Gaya hidup minimalis kini menjadi pilihan yang menarik bagi Gen Z. Filosofi "less is more" (sedikit tapi cukup) semakin populer, terutama di kalangan anak muda yang menyadari pentingnya hidup yang lebih sederhana dan berkelanjutan.
Kesadaran Akan Lingkungan
Gen Z memiliki perhatian besar terhadap isu lingkungan. Mereka tahu bahwa pola konsumsi yang berlebihan merusak planet ini. Karena itu, mereka cenderung memilih belanja barang bekas, menggunakan produk ramah lingkungan, dan mendukung merek yang memiliki tanggung jawab sosial.
Misalnya, tren thrifting (berbelanja barang bekas) menjadi sangat populer di kalangan Gen Z. Selain ramah lingkungan, thrifting juga dianggap sebagai cara untuk tetap tampil gaya tanpa harus mengeluarkan banyak biaya.
Hidup Praktis dan Hemat
Gen Z juga menunjukkan sikap bijak dalam mengatur keuangan. Mereka lebih memilih pengalaman, seperti perjalanan atau acara seni, dibandingkan barang-barang mewah. Dalam hal barang yang mereka miliki, mereka cenderung memilih kualitas daripada kuantitas.
Konsep minimalisme ini juga sering dipromosikan melalui media sosial. Mereka berbagi tips, seperti cara merapikan rumah (decluttering) atau membuat lemari pakaian kapsul (capsule wardrobe) yang terdiri dari sedikit pakaian tetapi mudah dipadupadankan.
Alasan Gen Z Memilih Gaya Hidup Minimalis
Survei menunjukkan bahwa 40% dari Gen Z memilih gaya hidup minimalis karena peduli terhadap lingkungan. Mereka juga ingin mengurangi stres akibat barang-barang berlebihan (30%) dan menghemat biaya (20%). Dengan gaya hidup minimalis, mereka merasa lebih bebas dan fokus pada hal-hal yang lebih penting dalam hidup.Â
Berikut adalah grafik yang menggambarkan alasan mengapa Gen Z memilih gaya hidup minimalis :
Lebih dari sekadar mengurangi barang, Mereka juga memilih untuk membeli barang bekas (thrifting) yang ramah lingkungan. Kebiasaan ini sejalan dengan kesadaran untuk menjaga lingkungan.Â
3. Perpaduan Tren: Identitas Gen Z
Hal menarik dari Gen Z adalah bagaimana mereka menghubungkan dua hal ini: media sosial dan gaya hidup minimalis. Di satu sisi, media sosial sering dianggap mendorong gaya hidup konsumtif. Namun, Gen Z justru menggunakan media sosial untuk mempromosikan filosofi minimalis.
Mereka membuat konten yang menginspirasi, seperti video singkat tentang pengelolaan barang, gaya hidup berkelanjutan, atau pentingnya menghargai hal-hal sederhana. Pesan-pesan ini dengan cepat menyebar dan memotivasi banyak orang untuk menjalani hidup yang lebih sadar dan bermakna.