketempat ramai (social distancing).

Social distancing ialah pembatasan sosial yang dilakukan seseorang untuk menjaga jarak yang dimaksudkan untuk menekan atau memperlambat penularan penyebaran penyakit. 

Namun akibat adanya penerapan social distancing ini, ternyata berdampak pada salah satu sector yaitu dibidang pendidikan. Dengan demikian seluruh kegiatan belajar mengajar akan dilaksanakan dirumah masing-masing atau hanya bertatap muka secara online. 

Mengingat terbatasnya interaksi antara pendidik dengan peserta didik, hal ini bukanlah suatu perkara yang gampang untuk dilakukan. Apalagi proses pembelajaran ini tidak dilakukan secara matang dan tidak ada perencanaan sebelumnya.

Banyak dampak yang terjadi selama proses pembelajaran secara daring. Terutama untuk para pendidik yang harus menyesuaikan model dan teknik pengajaran yang telah dilakukan sebelunya akan sangat berbeda dengan diterapkan pada pembelajaran secara daring. Beberapa dampak yang lain yaitu:

  • Seorang pendidik tersebut kurang cakap atau pandai dalam mengoperasikan teknologi informasi sehingga materi yang sudah disusun tak tersampaikan secara maksimal.
  • Fasilitas yang kurang memadai, sebagai contoh kurangnya akses menuju jaringan  internet entah wilayah tinggal baik peserta didik atau pendidik yang belum tersentuh akses internet, ataupun mahalnya kuota yang dimiliki atau yang biasanya terjadi yakni sinyal yang tidak mendukung.
  • Beberapa peserta didik tidak melakukan pembelajaran secara daring melainkan mereka malah asyik bermain game online dengan dalih pembelajaran online.

Banyak sekali dampak yang terjadi dalam pembelajaran secara online dikala merebaknya wabah virus covid-19. Untuk itu terlepas dari kejadian ini, pembelajaran yang dilakukan secara online ini menuntut pendidik untuk berinovasi dan lebih kreatif agar pembelajaran daring tidak terkesan membosankan namun juga tidak terlalu memberatkan kepada peserta didik. 

Hal itu perlu adanya dukungan pula dari orang tua selaku pendidik dalam lingkungan keluarga. Maka dari itu antara orang tua, peserta didik, dan pendidik diharapkan mampu berkolaborasi agar proses pembelajaran berjalan lancar dan sukses selama masa social distancing ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun