Mohon tunggu...
Firda Ayustin Mansur
Firda Ayustin Mansur Mohon Tunggu... -

Write down and speak up.

Selanjutnya

Tutup

Drama

Mini Drama : Dream High

16 November 2014   16:06 Diperbarui: 17 Juni 2015   17:41 380
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Suatu pagidi sebuah sekolah musik Ternama di kota Blitar, Aprillio Music School. Sekolah yang hanya bisa dimasuki oleh anak-anak konglomerat dan tentunya punya seribu bakat di dunia musik. Tiga cewek berjalanan di koridorsekolah dengan penampilan mereka yang benar-benar fashionable, modis dan pastinya sok cantik dan berkuasa. Hmm.. mereka memang super cantik sih. Tapi kalau kaya… Ya iyalah kaya. Secara, mereka kan putri-putri dari pendiri Sekolah music ini. dan salah satu dari mereka adalah pemilik yayasan sekolah ini. Kalau mereka lewat,wuihh… cowok ataupun cewekpada minggir semua. Matanya melotot dan diam seribu bahasa. Siapa sih yang nggak irijadi tiga cewek itu. Cewek yang popular dan selalu jadi pujaan cowok-cowok. Sebut saja mereka K-pop. “Kece and Populer”. Grup vokal yang sudah merasakan bagaimana rasanya menjadi bintang yang sesungguhnya.

Dilain tempat ada dua cewek yang sedang asyik di taman. Dua cewek baru ini bisa di bilang biasa. Eits, bukan biasa lagi. Tapi bisa dibilang super biasa, super udik, kampungan, dan nggak cocok banget deh ada di sekolah semewah ini. Dengan sedikit bakat dan BANYAAAAK keberuntungan mereka bisa berkecimpung di sekolah ini. Yah.. hal itu berkat jasa kedua ayahnya terhadap pemilik yayasan ini. Tentu saja perjalanan kedua cewek ini tidak pernah berjalan mulus. Ya iyalah.. secara, kehidupan mereka berbanding terbalik dengan kehidupan “K-Pop”. Nah.. mau tau gimana keseharian mereka? Check it out!!! ;) (suara bel masuk)

Scene 1

Brian : “Morning Students, gimana liburan kalian?”

Alexa: “Hampa Pak. Soalnya kan….nggak ada Bapak.” (nggombal)

Mozza: (menyikut Alexa, berbisik) “Lexa, apa-apaan sih pake nggombal-nggombal segala. Kamu..” (belum selesai berbicara terpotong oleh pembicaraan Mr. Brian)

Brian: (tersenyum cool) “Makasih Alexa atas sanjungannya. Nah students, saya punya kabar buat kalian. Sekolah kita menerima siswa baru. Dan mereka akan masuk ke kelas ini.”

Viola: “WHAAT??!! Siswa baru? Di pertengahan tahun seperti ini? wait.. ke kelas ini?”

Brian: “Viola, ini sudah keputusan Kepala Sekolah. Mereka di rekomendasikan oleh ayah kamu. Jadi, tidak ada seorangpun yang bisa menolaknya. Tak terkecuali, kamu.”

K-Pop: (berpandangan dengan kesal)

Brian: “Silahkan masuk.” (memberi kode agar Loli & Zizi masuk)

Lolidan Zizi masuk ke kelas sambil menunduk dan agak ragu karena mereka merasa belum siap berhadapan dengan siswa siswi Aprillio Music School.

Loli: “Hai semuanya, nama saya Loli. Saya dari desa. Hoby saya memasak, bersih-bersih..”

Alexa: (nyolot) “Neng Loli, kalo hoby kamu memasak, bersih-bersih, mending kamu daftar jadi pembantu di rumah saya aja. Bukan di sini!!”

Brian: “Alexa! Tolong kamu diam dan dengarkan Loli sebentar.” “Loli, lanjutkan..”

Loli: (mengangguk) “Saya senaaaaang sekali bisa masuk sekolah ini. Saya bisa belajar bersama teman-teman yang berbakat ini, seperti mimpi rasanya saya bisa masuk ke sini. Hari ini adalah hari pertama kami belajar di sini, jadi…”

Mozza: “Jadi.. udah selesai ya mbak? Kamu pikir kita itu diary apa! Pake curhat segala. Udah udah, ganti yang satunya tuh! Kelamaan.”

Zizi: “Hai, nama saya Zizi. Saya adalah sahabat Loli sejak SD. Salam kenal, dan..”

Dolken: (masuk kelas dengan agak ngos-ngosan tapi tetep keren) “Hai guys, hai brai, emm.. Hai Zizi... Salam kenal juga. J

Zizi: “hah?” (kaget) “i..ii…iya..”

Brian: “ya sudah.. Loli, Zizi.. silahkan duduk di bangku sebelah Alexa.” (Loli dan Zizi mengangguk) “oke students, kita mulaipelajaran hari ini”

Alexa: “Hai…cewek udik. Selamat datang dalam permainan kami.” (sambil tersenyum sinis)

Viola: “Kalian pikir, bakalan enak disini. Ja-ngan ha-rap!!! selama masih ada kami disini.”

Brian: (diam-diam memerhatikan para K-pop yang sedang ramai di belakang) “Alexa, Viola…ada masalah?” (dengan senyum misteriusnya)

Alexa & Viola: “Nothing sir….” (bersamaan dan tersenyum)

Scene 2

Seperti biasa, K-pop sedang nongkrong di café elit yang khusus dibuat untuk mereka bertiga. Berada di tengah-tengah kafe mewah sekolah ini. Kadang-kadang Dolken ikut nongkrong bersama mereka. Maklum, Dolken adalah satu-satunya cowok di sekolah ini yang lolos untuk debut bersama SM Entertaiment. Tentunya bersama K-Pop. Nah, kembali ke K-Pop. Mereka sedang kesal setengah mati. Alsannya.. apalagi kalo bukan karena kehadiran dua cewek udik di kehidupan mereka.

Viola: “Iiiih.. sebel sebel sebeeel!!!! Kok bisa sih tuh anak masuk sekolah kita? di pertengahan tahun lagi. Ini pertama kalinya tau dalam sejarah .” (memasang muka kesalnya)

Mozza: "iya Vi.. nyebelin bangeeeet!!!! Malu-maluin aja.Sekolah music ternama “Aprillio Music School” menerima dua murid nggak berbakat, miskin, udik, kampungan, culun, di pertengahan tahun. Masuk akal nggak sih?”

Alexa: “Ehmm.. masuk akal lah…(serentak, mozza dan viola memandang alexa dengan bingung) Secara ya, yang masukin mereka ke sini itu Pemilik Yayasan Sekolah ini. Ya jelas aja bisalah…”

Viola: (tiba-tiba Viola teringat sesuatu) “oh iya, itu yang dibilang sama Mr. Brian. Papa… iiiih papa ngapain sih pake masukin anak-anak nggak berguna itu. Sebel!”

Mozza: “mmm.. kelihatannya kamu harus nyari tau deh vi tentang mereka. Jangan-jangan mereka itu dukun. Iya nggak?”

Alexa & Viola: “HAAHH?? NGGAK MUNGKIN LAH”

Mozza: “Girls.. nggak mungkin gimana coba, liat aja deh tadi. Mr. Brian aja langsung baik sama mereka. Dolken juga gitu..”

Alexa: (mikir) “hmm.. iya ya, bahkan Mr. Brian tadi ngebentak aku untuk pertama kalinya. Dan itu karena mereka berdua. Awas aja kalo mereka merebut Mr. Brai dariku.”

Viola: “Dolken tadi aja juga kayak di sihir sama mereka. Dalam sekejap, dia bisa akrab sama cewek kuper yang namanya , siapa tadi? Zizi zizi itu. Ewh zizik banget deh”

Mozza: “hahaha.. susah ya kalo gebetan ada di depan mata. Enak kalo jauh sekalian, kayak aku.. week.. untung cowokku di amrik.”

Viola: “hyehhh….eh, ngomong-ngomong soal gebetan, kamu serius ya Lex sama Mr. Brian ?”

Alexa: “Hah? Gila ya kamu. Nggak mungkin lah. Dia kan guru. Aku itu cuma becanda sama dia. Dia wajahnya pasrah sih kalo di godain. Haha”

Mozza: “Walaupun guru tapi dia kan juga cowok. Lagi pula umurnya cuma 5 tahun di atas kita. jadi nggak papalah kalo kamu sama dia.”

Alexa: “hah.. nggak mungkinlah. Cowok seumuran kita masih banyak yang kece kok tau. Eh eh liat tuh dua cewek kuper dateng (berusaha mengalihkan perhatian)”

Viola: “nah, sekarang waktu kita beraksi haha….”

Melihat Loli dan Zizi yang masuk cafeteria, membuat para cewek K-pop itu menjadi berpikir untuk menjahili mereka. Ketiga cewek itu lalu beranjak dari duduknya. Berjalan serentak menghampiri Loli dan Zizi dengan gaya khas mereka yang bisa dibilang, SOMBONG.

Zizi: “Lol, kamu mau pesen apa?” (sambil menarik kursi)

Loli: “Liat-liat menunya dulu aja gimana?” (duduk dan memandang setiap sudut cafeteria yang elit itu dengan sedikit heran) Eh Zi, café nya bagus banget ya…”

Zizi: “Iya… seperti mimpi ya kita bisa disini. Eh…ini kamu pilih dulu aja. Kayaknya aku nggak jadi beli deh.” (sambil menyodorkan list menu kepada Loli)

Loli: “Lhoh, kenapa Zi? (lalu melihat daftar harga dari setiap menu) waduhhh…muahal banget Zi harganya. Kalau seperti ini, bisa jual rumah kita.”

Zizi: “Iya Lol, kita beli di warteg depan sekolah aja yuk.” (menarik tangan Loli dan beranjak berdiri)

Alexa: (berdehem) “Nggak mampu beli ya?”

Viola: “Alexa, please deh, ya jelaslah nggak mampu lah. Mereka kan orang miskin.”

Mozza: “Uang sepeser kok mau beli di cafetaria sekolah elit kayak gini. Hellow? Ngaca dong!! Kalian nggak punya kaca ya?”

Loli: “Eh, eh mbak.. omongannya di jaga dong..” (sedikit marah dengan perkataan para K-pop)

Viola: “Berani-berani nya ya nyolot… Dasar nggak tau diri.” (mendorong loli dan zizi sampai terjatuh)

Dolken: (menghampiri duo udik dan menolong mereka) “ Viola, kamu jahat banget sih...”

Viola: “lhoh… Ken…Ken...(kaget, gagap dan sejenisnya :p)

Scene 3

Tidak terasa Loli dan Zizi sudah berada di Aprillio Music School selama empat bulan. Banyak pelajaran dan tantangan mereka dapatkan di sini. Hari demi hari mereka lalui. Tentunya tak semulus yang dibayangkan. Para K-pop tak pernah puas mengejek bahkan mem-bully mereka. Kali ini jam pertama di kelas para K-pop di isi oleh Mr. Brian. Guru idola semua siswa. Tapi kali ini Mr. Brian masuk kelas dengan penampilan dan mimic yang berbeda. Lebih keren dan serius tentunya. :D

Brian: “Selamat siang semuanya.” (sambil membuka tab yang tak pernah lekang dari dekapannya)

Loli: “Zi, wajahnya Pak Brian kok serius gitu ya. Nggak kayak biasanya.” (berbisik pada Zizi)

Zizi: “Mana? Biasa aja. Perasaan wajahnya Mr. Brian selalu gitu deh.”

Loli: “Ih Zizi, flat banget sih. Aku itu tau banget soal Pak Brian.”

Zizi: “Sssst.. udah lah Lol, kalau masalah Mr. Brian nggak usah sok tau, daripada kamu di cakar-cakar sama Alexa. Serem tau…” (berbicara sok serius menakut-nakuti Loli)

Loli: “Iiihhh...Zizi kok gitu sih.” (mencubit Zizi dan kesal)

Brian: “Mohon perhatiannya anak-anak. Seperti tradisi sekolah kita, akhir tahun akan diadakan Kompetisi Musik Sejagad. Dan aturannya masih sama seperti tahun lalu. Semua siswa harus mengikuti acara ini. Tak terkecuali Loli dan Zizi.” (wajah Mr. Brian terlihat murung ketika mengucapkan kalimat terakhir. Karena tau bahwa para K-pop pasti tidak setuju)

Mozza: “WHAAT??! Satu panggung sama dua cewek nggak punya bakat ini?”

Mendengar perkataan Mozza yang jelas menolak keikutsertaan Loli dan Zizi dalam kompetisi music sejagad, Loli dan Zizi hanya menunduk. Mereka merasa memang tak seharusnya ada di sekolah elit itu. Apalagi ikut dalam kompetisi music sejagad itu. Mereka adalah anak-anak yang hanya beruntung dapat bersekolah disana. Mereka tidak punya bakat sedikitpun dalam dunia musik.

Alexa: “Mr. Brai… ”

Brian : “Aku tau Alexa.. ini pasti sulit buat kalian bertiga. Tapi ini sudah menjadi keputusan Kepala sekolah. Kita hanya bisa menjalankan amanatnya.” (sedikit bimbang, tetapi berusaha tetap terlihat bijaksana)

Dolken: “Mr, kalo gitu saya akan tampil bersama Loli dan Zizi. Mereka tanggung jawab saya.” (berkata sambil senyum super manisnya)

Viola: “Dolken.. apa-apaan sih kamu. Nama kamu bisa jatuh tau..”

Brian: “Iya Dolken, itu hak kalian untuk membuat group atau kalian akan solo. Viola…berlatihlah yang giat bersama teman-temanmu.”

Viola: “Tapi Sir…” (belum selesai bicara Mr. Brian memulai pelajarannya)

Selama pelajaran jam pertama itu, para K-pop tak lagi memperhatikan. Alexa hanya membuat coretan-coretan pada bukunya. Mozza hanya diam dan memasang headset pada telinganya, dan Viola memandangi tingkah Dolken yang semakin menjadi-jadi dengan Loli dan Zizi serasa ingin ngelempar kepala mereka pake prasasti mulawarman. Sampai akhirnya, jam pelajaran pertama selesai.

Scene 4 (tempat latihan)

Brian : “Oke guys, sudah siap untuk latihan hari?” (semangat)

All: “Yes , Sir…”

Brian : “Yang pertama, K-pop.” (nyanyi satu2 atau langsung bertiga menyesuaikan. Bagus banget. Penonton speechless.)

Zizi: “Mereka bagus banget.. kita nggak ada apa-apanya dibanding mereka” :’((((

Dolken: “Udahlah.. kamu tenang aja.. ini kan baru pertama kalinya buat kalian berdua, santai ajalah.. nanti kamu nyanyi aku yang main musiknya. Gampang kok. Musik itu adalah rasa bukan logika. Semakin kamu rasakan alunannya maka, ;)

Loli: “iya tuh bener kata bang dolken. Eh sekarang giliran kita. ayo!”

Dolken: (melihat Zizi termenung) “Zizi, ayo!” (meraih tangan Zizi)

(loli dan zizi membawakan lagu yg tdak terduga oleh siapapun termasuk dolken. Mimiiiin ohh.. semua tertawa. sontak K-Pop langsung menghina mereka habis2an :p.)

Mozza: “hahaha…. Kayak gitu mau tampil di Kompetisi Musik Sejagad? Hellow.. pulang aja gih.. disini ngganggu pernafasan tau. Kalian kan SAMPAH!”

Viola: “Tarzan naik ke kota ya kayak gitu. Dolken, kamu jangan deket-deket mereka dong! NAJIS !”(menarik dolken dg agak marah)

Alexa: “haha.. denger ya cewek upay, kalian itu nggak sebanding sama kita. No Talent, No Experience, No Beauty, No Money, and Nothing!”

Brian: “Lexa..”

Alexa: “ah, one more. You have No Brain! so you keep adhere on My Brian side.” (BERANJAK KELUAR. Mozza mengikuti)

Loli & zizi termenung. Brian kaget.

Dolken: “lol, zi.. kamu nggak papa?” (kemarahan viola memuncak. Viola menarik dolken keluar)

Scene 5 (mozza & alexa) taman

Mozza: “lexa.. kamu nggak papa?”

Alexa: “Nggak papa kok. Maaf ya selama ini udah bohong sama kamu. Sebenernya aku emang ada perasaan sama Mr. Brian.”

Mozza: “Iya.. nggak papa. Aku udah tau kok. Dari awal malah.”

Alexa: “Hah?”

Mozza:“Alexa, aku kenal kamu udah dari kecil. Kita sahabatan nggak satu dua bulan. Jadi aku tahu betul gimana perasaan kamu. Seorang sahabat nggak bisa dibohongi Lexa.”

Alexa: “Makasih ya moz.. waktu kompetisi nanti aku akan ngomong semuanya ke Brian”

Mozza: “Dan sekarang aku mau ngomong ke Brian. Buat kamu Alexa. (dalam hati) (memeluk Alexa)

Scene 6 (viola & dolken)

Dolken: “Kamu kenapa sih ol? Ada apa?” (berusaha melepaskan tangan viola)

Viola: “Ken, kamu itu nggak tau apa pura-pura nggak tau sih? Aku itu saying sama kamu. Dari dulu! Aku suka sama kamu! Kamu selalu baik sama aku. Aku pikir kamu tau. Tapi ternyata, kamu emang nggak peka!” (nangis)

Dolken: “Maaf ol, sekarang aku sedang bingung. Apalagi sekarang kita semua bersiap-siap untuk kompetisi. Lebih baik kita konsentrasi ke kompetisi musik sejagad. Dan nanti, aku akan mengungkapkan is hatiku. Sekali lagi.. maaf..” (pergi meninggalkan viola)

Viola: “apa-apaan .. bodoh. “ ( menyesal dll)

Scene7 (mozza & brian) ngomong ttg perasaan alexa. :p

Mozza: (Mr. Brian main biola) (mengetuk pintu) (Mr. Brian menoleh) “Excuse Mr, boleh masuk?” (Mr. Brian mengangguk)

Brian: “Aku tau maksud kedatanganmu.”

Mozza: “hah? Maksud Mr? Mr sudah tau tentang perasaan Alexa?”

Brian: “Iya.. sudah lama..”

Mozza: (ekspresi nggak habis pikir) “Hah? Terus kenapa Mr diam aja? Tega banget mainin perasaan cewek. Bahkan murid Mr sendiri.”

Brian: “Justru karena itu. Karena dia muridku. (senyum, diam sejenak). Mozza, semua ada waktunya sendiri. Dan aku akan menunggu waktu itu tiba. Dimana dia bukan lagi muridku.”

Mozza: (termenung) “ternyata..”(dalam hati)

Brian: “ ah, hampir lupa. Jangan bilang ke Alexa ya. Biarkan aku yang mengatakan semuanya padanya. Sampaikan padanya dia harus memberikan karya terbaiknya di kompetisi” (senyum. Main biola lagi. mozza pergi)

Scene 8 (kompetisi)

Setelah itu, hari-hari yang dilalui seluruh siswa Aprillio Musik School penuh dengan latihan, latihan, latihan, dan.. latihan. Terutama kelas XI, mereka berlatih dengan sangat keras agar dapat menyuguhkan karya terbaik mereka. Maklum, ini adalah kesempatan terakhir mereka untuk tampil di atas panggung sekolah ini. ketika kelas XII, mereka akan sibuk dengan Ujian Kelulusan dan seleksi Mahasiswa baru. Jadi ini adalah moment mereka yang paling berharga.

Keakraban Dolken dengan Zizi semakin terasa. Mereka seperti potongan puzzle yang telah bersatu dan direkatkan. Seakan tak ada satu orang pun yang dapat memisahnya. Mereka selalu menghabiskan waktu bersama dari pagi sampai malam. Mereka berjanji akan memberikan perubahan dan menampilkan sebuah karya spektakuler. Tentu saja hal itu membuat Viola semakin membenci Zizi dan temannya. Apalagi Dolken juga telah memberikan harapan padanya. Eits, tapi.. kalau dilihat dari sisi positif. Viola semakin bersemangat untuk mendapatkan gelar juara.

Lima bulan telah berlalu. Dan mereka siap untuk menampilkannya.. lets enjoy it ;)

(tampilan megah panggung)

MC : “Dan..sekarang kita saksikan penampil yang kita tunggu-tunggu. K-Pop..”

(K-Pop tampil)

MC: “Hmm.. dan penampil terakhir kita, Dolken And Friends. Wah.. kenapa Dolken tampil bersama dua orang yang tidak dikenal ya. Hmm.. just enjoy it all!!”

(dolen dkk tampil. Spektakuler. Tapi bagian akhir berantakan. Gara-gara loli)

Brian: “sekarang saatnya pengumuman. Penampil terbaik yang berhak mendapatkan standing applause malam hari ini adalah.. K-Pop.”

(penonton tepuk tangan)

Brian: “Namun, yang berhak mendapatkan gelar juara adalah.. Zizi dan Loli” (K-pop serentak menoleh dan tidak percaya). “mereka, dua gadis tanpa bakat, memulai semuanya dari nol. Dan berada di tengah-tengah siswa berbakat, berhasil menyuguhkan karya yang mengesankan dalam waktu 5 bulan. Usaha dan kerja keras mereka patut mendapatkan penghargaan dari kita semua.”

(tepuk tangan. Lagu penutup. Brian menghampiri Alexa)

Brian: “Kamu bisa melakukan lebih dari itu. Buang semua kesombonganmu. Raihlah kesuksesanmu. Ehem, aku hanya tidak bisa berkencan(?) dengan anak didikku. So, I’ll be waiting for you.” (ngeloyor pergi)

Alexa: “hah? (tersenyum) I love you Brian. (dalam hati)

Mozza: (menyenggol Loli) “ehem, selamat!”

Loli: (memeluk mozza) “waaaaa aku seneng banget” (over alay)

Mozza: (mengernyitkan kening) “Dasar pembuat masalah” -_- (akhirnya tersenyum wwk :p. senyum tertahan o ip :p)

Scene 9 ( dolken & zizi )

Dolken: “Zi.. kamu hebat.”

Zizi: (tersenyum) “Yang hebat itu kamu ken.. kamu adalah guru terhebat di dunia.”

Dolken: (tertawa kecil) “alay.”

Zizi: “Loh, nggak alay. Ini serius. Kamu emang banget. Udah gitu sabar lagi. padahal aku sama Loli bener-bener nggak tau apa-apa soal musik.”

Dolken: “Zi..”

Viola: (1 detik setelah dolken memanggil zizi) “Dolken! Kamu ngapain sama dia di sini? kamu lupa sama janji kamu?”

Dolken:(diam sejenak) “Aku rasa ini saat yang tepat.” (viola dan zizi bingung, mengernyitkan dahi)

Dolken: “ola, selama ini aku emang ngerasa nyaman di dekat kamu. Kamu juga baik banget sama aku. Tapi setelah aku rasakan, perasaan itu hanya sebatas sahabat. Nggak lebih. Dan.. orang yang berhasil membuat hatiku bergetar..(meraih tangan zizi dan menggenggamnya)”

Viola: (kecewa) (tertawa mengejek) “Ternyata bener papa, aku nggak seharusnya tetap ikut kompetisi dan menunggu jawaban yang nggak akan pernah aku dapatkan.”

Zizi: “maksud kamu?”

Viola: “I’ll start my career in England.” (berbalik dan mulai nangis)

Dolken: (berpikir sejenak) “Ola, (meraih pundak Viola) hati-hati.. Maaf.. (viola mengangguk) makasih karena telah menjadi sahabatku” (viola berusaha melepaskan tangan dolken)

Zizi: (berkata lirih) “maaf ya Ola.. aku akan menjaga Dolken, buat kamu” J

Dolken: (menoleh ke Zizi dan tersenyum jail) “Wanna be my Girlfriend?”

Zizi: (menatap Dolken, mengangguk, dan tersenyum)

Berakhirnya Kompetisi Musik Sejagad tahun ini menandakan berakhirnya juga masa-masa mereka di kelas XI. Awal ajaran baru pun dimulai. Semua siswa Aprillio Music School melakukan rutinitas mereka sebagai siswa. Tak terkecuali Dolken, Zizi, Loli, dan K-Pop yang tinggal dua orang. Alexa dan Mozza. Viola mengikuti kata Papa nya untuk meniti karir di Inggris.Mereka melalui hari bersama dengan penuh keceriaan. Aha, berkat Kompetisi Musik Sejagad, Zizi dan Loli tidak lagi dipandang sebelah mata. Bahkan mereka berteman baik dengan Mozza, Alexa, dan Dolken. Dan siapa sangka, si cewek udik dan super kampungan Loli justru bersahabat dengan sangat akrab dengan Mozza, yang berkebalikan 180°.

Hmm.. apa ya yang kurang.. oh iya, Mr. Brian. Dia tetap menjadi idola semuaaaa siswi Aprillio Music School. Dari kelas X sampai kelas XII. Tapi tenang.. sebanyak apapun perempuan yang mengidolakan Mr. Brian, idola Mr. Brian Cuma satu. Alexa. Dolken sering memergoki Mr. Brian memperhatikan Alexa. Dan Mr. Brian sering memergoki Dolken yang sedang asyik bersama Zizi. Alasannya, karena Dolken dan Zizi adalah pasangan yang sangat sangat sangat sangat sangaat sempurna. Yah.. Mereka saling mengisi. Benar-benar seperti dua potong puzzle yang telah disatukan dan tidak akan pernah bisa dilepaskan dan tergantikan.

»»»TAMAT«««

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Drama Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun