Mohon tunggu...
Firdausiyatul insania
Firdausiyatul insania Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Topik umum dan khusus (keperawatan)

Selanjutnya

Tutup

Diary

Belajar Sepeda di Masa Kecil

27 Oktober 2022   09:03 Diperbarui: 27 Oktober 2022   09:09 1182
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Belajar sepeda

Assalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh perkenalkan saya firda , disini saya akan menceritakan tentang masa kecil saya. yang sangat mengesankan karena apa masa kecil itu tidak dapat terulang lagi .

Baik saya akan memulai cerita saya

Pada saat saya duduk dibangku tk saya sering melihat orang bersepada pada saat saya berangkat sekolah t,k nah disitu saya ngomong kepada orang tua saya untuk dibelikan sepada dan di ajari naik sepeda. dan pada hari sabtu setalah bapak saya pulang dari kerja bapak dan ibu , saya mengajak saya untuk beli sepada baru untuk saya dan saya merasa senang sekali. karena dibelikan sepeda singkat cerita setelah saya dan orang tua saya sudah membeli sepeda dengan pilihan yang saya, inginkan pada hari minggu di lapangan saya di ajari sama bapak cara bersepda awal saat naik sepeda saya menggunakan sepada yang dibantu sama roda kecil dua saat mengayuh sepda saya seolah merasa menjadi orang yang paling bahagia sedunia.

Setalah saya bersepada setiap hari dan lancar bapak,ibu saya mengajak saya belajar sepda tanpa dengan bantuan roda dan saya menyetujuinya.bapak,ibu saya mengajak saya ke lapangan pada saat saya belajar sepeda pertama kali.awalnya saya ragu karna tanpa bantuan roda dan benar saat pertama saya mengayuh sepeda tanpa bantuan roda itu sya terjatuh dan saya menangis lutu saya dan siku terlaku dan bapak saya membantu saya untuk bangun, sementara ibu memberi saya minum dan mengobati luka saya pada saat kejadian itu saya tidak mau naik sepeda lagi. tapi bapak saya memberi nasihat, kalo belajar sepeda itu kalo terjatuh udah biasa dan klo terjatuh kita akan bisa bersepeda dengan lancar dan saya mencoba lagi untuk bersepeda dan terjatuh lagi bangkit lagi dan saya tidak menyerah untuk mencoba lagi begitu berulang-ulang dan pada akhirnya saya bisa mengayuh sepeda tanpa bantuan roda.

Dan pada saat hari minggu kita sekeluarga sering bermain ke pahlawan naik sepeda bekata senangnya saat refresing bersama keluarga bagi saya itulah harta yang paling berhaga i love more bapak ibu. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun