Dalam pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik UPI, Kelompok 52 yang bertempat di Kelurahan Cigending, Kecamatan Ujung Berung, Kota Bandung mengangkat tema Desa Pertumbuhan Ekonomi Merata. Sejalan dengan tema tersebut, kegiatan KKN berfokus pada pelatihan dan pendampingan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Kegiatan KKN tersebut berlangsung selama satu bulan, yakni dari tanggal 11 Juli hingga 10 Agustus 2022.
Program pelatihan dan pendampingan UMKM diantaranya adalah pembuatan logo produk, label kemasan produk, foto produk, serta pengelolaan akun media sosial. Kegiatan pelatihan yaitu memberikan edukasi mengenai hal-hal pendukung UMKM tersebut kepada para pelaku usaha. Sedangkan pendampingan merupakan kegiatan dimana mahasiswa KKN mendampingi pelaku usaha mengimplementasikan hal-hal yang telah disampaikan dalam pelatihan.
Sasaran kegiatan tersebut yaitu UMKM yang berada di wilayah Kelurahan Cigending. Data UMKM didapat dari berbagai sumber, salah satunya yaitu berasal dari kantor Kelurahan Cigending. Dari data-data tersebut, mahasiswa melakukan survei langsung ke lokasi UMKM untuk berdiskusi dengan pemilik usaha. Sampai akhirnya terpilih beberapa UMKM yang menjadi peserta pelatihan dan pendampingan, diantaranya yaitu Lidilicious, Bonle Kresssssh, Ien's Snack, serta Sedalan Kitchen yang merupakan UMKM produk pangan. Selain itu terdapat pula UMKM produk kerajinan tangan diantaranya T&T Pernique Craft dan Kimans.
Dari enam UMKM, hanya empat yang membutuhkan pelatihan dan pendampingan dalam pembuatan logo produk. Dua UMKM lainnya yaitu Sedalan Kitchen dan T&T Pernique Craft sudah memiliki logo tetap yang sudah sangat baik dari segi visualnya.
Setiap anggota kelompok memiliki program kerjanya masing-masing. Untuk bagian pelatihan dan pendampingan dalam pembuatan logo produk, dipegang oleh dua mahasiswa, masing-masing mahasiswa mendapatkan dua UMKM.
Logo produk menjadi salah satu hal yang memiliki peranan besar dalam sebuah UMKM. Logo menjadi unsur pembangun identitas serta merupakan cerminan dari sebuah usaha itu sendiri. Untuk itu, pengetahuan tentang logo produk di kalangan para pelaku usaha merupakan hal yang sangat penting. Dalam program pelatihan, mahasiswa memberikan edukasi mengenai logo produk diantaranya prinsip-prinip logo yang baik, baik dari segi bentuk, warna, kesesuaian logo, dan lain-lain.
Dalam kegiatan pendampingan, mahasiswa mengevaluasi kekurangan dan kelebihan logo yang sudah ada. Setelah itu, berdiskusi dengan pelaku UMKM untuk menentukan warna dan unsur-unsur visual lainnya sesuai keinginan pelaku usaha, namun tetap memperhatikan prinsip-prinsip yang ada. Selanjutnya logo didesain sesuai dengan hasil diskusi dan karakteristik UMKM.
UMKM Bonle Kresssssh merupakan produk pangan berupa abon yang terbuat dari ikan lele. Pembuatan logo disesuaikan dengan keinginan pelaku usaha, yaitu tidak menghilangkan ciri khas logo sebelumnya dengan penggunaan warna merah, putih, hitam, dan kuning. Tipografi yang ada di logo sebelumnya dirasa kurang terbaca sehingga perlu diperbaharui dengan memperbesar ukuran dan jenis huruf. Elemen visual lainnya berupa gambar ikan lele ditambahkan dengan bentuk dan ukuran yang lebih disesuaikan untuk menggambarkan produk yang dijual.
