Mohon tunggu...
Firda Ayu Nirmala
Firda Ayu Nirmala Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Bahasa dan Sastra Inggris Universitas Airlangga

Seorang pribadi yang antusias dalam mencari tahu dan mempelajari hal baru.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Penyuluhan Penghilangan Racun Kalsium Oksalat Pada Tanaman Porang oleh BBK 4 Universitas Airlangga

26 Juli 2024   17:20 Diperbarui: 26 Juli 2024   17:37 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Minggu, 21 Juli 2024, BBK 4 Universitas Airlangga Kelompok Bandungan 2 mengadakan penyuluhan mengenai penghilangan racun kalsium oksalat pada porang di balai dusun Kedungrejo, desa Bandungan. Acara penyuluhan tersebut dihadiri oleh anggota LMDH (Lembaga Masyarakat Desa Hutan) yang tampak antusias mengenai topik penyuluhan diatas. Kelompok BBK 4 Bandungan 2, pada acaranya, menghadirkan Prof. Dr. Pratiwi Pudjiastuti sebagai narasumber. Beliau adalah seorang dosen dari Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Airlangga. Selain itu, Prof Pratiwi juga didampingi oleh salah satu mahasiswa program studi kimia yang juga bergelut dengan porang sebagai bahan penelitiannya, yaitu Fariha Safira.

Pada penyuluhan tersebut, Fariha selaku pemberi materi memamparkan banyak hal terkait porang. Ia menjelaskan mengenai kandungan yang ada di dalam umbi-umbian porang, manfaat yang terkandung, dan yang terpenting adalah pemaparan mengenai tahapan penghilangan racun kalsium oksalat dari porang tersebut. Dalam penghilangan racun kalsium oksalat sendiri, terdapat dua metode yang dijelaskan, yaitu dapat merendam porang dengan air garam atau dipanggang dengan oven. Kedua metode tersebut tentu berbeda, begitu pula hasil pengolahan yang dihasilkan setelahnya. Namun, menurut Fariha sendiri, metode perendaman dengan air garam dinilai lebih mudah dan murah setelah menyesuaikan dengan kondisi warga desa.

Setelah pemaparan materi, Prof Pratiwi memimpin sesi diskusi. Peserta nampak partisipatif dalam sesi tersebut. Begitu banyak pertanyaan yang dilontarkan terutama terkait dengan teknis pengolahan dan sesi diskusi berjalan dengan baik. Warga masih merasa sedikit kesusahan dan mengutarakan keinginannya untuk melakukan praktik secara langsung untuk kedepannya. Di akhir sesi diskusi, Prof Pratiwi pun lantas memiliki keinginan untuk mengusulkan pelatihan lebih lanjut kepada pihak LPPM Unair dan berharap jika antusiasme warga disambut dengan baik pula.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun