Mohon tunggu...
Firda Aulia
Firda Aulia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa uin syarif hidayatullah jakarta

Halloo !! Perkenalkan saya Firda Aulia dengan nama panggilan firda Saya anak ke 3 dari 3 bersaudara.Saya lahir di Serang 07 Desember 2005 .dan saya mempunyai Hoby yaitu,Berenang,Bersepeda,Membaca,Badminton,Membaca novel,Menulis,Menonton film,Mendengarkan lagu. Pendidikan terakhir saya yaitu SMA lebih tepat nya di MA NEGERI 1 SERANG Jurusan IPS.Dan saya aktif organisasi pada masa itu yaitu organisasi Pramuka menjabat sebagai ketua bidang yang merupakan acara acara inti dalam pramuka.Bukan hanya pramuka dalam sekolah saja, sayapun mengikuti organisasi pramuka luar yaitu SAKA BAHARI menjabag sebagai bendahara .yang dimana pramuka kelautan yang di didik langsung oleh TNI-AU . Selama saya berorganisasi saya mendapatkan banyak hal positif dan banyak pengalaman yang saya dari mulai kegiatan dalam sekolahnya,lomba antar provinsi,mengikuti acara nasional dll.Dan mendapatkan kemampuan komunikasi yang baik,Kemampuan analitis yang kuat,mampu memecahkan masalah dengan efekif,kemampuan publik speaking yang baik,dan dapt bekerja sama dalam tim maupun individu . Setelah saya lulus MAN saya sampai sekarang masih berkontribusi terhadap organisasi di sekolah karena saya sebagai purna. Dan saya sekarang menyandang status sebagai Mahasiswa di Uin Syarif Hidayatullah Jakarta dengan Prodi Ekonomi Pembangunan Semester 1.Dan saya tertarik akan mengikuti organisasi kembali seperti pada masa sekolah putih abu namun, saya tidak berminat untuk mengambil Pramuka lagi Karena saya ingin mencari hal-hal yang baru.Alasan saya ingin mengikuti organisasi karena saya ingin mengembangkan Soft skill dan Hard skill , Melatih ke- leadershipan Dan pastinya ingin menambah banyak relasi. Terima Kasih !!

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Mengeksplorasi Dunia Thirfting: Mengapa Menjadi Populer dan Bagimana Memulainya

14 Desember 2024   12:21 Diperbarui: 14 Desember 2024   12:21 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Thrift, atau berbelanja barang bekas, telah meraih popularitas yang luar biasa dalam masyarakat. Jenis barang ini, baik lokal maupun impor, seringkali ditawarkan dengan harga yang sangat terjangkau (Niko, 2023). Artikel ini akan membahas lebih lanjut tentang fenomena thrifting, mengapa aktivitas ini begitu diminati, dan bagaimana seseorang dapat memulai petualangan thrifting mereka sendiri.

Thrifting atau berbelanja barang bekas, telah menjadi tren yang semakin populer di kalangan masyarakat. Aktivitas ini bukan hanya tentang mencari barang dengan harga lebih terjangkau, tetapi juga memiliki dampak positif terhadap lingkungan dan memberikan sentuhan unik pada gaya pribadi. Artikel ini akan mengupas lebih lanjut tentang fenomena thrifting, mengapa hal ini menjadi begitu populer, dan bagaimana seseorang dapat memulai petualangan thrifting mereka sendiri.

Sejarah dan Asal Usul Thrifting

Sejarah thrifting dapat ditelusuri hingga abad ke-14 di Inggris, ketika istilah "thrift" diartikan sebagai kehati-hatian dalam menggunakan sumber daya guna mencapai kemakmuran. Pada pertengahan abad ke-19, praktik thrifting muncul sebagai cara untuk mengumpulkan dana bagi individu yang mengalami kesulitan keuangan. Seiring waktu, praktik ini menyebar hingga mencapai Indonesia pada zaman modern (Lukiyana & Simadewa, 2023).

Awalnya, thrifting muncul sebagai respons terhadap tekanan ekonomi di berbagai komunitas. Orang-orang mencari cara untuk mendapatkan barang-barang kebutuhan mereka tanpa harus membayar harga penuh. Dengan berjalannya waktu, thrifting berkembang menjadi gaya hidup yang lebih berkelanjutan dan kreatif.

Mengapa Thrifting Populer?

Harga yang Terjangkau: Salah satu alasan utama orang beralih ke thrifting adalah harga yang lebih terjangkau. Barang-barang bekas biasanya dijual dengan harga yang jauh lebih rendah daripada barang-barang baru di toko ritel.

Gaya yang Unik: Thrifting memberikan peluang untuk menemukan pakaian dan barang-barang unik yang sulit ditemukan di toko-toko biasa. Ini memungkinkan individu untuk mengekspresikan diri mereka melalui gaya pribadi yang berbeda.

Pendekatan Berkelanjutan: Dalam era di mana keberlanjutan menjadi semakin penting, thrifting menawarkan cara untuk mengurangi dampak lingkungan. Dengan membeli barang bekas, kita dapat mengurangi limbah tekstil dan konsumsi sumber daya.

Manfaat Thrifting

Mengurangi limbah: Salah satu manfaat utama thrifting adalah pengurangan limbah. Dengan membeli barang bekas, kita membantu mengurangi jumlah pakaian dan barang yang masuk ke dalam pembuangan sampah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun