Mohon tunggu...
Jurnal Firda
Jurnal Firda Mohon Tunggu... Mahasiswa - Semoga ini menjadi futuhnya hati, juga 'amal jariyyah yang tak mati-mati.

ENFP | All that is gold does not glitter, Not all those who wander are lost.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Nilai-nilai Esensialisme dalam Pendidikan di Madrasah Muallimin Muallimat (MMA) 6 Tahun Bahrul Ulum Tambakberas Jombang

4 April 2024   09:40 Diperbarui: 4 April 2024   09:43 142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Essensialisme, berasal dari "essential" yang berarti pokok atau inti, adalah aliran dalam filsafat pendidikan yang mengadvokasi kembali kepada nilai-nilai yang dianggap esensial bagi kemanfaatan umat manusia. Aliran ini muncul sebagai hasil dari perpaduan antara filsafat idealisme dan realisme selama masa Renaissance, di mana usaha untuk menghidupkan kembali ilmu pengetahuan, seni, dan budaya kuno berkembang pesat. Meskipun memiliki ciri khas tersendiri, essensialisme memiliki prinsip-prinsip yang sejalan dengan idealisme dan realisme, termasuk penekanan pada pentingnya belajar yang melibatkan kerja keras, peran utama guru dalam inisiatif pendidikan, dan pemeliharaan metode disiplin tradisional dalam pendidikan.

Essensialisme dalam pendidikan Islam bertujuan membentuk individu yang bahagia di dunia dan di akhirat dengan kurikulum yang mencakup ilmu pengetahuan, seni, dan nilai-nilai yang memperkuat kehendak manusia, berdasarkan Al-Qur'an dan Hadis. Nilai-nilai essensialisme telah terbukti konsisten sejak masa Renaissance hingga pertengahan abad ke-19, mendapat dukungan dari tokoh-tokoh utama. Pendidikan menjadi pilar utama dalam membentuk masa depan yang lebih baik, dan Madrasah Muallimin Muallimat (MMA) 6 Tahun Bahrul Ulum Tambakberas Jombang menjadi salah satu lembaga pendidikan Islam yang menonjol dengan tujuan utama mencetak kader guru (muallim) berkualitas sejak pendiriannya pada tahun 1953.

Madrasah Muallimin Muallimat (MMA) 6 Tahun Bahrul Ulum Tambakberas Jombang menekankan pendidikan yang berakar pada nilai-nilai esensialisme yang kuat. Pendekatan ini memprioritaskan penguasaan ilmu pengetahuan serta pembentukan karakter siswa. Dengan demikian, MMA tidak hanya berupaya menyediakan pengetahuan yang luas, tetapi juga berkomitmen untuk membentuk karakter yang tangguh dan berintegritas pada setiap siswa. Essensialisme dalam pendidikan memberikan pandangan yang berharga dalam mengukur perkembangan pendidikan Islam.

Dalam Madrasah Muallimin Muallimat (MMA), pendekatan pendidikan yang esensialis mengutamakan berbagai aspek penting:

  • Pendekatan Pembelajaran yang Menekankan Pemahaman dan Penerapan Metode Pembelajaran Efektif: Madrasah Muallimin Muallimat (MMA) menerapkan pendekatan pembelajaran mandiri yang memberi siswa fleksibilitas dalam tugas, memungkinkan mereka mengembangkan kemandirian dan kreativitas dalam belajar. Guru-guru di MMA memperkenalkan berbagai metode pembelajaran yang sesuai dengan gaya belajar siswa, termasuk menghafal, sebagai cara efektif untuk meningkatkan pemahaman dan daya ingat siswa. Ini mencerminkan komitmen MMA dalam mengembangkan potensi siswa dalam mengaplikasikan pengetahuan.
  • Upaya Guru dan Siswa dalam Aktivitas Berkarya, Terutama Menulis: Pengembangan Pustaka MMA sebagai wadah untuk karya-karya guru dan siswa menunjukkan komitmen dalam meningkatkan kualitas pendidikan dan mengembangkan kreativitas siswa dalam mengekspresikan ide dan gagasan mereka.
  • Penggunaan Kitab-Kitab Salaf dalam Pembelajaran Agama: Pelajaran agama di MMA mencakup berbagai mata pelajaran seperti tauhid, akhlaq, tasawuf, tafsir, hadis, fiqih, nahwu, shorof, ushul fiqh, qowaidul fiqh, faraidl, tareh tasyri, Balaghah dan ilmu arudl dengan menggunakan kitab-kitab klasik seperti Fathul Majid, Ummul Barahain, Tafsir Jalalain, Taisir Mushtholahil Hadist, Manhajut Thullab (matan Fathul Wahab),  Bulughul Maram, Nadham al Waraqat, Nadham Faraidul Bahiyah, Iddatul Faridl,  Tareh Tasyri al Islamy, Alfiyah Ibn Malik, Al Amtsilah Attashrifiyah, Nadham al Maqshud, Durusul Balaghah, Al Jauharul Maknun dan tahqiq KH Abdul Jalil. Di sisi lain, untuk pelajaran umum seperti Bahasa Indonesia, Matematika, IPA, IPS, Bahasa Inggris, dan Antropologi, MMA mengikuti kurikulum nasional.
  • Pengajaran Ilmu Keguruan kepada Siswa: Madrasah Muallimin Muallimat (MMA)  juga mengajarkan ilmu keguruan kepada siswa di kelas 4, 5, dan 6, termasuk ilmu pendidikan, psikologi perkembangan, dan metodologi pengajaran. Siswa juga diwajibkan untuk menghafal bait-bait dari kitab Alfiyah Ibn Malik dan Al Amtsilah Attashrifiyah, dengan jadwal setoran kepada guru penyimak yang ditunjuk Madrasah menjelang ujian semester. Hafalan ini menjadi syarat mutlak untuk mengikuti ujian semester, dan tidak menghafal bisa mengakibatkan siswa tidak naik kelas. Setoran hafalan juga dinilai dan dimasukkan dalam nilai rapor semester. Semuanya merupakan bagian dari upaya MMA untuk membekali siswa dengan pengetahuan yang mendalam.
  • Kriteria Kenaikan Kelas yang Ketat: Madrasah Muallimin Muallimat (MMA) juga menggelar ujian baca kitab setiap semester sebagai bagian dari Penilaian Akhir Semester (PAS) dan Penilaian Akhir Tahun (PAT). Ujian ini menjadi penentu kenaikan kelas karena baca kitab merupakan salah satu mata pelajaran pokok. Siswa diuji dalam membaca kitab seperti Ghoyah wa Taqrib, Fathul Qorib, dan Tuhfatut Thullab, tergantung pada tingkat kelas mereka. Selain ujian baca kitab, ujian akhir Madrasah  (UAM) juga meliputi praktek mengajar, ujian tulis, dan pembacaan kitab kuning yang dihadiri oleh wali siswa dan dua penguji, baik dari internal maupun eksternal.
  • Kontribusi Alumni dalam Berbagai Bidang: Alumni-alumni Madrasah Muallimin Muallimat (MMA) terlibat dalam berbagai sektor seperti social budaya, ekonomi, dan politik. Beberapa di antaranya adalah tokoh-tokoh ternama seperti KH Masruri Mughni, KH Afandi Abdul Muin Syafi’i, Hj Munjidah Wahab (mantan bupati Jombang), H. Fathul Huda (mantan bupati Tuban), Ida Fauziyah (Menaker RI) dan bahkan mantan Presiden RI KH Abdurrahman Wahid. Ini menunjukkan bahwa pendidikan yang diberikan oleh MMA tidak hanya berkualitas secara akademis, tetapi juga memberikan bekal untuk berkontribusi dalam masyarakat secara luas.

Madrasah Muallimin Muallimat (MMA) 6 Tahun Bahrul Ulum Tambakberas Jombang menunjukkan komitmen yang kuat terhadap pendidikan dengan nilai-nilai essensialisme. Praktik sehari-hari di madrasah menegaskan hal ini, di mana siswa diajak untuk menghafal kitab-kitab dan kenaikan kelas tidak hanya bergantung pada pengetahuan, tetapi juga aspek kehadiran, etika, dan penilaian mata pelajaran. Guru dan siswa aktif dalam mencerminkan nilai-nilai tersebut melalui pengabdian di masyarakat serta karya tulis. Dengan fokus pada penguasaan ilmu pengetahuan, pembentukan karakter, dan pengembangan potensi siswa, MMA telah berhasil mencetak generasi penerus yang tangguh dan berkualitas.

Untuk meningkatkan kualitas pendidikan, MMA dapat terus mengembangkan program-program pembelajaran yang inovatif dan relevan dengan perkembangan zaman, khususnya dalam bidang IT. Dan dengan mempertahankan komitmen pada nilai-nilai essensialisme, MMA dapat tetap menjadi lembaga pendidikan unggul yang memberikan teladan bagi institusi lain dalam memberikan pendidikan berkualitas bagi generasi mendatang.

Referensi :

Penulis : Zahrotin Nur Firda

Editor  : Muhammad Abdhi Assolah

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun