Mohon tunggu...
Firda Aulia
Firda Aulia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Horizon University Indonesia

Halo, saya Firda Aulia. Dalam artikel ini, saya ingin berbagi wawasan dan analisis tentang topik yang sedang berkembang, serta memberikan perspektif baru yang dapat memperkaya pemahaman pembaca mengenai dinamika dan tantangan yang ada.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Fenomena Gen Z: Dari Tren Media Sosial hingga Gaya Hidup Minimalis

27 November 2024   15:15 Diperbarui: 27 November 2024   15:38 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Sumber foto : hasil kuisioner Gen Z)

Generasi Z, yang lahir antara tahun 1997 hingga 2012, dikenal sebagai generasi pertama yang tumbuh besar bersama teknologi canggih. Sejak usia dini, mereka sudah akrab dengan internet, media sosial, dan perangkat pintar. Kondisi ini membentuk cara berpikir, kebiasaan, dan gaya hidup mereka yang berbeda dari generasi sebelumnya. Dua hal yang sangat mencolok dari fenomena Gen Z adalah peran media sosial dalam kehidupan mereka dan pilihan mereka untuk menjalani gaya hidup minimalis.

1. Tren Media Sosial : Lebih dari Sekadar Hiburan

Gen Z sangat akrab dengan platform media sosial seperti TikTok, Instagram, dan YouTube. Berbeda dengan generasi sebelumnya yang menggunakan media sosial untuk tetap terhubung, Gen Z memanfaatkannya sebagai medium ekspresi diri, edukasi, hingga sumber penghasilan. 

Media Sosial Sebagai Alat Ekspresi Diri

Generasi ini menggunakan media sosial untuk menunjukkan kreativitas dan kepribadian mereka. Konten yang mereka buat sering kali tidak hanya menghibur tetapi juga menyampaikan pesan yang kuat, seperti pentingnya menjaga lingkungan, kesehatan mental, atau mendukung kesetaraan.

Misalnya, kampanye-kampanye sosial seperti #ClimateAction atau #MentalHealthAwareness sering dimulai dari unggahan sederhana yang kemudian menjadi viral. Dengan kemampuan mereka memahami algoritma, Gen Z memanfaatkan media sosial untuk menyampaikan isu-isu penting dan mengajak lebih banyak orang peduli.

Membangun Komunitas Melalui Media Sosial

Media sosial juga memudahkan Gen Z menemukan komunitas yang sesuai dengan minat mereka, seperti kelompok pecinta seni, penggemar olahraga, atau aktivis sosial. Dengan terhubungnya individu-individu ini, lahir gerakan-gerakan kolektif yang lebih besar.

Namun, di balik manfaatnya, media sosial juga membawa tantangan, seperti tekanan untuk selalu tampil sempurna atau risiko kecanduan teknologi. Meski begitu, banyak dari mereka yang menyadari dampak ini dan mulai membahas pentingnya menjaga kesehatan mental serta keseimbangan hidup.

Platform yang Sering digunakan Oleh Gen Z

Menurut survei yang dilakukan dengan 50 orang Gen Z, 75% dari mereka menggunakan TikTok sebagai platform utama, diikuti oleh Instagram (65%) dan YouTube (60%). Platform ini lebih dari sekadar hiburan; banyak yang memanfaatkannya untuk belajar atau membangun personal branding. Sebagai contoh, TikTok digunakan sebagai sarana edukasi tentang isu-isu sosial dan kreativitas.

Gambar berikut menunjukkan data tentang penggunaan platform media sosial oleh Gen Z

(Sumber foto : hasil kuisioner Gen Z)
(Sumber foto : hasil kuisioner Gen Z)

Sebagai tambahan, 50% responden melaporkan bahwa mereka menghabiskan lebih dari 2 jam sehari di media sosial. Media sosial bukan hanya tempat untuk bersenang-senang, namun juga menjadi tempat untuk belajar dan terhubung dengan sesama.

2. Gaya Hidup Minimalis: Pilihan atau Tuntutan?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun